Ekstra part I

5.7K 406 16
                                    

Setelah beberapa hari mereka mencari perempuan dan laki2 tersebut namun tak menemukannya,hingga membuat mereka menyerah.

"Hah sebenarnya mereka siapa kenapa seolah2 mereka memberi kode" ucap Daddy

"Ntah lahh aing bingung euy" ucap ayah

"Kalian menemukannya?" tanya papi namun mereka semua menggelengkan kepalanya.

"Siapa mereka" gumam mommy

"Mom,firasat Reyna hari ini akan menjadi hari bahagia setelah kejadian dulu" bisik Reyna kepada mommy yang berada di sebelahnya.

"Tapi apa yang bikin bahagia?" bisik mommy bingung

"Reyna juga ngak tau mom" bisik Reyna lesu

"Heh bisik2 apa Lo pade" ucap Daddy ngegas

"Kepo" ucap mommy ketus

Ting tong

"Siapa tuh" ucap Steve

"Gw buka deh" ucap papi lalu menuju depan membuka pintu

"Em siapa ya" tanya papi bingung melihat dua orang dengan memakai masker dan kacamata hitamnya.

"Boleh kami masuk" tanya pria tersebut

"Hah ouh silahkan" ucap papi lalu mengajak mereka menuju ruangan yang sedang berkumpul.

"Siapa nyet" tanya ayah dan papi mengangkat bahu tanda tak tau.

"Duduk" ucap mommy dengan melihatnya dengan intens

"Maaf sebelumnya kalian siapa ya?" tanya mami

"Manusia" ucap perempuan tersebut dengan santai

Degg

Suara itu-batin mereka

"B-bolehkah kalian buka masker dan kacamata kalian" tanya Reyna dingin

"Corona" ucap pria tersebut dengan santai

Deg

Jangan janngan-batin mereka

"Siapa mereka" gumam arka

Tiba-tiba farel dan satria berdiri lalu membuka masker dan kacamata milik perempuan dan laki-laki tersebut

"HAH WHATT SETANNNN" teriak Fian

"LOH LAAA KOK KALIANNN MASIH HIDUP" pekik mereka

"LEA, DEVAN" teriak Daddy dkk

Yap mereka Lea dan devan, sebenarnya Lea dan Devan masih hidup:v

"Miss me" ucap mereka berdua

"Hikss..hikss kok bisa" Tangis mommy dengan memeluk Lea

"Hikss...iyaa kok hikss...bisa sih" tangis bunda yang memeluk devan

"Laa kok pada nangis sih" ucap Lea sebal

"Kalo kalian masih nangis kita pergi lagi" ucap Devan dingin dan seketika mereka meredakan tangisannya.

"Makasih udah jadi penganti gw saat gw g ada" ucap Lea dengan memeluk Reyna

"Sama2" ucap Reyna menahan tangisnya.

"Cengeng" kekeh lea lalu menghapus air mata Reyna.

"Kalian g rindu Queen dan king kalian?" tanya Devan seketika mereka langsung memeluk Lea satu2 dan memeluk devan ala laki2 satu2

Namun,kenzo dan farel hanya duduk diam membuat mereka diam.

"Panggil gih kasian" ucap Devan lembut dengan mengelus rambut Lea dan di angguki Lea.

"Bang rel,bang nzo kalian gak kangen Lea hm?" tanya Lea yang sudah duduk dengan santai hingga beberapa menit

Bruk

"Astaga" ucap mereka yang melihat farel dan kenzo memeluk Lea bersamaan.

"Hikss...hikss...jahat hiks..tinggalin abang rel hiks.." tangis farel

"Hikss...hikss..abanng nzo kangen Ade hikss" tangis kenzo

"Stttt udah jangan nangis sekarang Lea udah disini ngak malu di liatin mereka" tanya Lea

"Malu" cicit mereka lalu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Lea membuat mereka terkekeh.

"Ouh ya gimana sama luka tembak abang" tanya Lea polos membuat devan tersenyum masam

"Sayang kan itu udah lama banget udah beberapa taun yang pastinya udah sembuh sayang ku" ucap Devan dengan tersenyum masam.

"Oh ya lupa" ucap Lea santai membuat geram

Tak

"Sialan Lo" ucap Lea sinis

"Khemm Lo iya Lo" ucap Devan dengan senyum miring membuat Lea sebal

"Anjir kenapa keceplosan ngomong Lo sih ah mampus gw" gumam Lea

"HEH MALAH BERANTEM SEKARANG JELASIN" teriak Daddy dkk

"Buset selowlah" ucap Devan

"Sialan jelasin sekarang" ucap ayah dengan tajam

"Iya iya" ucap Devan pasrah lalu menjelaskan.

Flashback

Setelah Lea dan Devan di nyatakan meninggal dan mami bersekekeh membawa mereka ke rumah sakit akhirnya mereka membawa Lea dan Devan ke RS.

"Dok hikss periksa mereka dok hikss pasti masih hidup kan hikss" ucap mommy dengan tangis nya.

Lalu mereka di bawa ke ICU dan diperiksa oleh dokter

"Dok mereka seperti sudah meninggal denyut nadinya sudah tidak ada" ucap suster tersebut,setelah mengeluarkan peluru dari tubuh mereka

"Iya memang mereka sudah meninggal ketika di bawa kesini" ucap dokter tersenyum masam hingga.

"Dokter denyut nadi mereka kembali" pekik suster

"Pasang alat sus" ucap dokter lalu memeriksa mereka.

"Sshh di-mana ini" ucap Lea yang sudah bangun

"Miss ini keajaiban miss bisa hidup kembali" ucap dokter tersebut.

"Shhh" desis Devan dengan mengerjakan matanya.

"Kami akan memberitahu keluarga kalian" ucap dokter namun di cegah oleh Lea.

"Jangan dok,kalian bilang kita sudah meninggal nanti jenazah saya dan Devan sudah ada yang mirip dengan saya sudah saya persiapkan" ucap Lea  membuat dokter tersebut melogo

"Mingkem dok" ucap Devan dengan terkekeh.

"Huftt baik lah lalu kalian keluar dari sini gimana" tanya dokter tersebut

"Gampang" ucap mereka lalu infus mereka kan loncat dari jendela.

"YA ALLAH" pekik mereka ketika melihat Lea dan Devan meloncat dari jendela

Sedangkan Lea dan Devan melambaikan tangannya dengan cengiran membuat dokter tersebut melototkan matanya.

"Lah ini kan Lea dan Devan dok" ucap suster tersebut.

"Kembarannya" ucap dokter santai yang melihat jenazah yang mirip dengan Devan.

"Huftt saatnya akting" gumam dokter yang membuat susternya menggelengkan kepalanya.

Aleandra [End]Where stories live. Discover now