BAB 11

7.5K 1.3K 191
                                    

Sagara keluar dari mobilnya di susul oleh  Arsha yang mengekor dari belakang. Banyak pasang mata yang terang - terangan menatap Sagara dan Arsha tetapi tidak dihiraukan Sagara, berbeda dengan Arsha yang memeletkan lidahnya dan menarik hidungnya ke atas. Mengejek siswi - siswi yang menatap dirinya.

"Kalah lo pada sama gue" ujar Arsha yang semakin membuat para siswi itu kesal.

Keduanya memasuki ruangan kelas yang sudah lumayan ramai, Arsha meletakkan tasnya di mejanya lalu kembali keluar kelas. Sagara yang melihat Arsha keluar kelas menatap bingung gadis itu. Ia beranjak dari kursinya menyusul Arsha dari belakang.

"Makasi cantik, sering - sering ya" Arsha tersenyum melihat amplop cokelat yang ada ditangannya.

"Senang bekerja sama dengan kalian" lanjut Arsha yang diangguki oleh Kira, siswi yang menjadi rekan Arsha.

"Kita cabut dulu" Kira dan ketiga temannya meninggalkan Arsha.

"Gaji pertama nih, enaknya makan ayam buat ngerayain gaji pertama" gumam Arsha tersenyum.

Arsha membalikkan badan dan mendapati Sagara yang tengah menatap tajam dirinya.

"Eh bos Gara. Sehat bos? hehehe" Arsha menyengir lebar menatap Sagara.

"Lo ada urusan apa sama mereka?"

"Urusan bisnis bos, biasalah urusan anak gadis. Gak penting kok" Arsha memasukkan amplop yang ada ditangannya kedalam saku seragamnya.

"Bisnis apa?" tanya Sagara lagi.

"Biasa bisnis online, kepo lo ah. Ini profesi gue dan ini privasi gue" jawab Arsha yang membuat Sagara mendengus.

"Gue berhak tau, dan kalau lo lupa gue bisa mengingat kembali posisi lo"

Sagara menarik tangan Arsha, keduanya berjalan memasuki ruangan kelas mereka. Disepanjang koridor banyak yang menatap ke duanya. Seperti biasa Sagara akan selalu menjadi pusat perhatian. Dan Arsha yang mendumel dalam hati. Ia sangat iri pada Sagara yang mendapatkan banyak cinta. Andaikan saja dirinya Sagara dia akan memanfaatkan situasi, ia akan menyuruh para gadis yang mencintainya membelikan barang - barang bagus untuknya, menyuruh mengerjakan tugasnya, dan menyuruh membelinya makanan enak. Pasti akan sangat seru.

"Lah? ini kan bukan ruangan kelas" Arsha menatap bingung Sagara.

"Laksanakan tugas yang gue bilang tadi"

"Iya bos" jawab Arsha menganggukkan kepalanya.

Arsha mengerti mengapa sekarang mereka berada di ruangan yang bertuliskan teacher room. Sagara mendudukkan dirinya pada kursi yang ada di sana. Tepat disamping seorag gadis cantik.

"Kamu bawa siapa Sagara?" tanya guru yang ada memanggil Sagara.

"My classmate miss" jawab Sagara.

"Oh oke. Jadi miss manggil kamu kesini sesuai ucapan miss yesterday, miss mau kamu mengajari Sarah mulai hari ini. Kamu setujukan? miss berharap kamu tidak mengecewakan miss" ujar sang guru menatap Sagara. Sagara menatap Arsha mengode gadis itu untuk melakukan tugasnya, namun ia malah mendapati Arsha yang sedang mengupil. Sagara mendengus melihat tingkah Arsha yang hanya dibalas cengiran oleh gadis itu.

"Mohon maaf miss tapi Sagara tidak bisa" ujar Arsha.

"Why?"

"Because Sagara is my future husband. Saya gak bisa jauh dari Sagara miss, karena saya juga belajar bersama Sagara. Saya bimbel menjadi istri yang baik pada Sagara. Jadi harap dimengerti miss" ujar Arsha yang membuat sang guru menatap Arsha dan Sagara bergantian.

ARSHA JOURNEYWhere stories live. Discover now