11. Abah Deden

736 94 1
                                    

Hi, aku update

Kalian udah mulai sekolah tatap muka lagi nggak?


11. Abah Deden

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Tepat hari ini adalah hari keberangkatan menuju Bandung, tempat di mana Ozzie dilahirkan. Laki-laki asli orang Bandung itu juga tengah sibuk dengan benda canggih berbentuk persegi, sang kakek tengah menelfonnya. Menanyakan kapan berangkat, kapan sampai, dan lain sebagainya.

"Muhun, nanti ku Ozzie dikabaran deui. Muhun, Assalamualaikum." Ozzie memutuskan sambungannya dengan sang kakek. Ia sangat-sangat senang karena sebentar lagi akan bertemu dengan kakeknya yang sudah beberapa tahun tak ia temui.

"Gimana, nih? Semuanya udah kumpul, udah siap belum?" tanyanya kepada teman-temannya.

"Udah semuanya kumpul, kita berangkat sekarang aja," jawab Samuel yang sama tidak sabarnya seperti Ozzie untuk cepat-cepat sampai ke Bandung.

Mereka semua berangkat menggunakan mini bus yang dipesan oleh Nathaniel. Sebenarnya Ozzie menyarankan untuk patungan karena dirinya yang mengajak teman-temannya untuk ke Bandung, tetapi Nathaniel keras kepala. Laki-laki itu mengatakan biar ia saja yang menyewa mini bus untuk berangkat ke Bandung dan akhirnya pun mereka semua setuju dengan keinginan Nathaniel.

"Sultan kalau nyewa bus emang nggak main-main, yah," ucap Ozzie mengomentari pasilitas mini bus yang sangat lengkap. Kursinya juga sangat nyaman, ada AC, ada tempat untuk charge ponsel, dan sebagainya.

Nathaniel yang lebih memilih duduk sendiri di belakang menyahut. "Segini mah belum apa-apa, kalian minta liburan ke Paris juga gue bayarin."

"Wih, enak banget! Mau jadi pacar gue nggak?"

Mendengar pertanyaan itu keluar dari bibir Vira, Delio langsung mendelik dan langsung menarik tangan gadis itu untuk duduk di sampingnya. Bisa-bisanya Vira mengatakan hal itu ketika ada Delio.

"Jangan macam-macam kamu!"

Vira nyengir, lalu menyandarkan kepalanya di bahu Delio. "Bercanda, Sayang. Jangan ngambek, dong."

Delio beralih mendekap Vira, mengusap kepala kekasihnya dengan lembut. Ngomong-ngomong mereka duduk di depan, lebih tepatnya di belakang supir. Doa untuk Pak supir, semoga tidak kena mental melihat keuwuan Delio dan Vira.

Sementara itu, Ozzie memilih duduk di depan juga lebih tepatnya di samping Delio dan Vira. Ada juga Aileen yang tengah membujuk agar Ozzie membiarkan dirinya untuk duduk di samping laki-laki itu.

"Boleh, yah? Ozzie, Ileen nggak bakal nyusahin Ozzie, kok," katanya dengan memohon yang hanya dibalas helaan nafas oleh Ozzie.

"Dari pada sama Ozzie mending sama Mas Samuel aja, sini!" ajak Samuel seraya menepuk jok kosong yang ada di samping kirinya.

[iii] [END] MAS SUAMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang