EPILOG

25.8K 1.4K 244
                                    

HAPPY READING 📖

Vino mencium bau tidak sedap dari halaman belakang nya, bau nya seperti benda yang di bakar serta banyak nya asap yang masuk kedalam rumah. Kalau di fikir fikir Celine memang sedang patah hati karena di putusin oleh buaya darat seperti Anfal.

Celine menatap semua barang barang pemberian Anfal yang sebagian sudah hangus terbakar. Mengingat kenangan mereka selama 2 tahun itu tidaklah mudah.

Kronologi nya, Celine ingin pergi makan malam dengan keluarga dan tidak sengaja bertemu Anfal di restauran mewah. Celine mengikuti Anfal dan ternyata Anfal menghampiri wanita cantik dan elegan.

Celine meminta Anfal menjelaskan semua, Anfal bilang itu tunangan nya yang sedang liburan untuk menjumpainya. Celine marah dan kesal sampai menjadi pusat perhatian di restauran itu.

Akhirnya, Celine berlari pulang dan menangis semalaman.

Vino menatap Celine sambil berkacak pinggang. Kemudian menghampiri nya. "Mau healing?"

Celine menoleh dengan mata sembab nya. "Kemana?"

Vino berfikir sejenak lalu tersenyum kecil. Celine mengerutkan keningnya lalu mendorong Vino menjauh.

"Serem lo senyum gitu"

"Aishh, pokoknya besok kita transit ke beda beda negara, kalau bisa semua negara kita kesana" Kata Vino.

"OKAY? GUA PESEN TIKET KE NEGARA PERTAMA YAK!" Teriak Vino yang masuk kedalam rumah untuk mengambil ponselnya.

Celine tersenyum malu, gini gini Celine merasa terhibur dengan Vino walaupun Vino itu ngeselin banget dan suka ikut campur urusan orang tapi Celine merasa tidak lagi sendiri seperti masa lalu.

***

Morgan memeluk bingkai kecil yang selalu ia bawa kemana mana. Bingkai foto itu tidak pernah terlepas dari Morgan. Erina pun sering mendengar Morgan cerita tentang Celine dan terus bercerita berulang ulang.

Erina sebenarnya bosan Morgan cerita tentang Celine setiap hari, tapi Erina senang ketika Morgan hanya menatap nya dan berantusias bercerita.

"Morgan mau ketemu Celine" Gumam Morgan.

Erina mengerutkan keningnya. "Kaka ga tau dia dimana" Kata itu sudah lebih dari 100 kali Erina dengar.

"Tolong di cari" Kata Morgan pelan.

"Kaka usahain ya Morgan" Erina mengelus rambut Morgan yang sudah rapih, Morgan terlihat sangat dewasa dan tampan. Tapi sayang nya sikap Morgan seperti anak kecil.

Erina juga sudah memberi tahu Veran berulang kali untuk menemukan Celine. Dan sampai sekarang belum ada informasi dari Veran.

Veran takut jika Morgan kembali berulah jika bertemu Celine. Veran sudah bertanya langsung pada Morgan dan Morgan bilang. "Morgan ga akan ngelakuin hal aneh lagi, tapi setelah Morgan dapet Celine"

Veran kurang yakin.

Hubungan Veran dan Liam cukup baik dan hanya antar teman saja. Liam memberi tahu Veran jika Celine baik baik saja dan masih mengingat Morgan.

Veran sebenarnya bukan tidak ingin menjenguk Morgan tapi karena Veran tidak sanggup melihat Morgan yang seperti mayat hidup.

Hari ini Veran akan menjemput Morgan untuk kembali ke rumah. Karena Morgan sudah bisa mengontrol emosi nya namun masih harus di pantau dengan 1kali seminggu datang ke psikiater.

Morgan melambaikan tangannya kearah Erina yang sudah menemani nya sampai sekarang. Erina tersenyum sedih lalu masuk kedalam rumah sakit.

Morgan menatap punggung erina dengan tatapan sendu lalu naik keatas mobil. Morgan menoleh dan tersenyum kecil melihat Veran.

Veran tersenyum tipis dan mengelus rambut Morgan. "Sudah makan?"

"Belum"

Usia nya memang sudah 20 tahun namun terlihat seperti anak sd yang sedang memeluk bingkai foto. Veran terkekeh kecil.

"Ayah, Morgan mau masuk Universitas" Ucap Morgan pelan.

"Boleh kalau kamu mampu"

"Morgan mampu"

***

Beberapa Bulan Kemudian.

"MORGAN CEPAT!"

Morgan segera turun dari lantai atas kemudian ikut bergabung di meja makan dengan Veran.

"Semua sudah siap?"

"Sudah" Jawab Morgan dingin.

"Kalau mau banyak teman itu harus banyak senyum, Boy " Kata Veran.

"Hm" Morgan menikmati makanan nya yang dimasak bibi dan rasanya enak sekali.

"Morgan selesai"

Morgan meraih kunci motor lalu berjalan keluar dan masuk kedalam garasi. Morgan menaiki satu motor besar berwarna hitam dan menyalakan motor nya.

Sampai di kampus Morgan mengedarkan pandangannya ternyata sangat sangat luas dan ramai. Jantung nya berdegup kencang melihat kerumunan orang yang berjalan masuk kedalam gedung.

Apakah disini ada Celine?"

Morgan menggelengkan kepalanya, untuk saat ini Celine nomer dua dan nomer satu adalah menyelesaikan studi S1.

Morgan melangkah mengikuti mereka masuk kedalam gedung. Namun mata tajam nya tidak sengaja menatap satu perempuan yang sudah lama ia cari dan sangat ia kenal.

Morgan dengan tergesa-gesa berlari menyusul perempuan itu setelah semakin dekat Morgan berhenti dan menatap nya lekat.

"H-Hai!"

Perempuan itu menoleh dan menatap Morgan dengan wajah yang terkejut.

"Morgan?"

***

Gimana masih bingung? udah jelas belum si? belum ya? apa sudah? next chapter kalau belum jelas<//3

Celine : Possessive Ex ✓ Where stories live. Discover now