Chapter 1

46.8K 2.5K 38
                                    

Happy Reading 📖

Celine berjalan sambil menarik koper nya keluar bandara, siang ini Celine dan Bunda sudah mendarat di Indonesia 15 menit yang lalu.

Dan sekarang mereka sedang menunggu calon suami Bunda untuk menjemput mereka. Yaa, bisa dibilang calon Ayah tiri nya bernama Liam.

Liam menurunkan kaca mobilnya dan menatap mereka dengan senyuman hangat.

"Selamat datang di negara ku, sayang" Sapa Liam lalu mempersilahkannya untuk masuk.

Bunda duduk di samping Liam, dan Celine duduk di kursi belakang. Perjalanan kali ini cukup sunyi, Bunda dan Liam sama sekali tidak berbicara.

Ini pertama kali nya mereka bertemu dan beberapa hari lagi mereka akan menikah. Celine bisa merasakan aura gugup itu.

Sesekali Celine menolah ke jendela menatap pemandangan dan langit yang cerah di Indonesia. Cukup berawan dan teduh.

***

Celine membuka koper besar nya dan mengeluarkan baju baju untuk di letakkan di lemari besar.

Ini adalah rumah yang akan mereka tempati setelah pernikahan jadi Celine merapikan baju baju nya lebih awal.

Kamar nya luas dengan meja belajar dan kamar mandi didalamnya. Celine cukup puas dan senang memiliki kamar seperti ini.

Celine merebahkan tubuhnya dan membuka ponsel yang sama sekali tidak ia sentuh setelah turun dari pesawat.

Beberapa pesan masuk menanyakan apakah penerbangan nya aman, atau sekedar mengutarakan kerinduan. Padahal belum ada satu hari Celine berada di Indonesia.

Celine memiliki beberapa teman perempuan yang care dengan nya, Bahkan sangat sangat peduli sampai Celine menganggap nya sebagai 'Kaka'

Celine tidak mudah bergaul dan cukup pendiam, tapi Celine akan menjadi gila ketika mereka sudah berteman.

Entah lah bagaimana sekolah nya nanti. Celine sudah berulangkali mengatakan ini pada Liam.

"Om, nanti Celine mau sekolah di sekolah ambis"

Lalu Liam bertanya.

"Kenapa?"

Yaa biarkan saja Celine tidak memiliki teman dan fokus dengan tugasnya yang banyak sampai sampai lupa mencari teman.

Celine sangat berterimakasih jika mereka duluan yang mengatakan 'Hai' karena Celine tidak akan melakukan nya.

Celine tidak bisa basa basi apa lagi sksd dengan orang baru.

Huuhh, Celine memiringkan tubuhnya dan terlelap tidur setelah perjalanan panjang.

***

Beberapa hari di Indonesia, Celine cukup senang dan suka. Mungkin karena ini negara kelahirannya.

Tapi kurang suka ketika sedang musim panas, baju nya akan basah dan terus berkeringat walau menggunakan kipas angin.

Setelah pernikahan, Celine akan meminta Bunda untuk memasangkan AC di kamar nya.

Hari ini Celine datang kesalah satu mall besar di ibukota, untuk membeli perlengkapan nya selama di sini.

Seperti baju, celana, makanan dan minuman yang ia sediakan di kamar nya. Celine memang tidak membawa semua pakaian nya tapi Celine memberikannya kepada para sahabat sahabat nya sebagai tanda perpisahan.

Celine menghabiskan banyak uang untuk hari ini, bagaimana tidak melihat yang lucu beli, melihat yang unik beli, walaupun tidak tau apa kegunaannya.

"Dari mana Celine?" Tanya Liam.

"Dari Mall Om, beli kebutuhan Celine" Ucap Celine seraya mengangkat kedua tangan nya yang penuh dengan paper bag.

Liam terkekeh kecil lalu mengangguk dan melanjutkan membaca koran dengan selingan kopi.

Celine naik ke atas dan membuka pintu kamarnya. Letak nya tidak jauh dari tangga tapi berada di pojok.

Oh ya, Kamar Celine berwarna ungu pastel, ini adalah salah satu request yang diberikan Celine berikan pada Liam.

Besok adalah hari kebahagiaan orang tua nya, Celine harus berdandan cantik dan bahagia.

Celine membuka beberapa paper bag yang berisi gaun cantik, sekitar 4 Celine membelinya dengan berbeda warna.

Celine berfikir bagaimana jika nanti ada seseorang yang mengajaknya kencan dan ternyata tidak memiliki baju bagus. Merepotkan bukan.

Celine juga membeli peralatan make up dan sejenis nya. Semua barang ini ia beli menggunakan uang nya sendiri selama bekerja part time di Swedia.

Tok Tok Tok

"Masuk"

Bunda masuk kedalam lalu tersenyum hangat melihat Celine yang sedang mencoba baju baru di depan kaca.

"Senang hari ini?" Celine menoleh lalu mengangguk senang. Bunda tersenyum lalu memeluk Celine.

"Doakan Bunda ya nak, semoga besok lancar tanpa kendala" Bunda mencubit pipi Celine pelan.

"Pasti dong Bun, udah kewajiban aku buat doain Bunda" Kata Celine. Ahh rasanya air mata ingin turun.

"Bunda baru aja abis dateng ke makam Ayah kamu, ya bersih bersih karena banyak sampah nya"

Celine terkejut.

"Kok ga ajak aku Bun? aku juga mau ketemu Ayah loh" Kata Celine dengan menatap Bunda.

"Kamu lagi pergi, sayang"

"Mana mungkin Bunda ganggu waktu kamu, sudah yaa istirahat besok hari bahagia Bunda"

Celine tersenyum kecut lalu memeluk Bunda. "Harus nya Bunda yang istirahat, pasti Bunda gugupkan?"

"Iya sayang, Bunda emang gugup banget" Bunda mengelus punggung Celine lalu mengecup kening nya.

"Terimakasih sayang" Celine mengangguk lemah dan kembali memeluk Bunda.

***

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Celine : Possessive Ex ✓ Where stories live. Discover now