Chapter 2

42.9K 2.5K 20
                                    

Happy Reading 📖

Celine melangkah tergesa-gesa masuk kedalam gedung yang sudah sangat ramai, gaun nya menyeret jalanan ketika Celine berlari.

Sekarang ini sudah waktunya ijab kabul dan Celine tertinggal karena kesusahan memakai gaun nya.

Celine mendesah pelan ketika melihat Liam sudah mengucapkan janji seumur hidup. Tapi Celine juga bahagia menatap Bunda yang tersenyum manis di atas pelaminan.

Beberapa orang menatap nya aneh, Celine sadar akan hal itu lalu segera berlari masuk kedalam kamar mandi.

Sanggul yang sudah turun, rambut kecil yang berantakan, wajah yang berkeringat, dan gaun yang kebesaran.

Celine menutup wajah nya dan memukul pelan kepalanya. Bagaimana bisa ia datang ke pernikahan Bunda dengan penampilan seperti ini?

"Celine liat dirimu"

Oh ayolah tidak ada salahnya sudah berusaha.

Celine keluar kamar mandi dan menatap Bunda dan Liam yang sedang bercanda di atas sana. Senang rasanya melihat Bunda yang sudah kembali ceria.

Celine akan berterimakasih pada Liam karena sudah mencintai Bundanya.

OMG ganteng banget ga si?

semoga ini pertanda jodoh

jadi temen dulu gapapa kok

duhh ga kuat mau meninggal

Celine mengerutkan keningnya lantas segera melihat siapa orang yang membuat para wanita menjerit tertahan.

Sial!

Celine berbalik badan dengan wajah kaget nya, tidak menyangka akan bertemu bajingan disini.

Celine menggerutu dalam hati, jantung nya berdetak sangat kencang sampai rasanya ingin berlari keluar.

Lebih sial nya Bunda memanggil Celine untuk berkenalan dengan teman kerja Liam dan itu Ayah dari bajingan itu.

Celine memukul kepalanya pelan dan berjalan kearah Bunda sambil menundukkan kepalanya.

Celine masih mengingat jelas siapa bajingan ini.

"Ini anak ku Veran, Celine"

Laki laki yang berdiri di samping Veran nampak sangat tidak tertarik namun saat nama 'Celine' terdengar. Laki laki itu menatap Celine.

mampus kau Celine.

"Celine sayang angkat wajah kamu, kamu sangat cantik" Celine tersenyum kikuk. Bahkan Bunda nya tersenyum genit ketika didepan nya adalah mantan Celine.

Celine merapihkan susunan rambutnya lalu tersenyum dan menjabat tangan Veran, kemudian tangan si bajingan itu.

Bajingan itu tidak mau melepaskan salaman nya dan mengeratkan sampai rasanya mau patah.

"Morgan, ayo Papah kenal dengan sahabat Papah yang lain"

"Duluan Pah" Veran turun dan hanya menyisakan Morgan yang masih berdiri didepan Celine.

"Lepas!"

"Ga akan gua lepas lagi!" Kata Morgan dingin.

***

"Stop! gua cape" Celine menarik gaun nya yang menyeret jalanan karena kain nya sangat panjang.

Celine mendongak menatap kesal kearah Morgan. Celine ditarik dan dibawa lari keluar gedung. Sekarang mereka sedang di pinggir jalan dan jauh dari gedung resepsi.

Keringat nya bercucuran dan makeup nya hampir terhapus. Celine hanya bisa mendumel kesal didalam hati.

Keparat

"Udah dumel nya?" Tanya Morgan.

Celine menatap Morgan dengan kebencian, entah mengapa sangat kesal melihat nya kembali setelah setahun.

"Engga, siapa yang dumel" Celine membuka high heels nya dan berjalan kembali ke gedung resepsi dengan menenteng high heels.

Morgan menahan tangan Celine dan menarik nya. Celine menghela nafas panjang lalu berjalan pasrah di belakang Morgan.

Mereka masuk kesalah satu toko baju dan Morgan meminta pelayan untuk membereskan penampilan Celine.

"Ck, gua bisa pilih baju sendiri!" Geram Celine pada Morgan.

Celine meraih satu rok pendek dan kaos polos. "Itu bisa pilih baju sendiri?" Tanya Morgan.

"Senyaman badan gua aja si" Celine memutar bola matanya lalu masuk keruangan ganti baju.

Morgan membayar baju yang di ambil Celine lalu menunggu nya keluar. Pelayan memberikan gaun yang sudah di lipat pada Morgan.

Celine keluar ruangan dan beralih ke kaca besar disampingnya. Morgan tersenyum kecil melihat Celine yang lebih segar memakai pakaian sederhana dari pada gaun kebesaran.

"Gua mau pulang" Kata Celine.

"Gua anter" Celine menggeleng cepat jangan sampai Morgan tau dimana Celine tinggal.

"Gua bisa sendiri" Celine membuka ponsel nya saat ingin menelpon seseorang Morgan langsung merebut ponselnya.

"Gua anter"

"Gua bisa sendiri, tuan muda" Celine menatap Morgan dan tersenyum paksa.

"Sekalian gua nemenin lu dirumah, kan acara nya belum selesai" Celine meringis tertahan mendengar Morgan akan menemaninya dirumah.

"Gausah gua berani sendiri lagian gua mau tidur"

"Gua temenin tidur" Jawab Morgan cepat.

Celine menatap Morgan dengan aneh lalu menggeleng kuat. Morgan menatap Celine datar lalu kembali menariknya.

"Gausah tarik tarik gua bisa jalan sendiri"

***

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Celine : Possessive Ex ✓ Where stories live. Discover now