3

3.2K 343 17
                                    

Biar saya jelaskan siapa seorang Damian Alexander Wijaya. Damian, begitulah mereka menyebutnya, putra sulung dari keluarga Wijaya pemilik perusahaan di bidang perhotelan yang cukup terkenal di Indonesia.

Damian adalah sosok laki-laki yang sempurna menurut kaum hawa, wajahnya yang tampan dengan garis rahang yang tegas, alis hitam dan tebal serta mata tajam bak elang yang mampu mengintimidasi siapapun.

Damian juga seorang pemimpin dari sebuah geng motor bernama Avegas. Sebuah geng motor dengan jumlah anggotanya berkisar 150 orang. Avegas merupakan geng motor yang kuat, juga cukup terkenal di kalangan masyarakat Jakarta.

Sepertinya cukup dengan perkenalannya, mari kita kembali dengan figuran kesayangan kita Bellyna.

____________________________________

Bellyna menatap lokernya dengan datar, ayolah dia baru sampai di sekolah dan hendak memasukkan seragam olahraganya di loker tapi kenapa lokernya jadi penuh sampah begini?

Dengan santainya Bellyna mengambil kantong plastik dari dalam tasnya, dia pungut satu persatu sampah kemudian dipindahkan ke kantung plastik.

Setelah selesai, Bellyna menyemprotkan cairan antiseptik ke dalam loker. Kebersihan itu sebagian dari iman kawan.

Hm, mungkin ini adalah salah satu cara untuk membuat Bellyna depresi sehingga Bellyna bisa cepat bundir.

"Lyn, ngapain?" Tanya salah satu teman sekelasnya, kalau gak salah namanya Nasya?

"Bersih-bersih."

Nasya hanya ber oh ria, malas untuk mencari tahu toh itu bukan urusannya.

"Ke kelas yuk, bentar lagi bel." Bellyna  mengangguk. Mereka berjalan beriringan menuju kelas tanpa ada yang mengobrol.

Mereka memasuki kelas bersama yang disambut heboh Melissa karena tidak terima sahabatnya di rebut orang lain. Bel jam pertama berdering, guru mata pelajaran telah memasuki kelas dan mereka harus bertempur habis-habisan karena sebuah ulangan dadakan. Sial memang.

Di kantin sekarang, satu meja di isi oleh lima siswi yang kelaparan. Mereka adalah Bellyna, Melissa, Vera, Nasya, dan Layla. Sama halnya dengan hari sebelumnya, mereka melakukan kegiatan rutin harian yaitu, gibah.

"Benar-benar malaikat.", Ucap Vera sembari bertopang dagu ketika melihat kelima lelaki tampan anak kelas 12 yang lagi makan tepat 2 meja dari posisi mereka saat ini.

"Kak Alan masih aja cool." Sahut Nasya, Layla mengangguk. Dia lebih tertarik dengan Gibran yang merupakan paling berpikiran dewasa diantara kelimanya.

Layla melirik Bellyna yang masih fokus dengan makanannya, oh dan jangan lupakan sebuah manga yang digenggamnya.

"Lyn, Lo wibu ya?"

Bellyna tersedak, begitupun dengan ke empatnya. Kenapa malah bahas itu, bukannya tadi mereka lagi bahas cowok.

"Gak kok, gue cuma suka nonton anime doang." Ucap Bellyna.

"Sama aja dong, wibu." Kali ini Nasya yang berbicara. Bellyna mendesah lelah, menurut yang dia tahu Nasya itu salah satu seorang k-popers. Apa akan ada war antara wibu dan k-popers lagi?

"Beda dong. Wibu itu orang yang terlalu terobsesi sama budaya Jepang, sedangkan gue enggak." Ucap Bellyna.

Melissa mengabaikan kedua manusia itu yang masih berdebat antara mana yang lebih baik,  wibu atau k-popers. Yang normies ngalah aja kali ya.

Mata Melissa berkilat ketika melihat tiga siswi yang mendekati meja milik Avegas, sumpah deh, mereka bertiga mau mati kali ya.

"Berisik kalian berdua! Mending lihat deh mereka lagi ngapain."

BellNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ