BAB 34

4.3K 727 72
                                    

Arsha menatap barang - barang yang dia bawa dari tahun 2021, mungkin saja kalau ia tidak tahun ke tahun 2035 semuanya akan baik - baik saja. Dan semuanya akan berjalan sesuai kehidupan yang dia inginkan. Kehidupan di mana ia mempunyai keluarga yang lengkap dan tidak kekurangan apa pun yang ia butuh kan. Semua orang membohongi dirinya tapi ia, tidak punya keluarga sejak kecil tidak pernah ia pikirkan.

"Sekarang gue harus apa?" tanya Arsha lirih. Tidak ada yang bisa ia percayai lagi dan tidak ada alasan dirinya kembali ke tahun 2021. Semua yang ada di 2021 adalah kebohongan untuknya.

"Ayo Arsha, lo gak boleh kaya gini. Arsha orang yang kuat, mari bertahan untuk diri sendiri" ujar Arsha pada dirinya sendiri dan mengepalkan tangannya.

"Kalau nenek Ainun mengendalikan hidup lo selama ini, maka lo sendiri yang harus mengendalikan kehidupan lo. Lo gak butuh orang lain Arsha, lo harus bisa mandiri. Jangan lemah Arsha" ujar Arsha menatap pantulan dirinya pada cermin yang ada di kamarnya.

Menarik nafas dan mencoba menenangkan dirinya, Arsha mengukir senyumnya. Tidak peduli akan orang lain yang terpenting adalah kebahagiaan dirinya sendiri, ia harus lebih fokus pada tujuannya sendiri. Hidupnya hanya untuknya dan dia akan berjuang untuk hidupnya. Tujuannya bukan lagi saat seperti ia masih di tahun 2021 di mana tujuannya adalah hidup kaya tetapi tujuannya adalah menerima apa pun tentang hidupnya, baik itu masa lalu maupun di masa depan.

"Lo harus cari jodoh yang mapan Arsha, jangan biarkan anak - anakmu nanti hidupnya kaya gini" ujar Arsha menyemangati dirinya sendiri.

"Hidup Arsha, hidup, hidup" ujar Arsha dengan semangat penuh.

Sebelum memulai perjuangan hal yang terutama dan paling utama punya tenaga, dan untuk itu dia harus makan banyak. Arsha membuka pintu kamarnya, tujuannya saat ini adalah dapur. Bersedih ternyata membuang tenaga yang lumayan banyak.

"ASTAGA ANJING" kaget Arsha, saat membuka pintu dirinya di kagetkan oleh Sagara yang tiba - tiba muncul di hadapannya.

"Ada apa?" tanya Arsha menatap Sagara dari bawah sampai atas.

"Udah mandi?" tanya Sagara yang di balas anggukan oleh Arsha.

"Mau makan?" tanya Sagara lagi dengan suara yang lembut dan jujur saja tidak baik untung yang berjantung lemah seperti Arsha.

"Mau" jawab Arsha mengangguk.

Sagara tersenyum dan mengelus rambut Arsha, menarik tangan gadis itu ke dapur. Perlakuan Sagara membuat batin Arsha porak - poranda. Apakah yang di namakan kepincut cinta cogan. Tidak sampai di situ Sagara sudah menyiapkan makanan untuk Arsha dan juga dirinya, Sagara hari ini sangat berbeda dan sangat membuat Arsha baper.

"Sagara, lo enggak terkena guna - guna kan?" tanya Arsha bingung.

"Tapi guna - guna dari mana? gue kan gak jadi bikin guna - guna" gumam Arsha pelan.

"Makan yang banyak" ujar Sagara tersenyum manis yang di balas anggukan oleh Arsha.

"Kamu gak apa - apa kan?" tanya Sagara lagi yang di balas gelengan oleh Arsha.

"Tumben ngomong kamu" cibir Arsha sambil melahap makanannya.

"Karena kita pacaran kalau kamu lupa" jawab Sagara santai.

"Kamu enggak akan ninggalin aku kan?" tanya Sagara tiba - tiba.

"Anjir gue geli aku-kamu, pakai panggilan yang biasa aja deh" ujar Arsha tidak terbiasa berbicara dengan Sagara dengan aku-kamu.

"Harus di biasakan mulai sekarang".

Apa pun untuk Arsha, apa pun agar gadis itu tetap bersamanya dan selalu dalam jangkauannya. Sagara lega melihat Arsha yang memperlihatkan wajah cerianya. Beberapa hari setelah pulang dari rumah sang nenek, Arsha hanya diam di dalam kamar dan tidak pernah merespon ucapannya.

"Selama gue kenyang di rumah lo, semuanya bisa diatur" jawab Arsha.

Keduanya melanjutkan melahap makanan masing-masing, untuk sementara biarkan semuanya berjalan seperti biasa. Tapi mungkin tidak untuk hari berikutnya, Arsha akan mencari tahu siapa keluarganya dan seperti apa di masa lalu yang mereka maksud. Dan dia akan mencari jawaban kenapa harus dirinya, dan kenapa harus 2035. Dan siapa Sagara sebenarnya dia akan mencari tahu, tidak ada yang bisa dia percayai selain dirinya sendiri. Biarkan orang - orang melihatnya terlihat seperti awal, dia tidak butuh pandangan orang, karena semua orang itu pembohong handal. Termasuk dirinya sendiri.

"Sagara" panggil Arsha yang mendapat tatapan bertanya dari Sagara.

"Ya?"

"Siapa gue sebenarnya? di mana keluarga gue?" tanya Arsha tiba - tiba.

"Kamu? putri kecil Sagara dan keluarga kamu adalah keluarga Ainun. Dan kamu adalah putri yang di cintai keluarga Ainun" jawab Sagara dengan tegas.

"Kita akan kembali ke 2021 secepatnya" lanjut Sagara membuat Arsha menghentikan kegiatan makannya dan menatap Sagara.

"Dulu gue memang berharap buat balik tapi gue rasa gak ada alasan untuk kembali, kalau lo mau pergi silah kan. Gue akan hidup sesuai keinginan gue bukan keinginan orang lain" jawab Arsha tanpa ragu.

"Tapi kalau lo mau pergi jangan lupa harta lo kasih sedikit buat gue" lanjut gadis itu.

"Kenapa?" tanya Sagara menatap Arsha tajam.

"Engga ada alasan untuk pertanyaan lo. Tapi karena 2021 hanya kebohongan" jawab Arsha yang membuat Sagara terdiam.

"Aku yang akan memberi alasan kenapa harus kembali dan kenapa harus bertahan" ujar Sagara menatap intens Arsha.

"Kamu sudah tahu semuanya kebenarannya Arsha, kamu sudah tahu jawaban dari semua pertanyaan yang sering kamu lontarkan."

"Tapi kamu seolah enggak menerimanya, dan kamu selalu melihat dari sudut pandangmu aja. Kamu gak pernah lihat dari sudut pandang orang lain" ujar Sagara tersenyum miris.

"Egois" ucap Sagara berdiri dari kursinya dan meninggalkan Arsha sendiri.

"Lah ngambek kan gue sedang mencoba menjadi sad girl" gumam Arsha menatap heran Sagara yang sudah mulai menjauh.

"Harusnya gue yang ngambek terus dia bujuk gue kaya drama - drama korea, terus nanti ada adegan uwu deh" lanjut Arsha membayangkan adegan romantis yang sering ia tonton.

"Lagian setelah dipikir - pikir gue ikutin arus ajalah, gue enggak terlahir sebagai manusia pintar ataupun manusia yang bisa menggunakan seratus persen otaknya. Memikirkan semuanya bikin gue puyeng" gerutu Arsha.

"Tapi benar juga sih yang Sagara bilang, semua pertanyaan yang ada di otak gue sudah terjawab dan hanya satu yang belum kenapa gue enggak ingat apapun tentang gue yang 7 tahun tinggal bersama Sagara?" gumam Arsha.

"Dan kenapa gue enggak ingat kalau semasa kecil gue selalu bersama Sagara? apa gue hilang ingatan atau gue yang udah pikun?" tanya Arsha yang kini pikirannya semakin bercabang.

"Dan gue sama Sagara udah tunangan waktu kecil? gila the real drama India. Eksklusif hanya di hidupnya Arsha. Ori, terpercaya, tapi engga tahu pasti apa enggak" ucap gadis itu.

"Buat apalagi susah-susah mikir, kebahagiaanku adalah uang dan keluarga, kalau gak punya keluarga tinggal buat keluarga kecil bersama tunangan. HAHAHAHAHA. HALU!" Arsha sedari tadi berbicara pada dirinya sendiri dan tidak sadar sedari tadi Sagara melihatnya dari lantai atas.

Halo semuanyaaaaaa, author kembaliiiiii. Tahu gakkkkkkkkkkkkkkkkkkk

Auhtor udah selesai uts. Lega bangetttttttt😭

Semoga nanti bisa rajin update yaaa.

Jangan lupa follow+vote.

Ramaikan kolom komentar yuk!!!!!!!!!!!!!!!

ARSHA JOURNEYWhere stories live. Discover now