Always Be Mine [END]

26❤️

"Hiks.... Hiks....Hiks...." Tiba-tiba Diana menangis saat menonton.

Reynand mendengar isakan tangis itu merasa khawatir, "What happened, Sweetheart?" tanya Reynand lembut.

"I-itu ka-sian pacar aku." jawab Diana terbata-bata karena menangis.

"Pacar?"

Diana mengangguk, "Iya, pasti dia keingat sama MJ miliknya yang udah mati."

"Kan aku jadi sedih." ungkap Diana, meraih tisu, mengelap sisa air mata di  wajah.

"Don't cry, Sweetheart. I'm here." Reynand menarik Diana masuk ke dekapannya. Mengelus serta mengecup puncak kepala Diana.

Diana tertidur karena elusan yang begitu nyaman dari Reynand. Pria itu meletakkan kepala Diana di bantal, membenarkan posisi tidur Diana.

Reynand ikut berbaring di sebelah Diana, tidak lupa mengelus puncak kepala Diana.

"Rey." Panggil Diana masih tertidur. Reynand tersenyum, apa Diana memanggil dirinya di dalam mimpi, pikirnya.

"Reynald... Hiks... Hiks..." ucap Diana sambil menangis dibawah alam sadarnya. Wajah Reynand berubah datar, saat Diana menyebut jelas nama Reynald.

"Apa kau sangat mencintainya, Ana? sampai-sampai kau menyebut nama Kak Reynald dibawah alam sadarmu." gumam Reynand lirih.

Apa dia harus melepaskan Diana untuk Reynald, tapi Diana adalah cinta pertamanya dan Reynald adalah Kakaknya. Sangat sulit untuk melakukan hal itu bagi Reynand.

Aku akan melepaskanmu jika kau sendiri mengakui bahwa kau mencintai Kakakku. I'm promise, Sweetheart. ~ Batin Reynand.

Reynand mencium dahi Diana lama, lalu pergi meninggalkan Diana yang sedang tertidur.

°°°

"Selamat datang, Tuan Muda." Semua maid menundukkan kepala memberi hormat kepada Devano yang baru saja tiba di Mansion milik Diana.  Mereka berempat sudah tiba di Indonesia.

"Apa Diana berada disini?" tanya Devano to the point.

"Maaf, Tuan Muda. Tapi, Nona Diana tidak berada disini, bukankah dia berada di New York bersama anda." jawab kepala maid.

"Jika Nona berada di Indonesia, mungkin Dia berada di apartment miliknya." sambungnya.

"Baiklah, kami akan kesana. Dan tolong, kerahkan semua bodyguard untuk mencari Diana sekarang." titah Devano kepada seorang bodyguard.