Chapter 14

17.6K 1K 15
                                    

Happy Reading 📖

Nayna berpelukan erat dengan Celine. Setelah acara kaget nya, Celine segera membangunkan teman temannya lalu menjelaskan kenapa ia tidak sekolah beberapa minggu.

Nayna sempat marah dan membentak Morgan karena telah membawa Celine tanpa memberitahu siapapun. Nayna juga berteriak, menangis sambil menjelaskan Liam dan Bunda yang sedang menunggu Celine di rumah.

Morgan mengerti hal itu, ia hanya diam menyenderkan tubuhnya di pintu kamar, memasukkan kedua tangan nya ke dalam saku. Menatap Nayna dingin dan tidak ada niat untuk membalas.

"Lo beneran gapapa?"

Celine mengangguk kecil dan kembali memeluk Nayna. "Besok senin gua sekolah lagi kok" Bisik Celine.

"Bagus"

Celine melepaskan pelukannya lalu mengelus pelan bahu Nayna kemudian melangkah berdiri di samping Morgan.

"Jadi?"

Fadil dan Fiky berjanji akan menjelaskan mengapa mereka bisa sampai di apartemen Morgan. Ya walaupun mereka pernah sesekali datang kesini.

"Gua ga tega liat Nayna sedih gitu jadi gua kasih tau mereka kalau Celine ada di apartemen Morgan"

"Ya gua tau bakal mati abis ini"

"Betul" Sahut Morgan pelan.

Fadil menundukkan kepalanya.

"Tapi kayaknya ga usah ada pertengkaran deh, besok juga gua udah masuk ke sekolah. Ya liburan gua cukup lah 2 minggu" Kata Celine.

***

"Inget semua peraturan yang aku bilang?" Tanya Morgan.

Mereka sudah sampai di parkiran sekolah. Morgan menatap Celine yang sedang membenarkan rok nya lalu mengangguk singkat.

"Temuin aku disini abis pelajaran selesai"

Celine mengangguk lalu berjalan menjauh dari area parkiran. Mereka berjalan terpisah, Celine berjalan ke koridor tapi Morgan berjalan ke area belakang sekolah.

Sepulangnya dari sekolah Celine ingin pergi ke rumah nya untuk menemui Bunda dan Liam pasti mereka sudah sangat khawatir.

Veran yang selama ini yang menutupi kasus hilangnya Celine. Jadi Veran dan pihak polisi bekerja sama dengan embel embel Celine adalah bagian anak nya jadi kasus ini penipuan.

Celine sudah menyiapkan banyak rencana untuk pergi dari hidup Morgan. Rencana pertama berhasil, ia bisa kembali ke sekolah dan bertemu teman-teman nya.

Jika rencana yang kedua gagal, Celine bisa pakai rencana 3 atau 4. Ini sudah ia siapkan semua rencananya ketika sedang di kamar.

"Selamat datang kembali" Bisik Nayna.

Celine terkekeh kecil dan menggelengkan kepalanya melihat Nayna yang begitu semangat bertemu Celine.

"Kemarin gua pengen banget bunuh Morgan"

"Coba kemarin lu ga tahan gua bener dah, Morgan pasti udah di bawah tanah" Celine tertawa pelan, Nayna juga ikut terkekeh mendengar ucapannya sendiri yang sok berani dengan Morgan.

"Yaudah sekarang lah gelud"

"Hemm kayaknya gua butuh bantuan Fadil Fiky sih" Celine terkekeh geli.

***

Bughh

"Satu"

Bughh

"Satu"

Fadil dan Fiky mendapatkan satu pukulan kencang di rahangnya oleh Morgan. Karena sudah membuat apartemen nya menjadi berantakan, Celine membantu Morgan membersihkan apartemen sampai menjelang pagi.

Morgan sudah sedikit tenang jika Celine bersekolah sekarang karena Celine sudah menjadi miliknya. Namun tetap mengintai Celine setiap hari.

Jika Celine mengulangi kesalahannya lagi dengan tidak memberi kabar dan menghilang begitu saja, tidak segan segan Morgan akan kembali menyekap Celine di apartemen nya.

Kegilaan ini sudah berlangsung dari pertama kali mereka berpacaran dan menambah parah ketika Celine memutuskan hubungan sepihak.

Morgan meninggalkan Fadil dsn Fiky di belakang sekolah lalu pergi masuk ke area SMA Snyder's. Morgan tidak sengaja melihat Celine yang sedang berdiri gelisah di depan pintu uks, ia berjalan menghampiri Celine.

"Ngapain?"

Celine menatap Morgan kaget lalu menggeleng pelan. "Nayna kayanya sakit deh"

Morgan mengerutkan keningnya lalu mengangguk singkat. Awalnya memang Nayna ingin menghajar Morgan tapi sebelum bertemu Nayna sudah tepar.

Morgan menarik tangan Celine lalu mendorong nya ke dinding. Morgan merapatkan tubuhnya menatap Celine lekat.

"Jangan berani berani buat pergi dari aku, aku ga main main sama ucapan aku, aku bisa buat kamu kehilangan segalanya"

"Dan bikin kamu ketergantungan sama aku"

Celine membalas tatapan tajam milik Morgan dengan tangan terkepal kuat. Celine akan tetap menjalankan rencananya yang sudah ia siapkan matang matang.

"Kamu beneran cinta sama aku atau aku cuma jadi bahan obsesi kamu?"

"Obsesi? kapan aku bilang gitu, aku ga ngerasa terobsesi sama kamu. Aku cuma terlalu mencintaimu"

Celine memutar bola matanya jengah lalu mendorong dada bidang Morgan untuk menjauh.

Morgan menahan tangan Celine dan lebih merapatkan tubuhnya sampai hanya satu jengkal lagi bibir mereka bertemu.

"Jangan buat aku menyesali keputusan dengan ngebiarin kamu sekolah"

"Patuhi aturan aku, keselamatan orang tua kamu berdasarkan perilaku kamu ke aku"

Morgan mengecup pelan bibir Celine lalu melangkah mundur. Sebelum pergi Morgan tersenyum miring ke arah Celine merasa begitu senang dengan raut wajah Celine yang begitu memabukkan.

***

Rencana kali ini gagal, Celine sama sekali tidak di perbolehkan bergerak leluasa. Morgan menunggu Celine di depan kelas dan langsung mengajak nya pulang.

Bahkan Celine ingin ke kamar mandi pun Morgan ikut masuk kedalam untuk menunggu. Celine benar benar diam di buat nya, Morgan benar benar membuat Celine jengah.

Morgan melirik sinis ke arah Celine yang diam menundukkan kepalanya. Morgan sudah tau isi kepala Celine. Ia sangat mudah di tebak.

"Kamu kenapa?"

Celine mendongak menatap Morgan dengan senyum tengilnya, Celine diam diam bersumpah sarapah di lubuk hati yang paling terdalam kalau Morgan sangat Jelek.

Wanita wanita di luar sana ternyata memiliki mata yang kurang sehat, melihat Morgan bak dewa. Padahal aslinya seperti setan buto ijo.

***

kalian udah sekolah tatap muka belum?

Celine : Possessive Ex ✓ Where stories live. Discover now