12. Bukit Bintang

637 93 3
                                    

Hi, aku update

Kabarnya gimana? Masih stay dicerita ini, 'kan?

Di sini bahasanya campur sama Sunda tapi cuma dibagian dialog aja, semoga kalian tidak lieur;)

Di sini bahasanya campur sama Sunda tapi cuma dibagian dialog aja, semoga kalian tidak lieur;)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ririn menatap Aileen bingung. Gadis berkuncir itu bersikap aneh setelah kembali dari kamar mandi tadi. Ia menolehkan kepalanya ke arah Vira untuk menanyakan hal itu lewat tatapannya, tetapi Vira malah mengedikkan bahunya tanda ia juga tidak tahu.

"Ileen, lo kenapa?" tanya Ririn karena dia benar-benar sangat penasaran.

Gadis berkuncir itu menggeleng seraya tersenyum tipis. "Enggak, kok. Ileen nggak kenapa-kenapa, kalau begitu Ileen tidur duluan."

Aileen membaringkan tubuhnya di atas kasur lantai dengan menarik selimut sampai leher. Ngomong-ngomong, mereka bertiga tidur di kamar dengan alas kasur lantai.

"Padahal baru aja selesai magrib, masa lo udah mau tidur?" Vira ikutan bertanya sembari memainkan ponselnya.

"Ileen cuma capek aja karena tadi abis perjalanan jauh."

Jawaban Aileen bisa Vira terima, ia pun tak bertanya atau berbicara lagi dan terus fokus dengan ponselnya. Sementara itu, Ririn menghampiri suaminya yang sedang duduk di teras rumah Abah Deden. Menatap langit malam yang gelap sebab hujan baru saja reda.

"Cuaca di sini sejuk banget, nggak kayak di kota banyak polusi," ujar Ririn membuka pembicaraan.

Alvan membuka jaket yang ia pakai, kemudian menyampirkan jaket miliknya di bahu Ririn. "Tapi, kalau malam cuacanya dingin, apalagi sekarang baru aja hujan. Pake jaket kalau mau keluar, nanti masuk angin."

Ririn tersenyum menggoda, lalu mencolek dagu suaminya itu. "Bisa aja, Mas suami."

"Eh, ada charge nggak? Punya gue dipake sama si Samuel."

"Ada di kamar, ambil aja," jawab Ririn seraya membenarkan posisi jaket.

Alvan masuk ke rumah milik Abah Deden, menemukan Nathaniel, Delio, Samuel, dan Vira yang duduk di ruang tamu. Ia hendak membuka pintu kamar yang menjadi tempat tidur anak-anak cewek, tetapi laki-laki itu malah melihat dengan jelas dari celah pintu yang terbuka sedikit, ada Ozzie dan Aileen di dalam. Maksudnya apa-apa? Apakah Ozzie sedang melakukan sesuatu kepada Aileen?

"Kalian ngapain?"

Serempak keduanya menoleh ke arah dirinya, terlihat kedua oknum itu terkejut ketika melihat Alvan.

"Ngapain kalian di kamar berduaan? Jangan cari kesempatan dalam kesempitan," tuturnya dengan melangkah masuk ke dalam, kemudian mengambil charge milik istrinya.

"Nggak ngapa-ngapain, gue tadi cuma nanya soal tugas," jawab Ozzie dengan wajah santai.

"Kalian 'kan beda kelas," balas Alvan yang merasa kurang percaya dengan jawaban temannya itu.

[iii] [END] MAS SUAMIWhere stories live. Discover now