Always Be Mine [END]

16❤️

-Happy Reading-

"Tidurlah, Kak. Hari sudah semakin larut. Dan hanya ada satu kamar tidur di jet ini." ucap Diana.

Kini mereka sudah berada di jet pribadi milik Diana. Jet pribadi yang mewah tapi hanya memiliki satu kamar tidur. Mau tak mau Diana menyuruh agar Elena mau tidur di kamar tersebut, lagipula perjalanan dari Indonesia ke New York hampir memakan waktu 20 jam-an.

Dirinya bisa saja tidur di kursi bersama Reynald dan Si Kembar. Tapi tidak dengan Elena, gadis itu masih terlihat takut dengan ketiga pria ini. Terlihat dari wajahnya.

"Lalu kamu tidur dimana?" tanya Elena.

"Aku akan tidur di kursi saja bersama mereka." jawab Diana menunjuk Reynald dan Si Kembar.

"Kamu bisa tidur bersamaku." ucap Elena.

"Tidak bisa. Aku masih ada urusan yang harus dibicarakan dengan Si Kembar. Kamu tidurlah dulu!" ucap Diana terdengar tegas.

"Ba-baiklah, Ana."

Elena langsung masuk kamar tersebut. Sedangkan Diana mulai merasa risih dengan Reynald yang terus memeluk pinggangnya posesif.

"Lepas, ah, Rey!" ucap Diana memukul dada bidang Reynald.

"Kok mendesah? Aku belum ngapa-ngapain kamu loh." ucap Reynald tersenyum smirk, namun sangat menyebalkan dimata Diana.

Dengan sekuat tenaga, Diana berhasil mendorong tubuh Reynald agar menjauh darinya.

Ck! menyebalkan! ~ batin Diana.

Diana jadi malu sendiri karena ucapan Reynald yang tidak difilter, apalagi di depan Si Kembar. Lagipula dirinya bukan mendesah karena anu anu tapi karena meresa kesal.

Dasar otak selangkangan Reynald ini ~ batin Diana.

°°°

Setelah perjalanan yang ditempuh cukup lama, akhirnya mereka sampai juga. Mereka telah sampai di New York. Tempat dimana keluarga Diana tinggal.