18❤️

845 82 10
                                    

-Happy Reading-

Tepat jam 10 pagi. Mereka sudah siap untuk berangkat ke kantor milik Devano. Hanya Diana dan Reynald saja dan ada juga beberapa bodyguard yang mengawal mereka.

Selama perjalanan, Reynald terus saja memainkan jemari lentik milik Diana. Hal itu membuat supir yang menyetir di depan senyum senyum sendiri, melihat Nona mudanya dari kaca mobil.

 Hal itu membuat supir yang menyetir di depan senyum senyum sendiri, melihat Nona mudanya dari kaca mobil

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Mereka berhenti di sebuah perusahaan yang terlihat megah. Dilihat dari luar saja megah, apalagi di dalamnya.

Bodyguard membukakan pintu mobil untuk keduanya. Diana membuka pintu mobil di samping supir dan mengambil pistol yang baru ia beli. Dia menyembunyikan pistol itu di saku belakang celana.

Diana berjalan lebih dulu, diikuti beberapa bodyguard dan juga Reynald dari belakang. Senyuman di bibirnya tidak pudar.

Melihat ruangan Devano yang terbuka. Tanpa pikir panjang, Diana langsung masuk ke dalam.

"Surprise!" ucapnya merentangkan kedua tangan.

Diana meraih tangan Devano, ingin mencium punggung tangan saudaranya. Sebelum itu terjadi, Diana mengeluarkan pistol dari sakunya, dan menodongkan pistol itu tepat di dahi Devano.

"Miss me, Brother?" tanyanya dengan senyum smirk.

"Of course, My little sister." jawab Devano.

Gadis itu menurunkan pistolnya, lalu memeluk erat saudaranya. Melihat interaksi antara Kakak Beradik itu membuat Reynald panas, panas karna api cemburu.

Devano melepaskan dulu pelukannya, matanya tertuju kepada Pria yang tidak asing dimatanya.

"Siapa dia, Ana?" tanya Devano memperhatikan wajah Reynald yang tak asing baginya.

"Dia bossku, Reynald Mahendra." jawab Diana. Dia menarik Reynald agar berdiri disampingnya.

Reynald menjulurkan tangannya, memperkenalkan diri kepada Devano.

"Reynald Mahendra. Calon suami Diana." Diana mencubit kecil pinggang Reynald karena asal berbicara didepan kakaknya.

Devano terkekeh pelan, menyambut uluran tangan Reynald.

"Devano Leonard Coppen. Kakak Diana."

"Ana, pergilah keruanganmu dulu. Aku ingin berbicara dengan Reynald." titah Devano kepada adiknya.

"Mengapa aku harus pergi? apa kau ingin berbicara tentangku makanya kau menyuruhku pergi, benarkan?" tanya Diana tak terima. Tentu saja, tidak terima. Dia datang kesini untuk bertemu dengan Devano dan berbicara dengannya tetapi Devano mengusir dirinya yang berkedok sebagai adik kandung. Dan malah memilih untuk berbicara dengan Reynald.

Always Be Mine [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora