BAB 37

3.6K 599 29
                                    

Lintang berdecak kesal melihat Sagara yang sedari tadi menggenggam tangan Arsha, padahal ada sesuatu yang ingin Lintang katakan pada Arsha. Dan ini adalah sesuatu yang sangat amat penting.

"Kenapa cuy? mata lo cacingan ya?" tanya Randy yang semakin membuat Lintang kesal.

"Diam lo, lo kali yang cacingan" jawab Lintang kesal.

Sama halnya dengan Lintang, Arsha juga heran dengan Sagara yang sedari tadi menggenggam tangannya. Jika biasanya Sagara sangat anti dan tidak menyukai siapa pun memegang tangannya tapi ini? sepertinya Sagara yang galak dan serius sudah menemukan jati dirinya.

"Kayanya Sagara sudah berevolusi dan bereformasi menjadi manusia bucin" ujar Randy yang diangguki oleh Dean.

"Cinta mengubah segalanya, tai pun bisa jadi berlian" lanjut Randy yang di angguki oleh Dean.

"Manusia - manusia bucin itu Sagara" teriak Lintang dengan sengaja.

"Kenapa cuk?" tanya Arsha tanpa suara.

"Penting info penting" jawab Lintang memberi kode pada Arsha yang di angguki gadis itu.

Arsha menatap tangan Sagara yang masih menggenggam tangannya, Sagara benar - benar aneh. Tidak seperti Sagara yang biasa, yang selalu mengomeli dirinya dan Sagara yang selalu mengatakan dirinya bodoh.

"Gara tangannya tolong di lepas dong, mau berak nih" ujar Arsha yang mendapat tatapan dari Sagara.

"Mau ikut berak juga?" tanya Arsha membalas tatapan Sagara yang di balas gelengan oleh pria itu. Sagara melepaskan tautan tangannya dan membiarkan Arsha pergi.

"Udalah mending gak usah sama Sagara, Sagara kalau bucin kaya psikopat anjing" kesal Lintang yang kini sudah di luar kelas bersama Arsha.

"Putusin saja Sa terus lo pergi menjauh dari hidup dia, pasti kaya novel - novel hidup Sagara. Dimana si cowo jadi stres dan akhirnya gila" lanjut Lintang masih kesal.

"Tapi kalau dia gila lo juga yang repot babi" jawab Arsha.

"Yaudah mending nikah sama gue nanti kita bisa main game tiap hari" ujar Lintang yang mendapat sentilan dari Arsha.

"Nanti gue pikirin kalau gue lagi miskin" jawab Arsha.

Lintang menyalakan handphone miliknya dan memperlihatkan photo yang beberapa hari lalu dia ambil.

"Lo lihat baik - baik" Lintang memperlihatkan photo yang dia ambil.

"Terus?" tanya Arsha bingung.

"Gue engga terima ya, masa si cantik di selingkuh in. Pokoknya berita ini harus lo up ke publik biar semuanya pada tahu kalau si Oyen itu jahat dan tukang selingkuh" ujar Lintang kesal.

"Gue lagi baik nih, kalau menurut gue mending di bi carakan baik - baik. Sebaiknya pihak si cantik dan si oyen berunding dulu menemukan titik terang" jawab Arsha serius yang mendapat gelengan oleh Lintang.

"Engga bisa, ini udah keterlaluan Sa. Emang lo engga sakit hati lihatnya? harusnya perasaan lo engga baik - baik saja" ujar Lintang.

Dean dan Randy yang sedari tadi mengawasi keduanya bingung dan sekaligus penasaran tentang yang keduanya bicarakan. Dilihat dari respon dan ucapan Lintang dan Arsha sepertinya sesuatu yang buruk terjadi atau sesuatu bermasalah.

"Emang ada apa sih?" tanya Dean menatap Lintang.

"Ini si cantik di selingkuhin si Oyen, gue punya buktinya nih" ucap Lintang menunjukkan photo dua kucing yang sedang berpelukan.

"Kucing?" tanya Dean bingung.

"Iya kenapa ha? asal lo tahu ya ini kucing oyen tukang selingkuh, dia itu udah nikah sama si cantik dan bentar lagi punya anak. Tapi ini si oyen kurang ajar malah asyik selingkuh sama putih. Gak bisa di biarin lahh pokoknya harus sampai ke meja hijau masalah ini" jawab Lintang menggebu - gebu.

"Tapi kan gak harus ke meja hijau, bisa di bicarakan baik - baik. Mungkin aja si Oyen lagi mabok dan dia khilaf. Lo tega liat si cantik lahiran tanpa suami?" tanya Arsha yang mendapat gelengan dari Lintang.

"Blok anjing, gue kira bahas yang serius. Gini nih kalau orang tolol di gabung sama orang dongo" ucap Randy emosi meninggalkan Arsha dan Lintang.

"Lah kok ngamuk?" tanya Arsha bingung.

Kucing Lintang yang beberapa hari lalu di belikan baju pernikahan oleh Arsha dan Lintang ternyata di selingkuhi oleh kucing Oyen yang merupakan pasangan si Cantik. Si cantik nama kucing Lintang yang di jaga penuh hati dan penuh niat, namun takdir si Cantik terlalu menyedihkan. Ia di selingkuhi pas lagi hamil.

"Arsha mana?" tanya Sagara menatap Randy yang memasuki kelas.

"Gak tahu gue lagi kesal sama itu dua dugong" jawab Randy.

"Kenapa?" tanya Sagara menatap Randy.

"Masa iya perkara kucing yang selingkuh aja drama banget. Udah kaya berita janda yang mau nikah aja, kesel gua. Gobloknya astaga, tertanam sampai jantung terus di pompa ke seluruh tubuh dan nyangkut di dengkul" ujar Randy dengan kekesalannya.

Arsha dan Lintang memasuki ruangan kelas dengan Lintang yang merangkul Arsha, Randy menatap Sagara yang sudah menunjukkan ekspresi marahnya. Dalam hati Randy bersorak senang pasti Lintang dalam zona merah sekarang dan pastinya akan mendapat amukan combo dari Sagara.

"Mampussssss" sorak Randy dalam hati.

Sagara beranjak dari kursinya semakin membuat Randy bersemangat, berjalan mendekat ke arah Arsha dan Lintang. Sagara mengambil tangan Lintang yang ia gunakan untuk merangkul Arsha.

"AAAA sakit anjing!!" ucap Lintang sedikit berteriak.

"Eh Sagara, hehehe maaf maaf gak usah di masukin ke hati ya" ujar Lintang mencari aman. Berbeda dengan Sagara yang masih menatap tajam Lintang dan masih memegang tangan Lintang dengan kuat. Sadar mengapa Sagara marah padanya Lintang menyengir lebar dan menatap Arsha mencari pembelaan. Sungguh lebih baik Sagara yang tidak pernah jatuh cinta, sekalinya bucin pria itu sudah seperti psikopat yang siap menerkam mangsa. Padahal Lintang adalah sahabatnya.

"Gue ngaku salah deh, iya gue lupa kalau dia punya lo. Maaf deh lain kali gak akan di ulang lagi. Lagian cuman rangkul doang bukan lagi adegan ranjang" ujar Lintang yang mendapat tatapan tajam dan Sagara menekan tangan Lintang semakin kuat.

"EHH IYA IYA MAAF. Asli engga akan lagi, gue minta maaf deh. Demi apa pun lo bucin udah kaya serigala kelaparan" ujar Lintang mencari aman.

Sagara melepas tangan Lintang dan menarik Arsha menjauh dari Lintang yang sibuk meniup tangannya yang sudah memerah. Sagara menatap tajam Arsha yang di balas tatapan menantang oleh Arsha.

"Kenapa cok? mata lo obesitas?" tanya Arsha menaik turunkan alisnya menatap Sagara.

"Kenapa rangkul Lintang?" tanya Sagara tanpa ekspresi.

"Terus di apain? di gendong? atau di tarik? lagian pertanyaan lo aneh orang cuman rangkul doang" jawab Arsha kesal.

"Engga boleh Arsha, pokoknya gak boleh" ucap Sagara tegas.

"Lah lo siapa? kalau lo mengandalkan kata pacar yaudah kita putus, lagian masih pacar udah belagu larang - larang" ujar Arsha kesal dengan sifat over protektif dan posesif Sagara.

"Gak! gak ada putus" bantah Sagara.

"Mulai sekarang pakai lo gue aja, gue gak biasa pakai aku kamu, gak terima protes" ujar Arsha dengan nada kesalnya.

"Tau gitu gue terima tawaran Lintang buat nikah" gumam Arsha tapi masih bisa di dengar Sagara.

"Arsha!"

"Eh iya bercanda sayangku cintaku gantengku" melihat wajah Sagara yang tidak bersahabat Arsha memilih mencari aman. Jangan sampa dirinya disuruh mengerjakan soal matematika.

Halo gengsss author kembali dengan double update. Author beberapa hari ini menghilang dan gak pernah update karena author lupa password akun wattpad author.

Next gak?

jangan lupa follow + vote.

see you

ARSHA JOURNEYМесто, где живут истории. Откройте их для себя