17. Pergi

563 83 2
                                    

Hi, aku update

Maaf kalau tidak nge feel karena aku nggak bisa bikin adegan yang sad:(

Laki-laki berusia tiga puluh tahun itu langsung tergeletak di tanah ketika kepalanya dipukul oleh sebuah kayu, Nathaniel pelakunya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Laki-laki berusia tiga puluh tahun itu langsung tergeletak di tanah ketika kepalanya dipukul oleh sebuah kayu, Nathaniel pelakunya. Setelah Nathaniel membawa semua anggota Cyclops ke alamat yang Alvan kirim, mereka langsung beradu kekuatan dengan laki-laki serba berpakaiannya hitam yang sekiranya ada dua puluh orang.

Alvan dan Delio pun tak tinggal diam, mereka berdua menunjukkan keahlian dalam bidang bela diri mereka. Menghindar dari serangan, menangkis pukulan, dan juga memukuli lawan dengan begitu mudah.

Laki-laki memakai jaket denim andalannya itu menahan dengan cepat kaki lawan yang hendak menendangnya, lalu dengan kecepatan kilat Alvan menonjok wajah laki-laki itu sampai tersungkur ke tanah. Ia segera berlari ke arah rumah, membiarkan anggota Cyclops yang mengurus.

Pintu terbuka secara kasar oleh Alvan, bisa laki-laki itu rasakan ketegangan yang ada.

"Ozzie!" Alvan berteriak memanggil nama temannya yang sedang mengarahkan sebuah pisau ke leher Aileen, gadis yang disekap.

Ozzie laki-laki itu menatap terkejut ke arah Alvan, bagaimana bisa temannya itu ada di sana?

Laki-laki bersetelan jas itu adalah Arion, ayah Aileen. Ia datang ke sini untuk menyelamatkan putrinya yang diculik dan penculiknya meminta uang tebusan. Penculiknya adalah Ozzie.

"Ngapain lo di sini?" tanya Ozzie dengan raut wajah datar, dingin, dan tatapan tajam.

"Kenapa lo lakuin semua ini? Sialan! Kenapa lo bunuh Devan, hah?" Alvan berteriak keras, ia tak menyangka bahwa selama ini pelakunya ada temannya sendiri.

Ozzie terkekeh. "Ternyata lo udah tahu."

"Bilang kalau itu bohong!"

"Sayangnya ... Emang gue yang bunuh Devan, dia mati bukan karena tembakan itu, tapi karena gue! Gue ini pembunuh, gue yang udah ngebunuh dia!"

Rasanya sakit ketika mengetahui fakta ini, semuanya masih terlalu berat bagi Alvan. Ozzie yang selalu bersamanya selama bertahun-tahun, tingkah bobrok dan cerianya itu hanyalah rekayasa. Alvan menyayangi seorang Ozzie yang palsu.

"Zie, lo tega!"

Mati-matian Alvan menahan agar dirinya tidak menangis, rasanya tidak jantan jika di keadaan seperti ini ia malah menangis. Matanya yang sudah berkaca-kaca itu melirik ke arah seorang laki-laki berjas hitam. Alvan melihat dengan jelas laki-laki itu memegang sebuah pistol. Pistol itu diarahkan kepada Ozzie secara diam-diam.

"Ozzie awas!"

Dor!

Balok kayu yang Alvan pegang jatuh begitu saja. Delio dan Nathaniel masuk ke dalam karena urusan diluar diurus oleh anggota Cyclops yang lain. Mereka sama terkejutnya mendengar suara tembakan tadi.

[iii] [END] MAS SUAMIWhere stories live. Discover now