11

2.2K 207 5
                                    

Gesekan sepatu dengan trotoar terdengar samar, beberapa kendaraan yang berlalu lalang sering kali menatap kedua insang berbeda jenis itu. Apa yang dilakukan siswa di jalan ketika waktu sekolah itu? Kira-kira seperti itulah yang mereka pikirkan.

Bellyna berjalan dengan Damian di sampingnya, seragam kotornya masih tersembunyi dibalik jaket hitam milik Damian. Sesekali kakinya akan menendang batu kecil di trotoar. Menghela nafas sekali, Bellyna melirik Damian yang masih santai berjalan sembari menikmati pemandangan yang ada.

"Sebenarnya kita mau kemana?" Tanya Bellyna penasaran.

"Ke mall."

"Kita kesana jalan kaki?"

Damian menoleh, menatap Bellyna seolah dia itu makhluk hidup yang paling bodoh di dunia ini.

"Gak, kita naik angkot."

"Kenapa gak pakai motor Lo aja?"

Kaki Damian berhenti, dia menghela nafasnya, "Motor gue kan ada di parkiran sekolah. Kalau gue ambil kita bakal ketahuan kalau mau bolos." Jelasnya panjang lebar.

Tepuk tangan untuk Bellyna-sama berhasil membuat Damian berkata panjang lebar kali tinggi sama dengan volume.

"Oh iya ya, gue gak kepikiran."

Damian mendengus, merasa lucu dengan tingkah makhluk satu ini. Tangannya bergerak dengan sendirinya mengacak surai sehitam arang milik sang gadis.
Bellyna beringsut mundur ketika tangan itu mengacak-acak rambutnya, matanya memincing menunjukkan permusuhan kepada laki-laki ini.

Bibirnya mencebik seraya tangannya membenarkan tatanan rambutnya. Damian hanya memperhatikannya saja.

Setelah berdiam diri menunggu beberapa menit, akhirnya mereka menjumpai angkot.

Mereka menaiki angkot sekitar 15 menit untuk sampai di mall tersebut, setelah keduanya memasuki kawasan mall, Damian menarik Bellyna menuju toko pakaian. Tidak mungkin kan jika Bellyna harus berjalan-jalan menggunakan seragam sekolah yang kotor.

"Pilih baju yang Lo suka." Ucap Damian.

Bellyna menghadap Damian, bibirnya membentuk senyum gugup dengan memainkan jari tangannya.

"U-uang gue gak cukup buat beli baju."

"Gue yang bayar."

"Serius?!" Tanya Bellyna dengan binar di kedua matanya.

Damian mengangguk mengiyakan. Melihat jawaban Damian, Bellyna tersenyum sumringah. Kapan lagi ditraktir cogan, ya kan?!

Dengan itu Bellyna berjalan mengitari rak-rak yang memajang beberapa model pakaian yang menarik minatnya. Sekitar 10 menit Bellyna memilih, akhirnya pilihannya jatuh kepada satu kaos hitam polos dengan celana jeans.

"Itu aja?" Tanya Damian ketika melihat pilihan Bellyna. Bellyna mengangguk.

Setelah Bellyna mendapatkan bajunya, kini giliran Damian yang berbelanja. Pilihannya jatuh pada kaos hitam polos dengan kemeja putih dan celana jeans.

Setelah Damian membayar baju miliknya dan milik Bellyna, keduanya berganti baju dan melanjutkan perjalanan mereka untuk bolos.

Keduanya berjalan beriringan menyelusuri dalam mall, sesekali mereka akan mampir ke salah satu toko untuk melihat-lihat tetapi pada akhirnya tidak membeli apapun.

Keduanya sempat mampir ke bioskop, walaupun tidak jadi karena film yang diputar kurang menarik minat mereka, terutama Bellyna yang memasang wajah jijik ketika melihat film romantis. Karena bosan berada di mall, keduanya memutuskan untuk jalan-jalan ke taman yang lumayan dekat dari lokasi.

BellWhere stories live. Discover now