Always Be Mine [END]

4❤️

06.00 AM

Kring kring kring

Bunyi alarm yang menganggu indra pendengaran dan cahaya matahari yang terpancar langsung menerpa wajahnya. Merasa terganggu akan hal itu, dia langsung menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuh mungilnya.

Diana mematikan alarm yang berada di najas sebelah kasurnya dengan mata yang masih tertutup rapat. Dia sedang berada di apartemennya karena dia memaksa Reynald untuk mengantarnya pulang, mau tidak mau Reynald lakukan.

Diana segera turun dari tempat tidur, setelah nyawanya terkumpul semua. Ia berjalan lalu memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah selesai dengan acara mandi pagi, Diana langsung memilih outfit untuk hari ini, karena hari ini dia sudah menjadi sekretaris Reynald. Dia memilih skirt berwarna coklat diatas lutut dengan tank top berwarna putih dan blazer yang berwarna senada dengan skirt.

(Contoh outfit Diana)

Saat tengah asik menyantap sarapan pagi, tiba-tiba saja ponselnya berdering pertanda ada orang yang menelpon, tertera juga nama Dinda luv❤️  disana, langsung saja Diana mengeser tombol hijau dilayar ponselnya.

DIANA!
Teriak dinda dari sebrang telepon, cepat cepat Diana menjauhkan ponsel dari telinganya. Bisa-bisa budeg dia karna suara cempreng dinda.

APA? GA USAH TERIAK, GUE GA BUDEG
kesal Diana langsung berteriak tidak kalah cempreng dari suara Dinda.

Yah Sorry, gue terlalu bersemangat tadi, hehe

Lo mau ngomong apa? Bilang cepat!

Eh itu, gue mau nanya, tapi gue lupa

Nanya apa!? Don't waste my time, Dinda!
Kesal Diana, masih pagi sudah buat darah mendidih saja.

Lo kapan jenguk Rion?

Hari ini, kenapa?

Gapapa sih, cuman iseng tanya aja.
Bye, muahhhh!

Tut!

Apa katanya tadi? hanya iseng. Ingin rasanya menjual teman seperti Dinda, nggak perlu harga mahal yang penting laku aja deh.

Tak lama bunyi notification, dengan kesal Diana Melihat kearah ponselnya terdapat nomor tidak terkenal mengiriminya pesan.

Unknown
Online