Trapped - 4 : Keputusan

2.5K 415 36
                                    


"Kau"



Jeno tersentak, aroma kopi dan cendana menusuk hidungnya tanpa ampun, melingkupi tubuhnya seolah memerintahnya mutlak untuk berlutut. Tapi bagaimanapun ini di tempat umum, Jeno berusaha keras untuk mempertahankan kedua kakinya. Walau rasanya lemas sekali. Insting omega nya ribut di dalam kepala, menyuruhnya untuk cepat berlutut dan memohon maaf.

Jeno bahkan tak tahu apa kesalahannya sampai harus berlutut dan memohon maaf. Cengkraman jemarinya di pergelangan tangan Chenle melemah, ia siap jatuh ke lantai, tapi Chenle dengan sigap Balik mencengkram tangan Jeno. Menyiratkan Jeno untuk tetap berdiri.

Keadaan Chenle juga sama sekali tidak berbeda. Ia terintimidasi oleh tatapan dan geram rendah sang Alpha beberapa saat yang lalu. Tubuhnya gemetar tapi ia memutuskan untuk tak gentar. Berbeda dengan Jeno yang entah mengapa terasa begitu lemah dan siap tunduk didepan Alpha tersebut.

Apakah mungkin?

Bukan hanya Chenle yang terintimidasi, tapi hampir seluruh pelanggan omega yang berada di cafe terintimidasi oleh feromon Jaemin. Menyadari hal itu pria Alpha bermarga Na itu lantas menarik lengan Jeno dan menyeretnya keluar dari Cafe dengan sesikit paksaan.

Chenle ingin menyusul tapi ia mendadak terjatuh di lantai. Lemas sekali. Na Jaemin seolah baru saja mengulitinya hidup-hidup dan melumpuhkan saraf kakinya dengan percuma. Begitu kuat dan mendominasi.

Chenle kepikiran, siapakah ia? Dan apakah Jeno begitu mengenalnya hingga membiarkan alpha itu menarik paksa dirinya tanpa perlawanan?




...






Jaemin menghempaskan tubuh Jeno, hingga tubuh itu limbung dan hampir mencium tanah. Tapi Jeno bertahan, walau nafasnya harus tersenggal karena dipaksa berjalan dengan keadaan jantung yang berdetak tak karuan. Pipinya memerah padam, bulir keringat senantiasa menetes dari pelipisnya. Membuat poni menjadi sedikit lembab akibat darinya.

Pengaruh mate terhadap satu sama lain memang seperti itu walaupun mereka belum benar-benar terikat.

"Pergi dari kehidupanku"

Dingin. Dingin sekali.

Tak ada belas kasih atau keramah-tamahan dalam kalimat tersebut. Terucap dari bibir yang pernah menawarkannya sebuah senyum ramah yang begitu hangat dan memukau.

"Lee Jeno"


Jeno tak menyahut. Kepalanya senantiasa menunduk. Melihat tak ada respon dari makhluk dihadapannya, Jaemin mengeratkan rahangnya. Ia tidak suka di abaikan.

"Look at me, Omega"

Tetap. Jeno tetap keras kepala walau nada dingin yang keluar dari bibir tipis Jaemin itu membuat inner omega nya ketakutan.

"Jangan perlihatkan lagi dirimu di hadapanku"

Tak kuat. Tak ada kehangatan sama sekali diantara kalimat itu. Tak ada afeksi. Jeno tak bisa menahan air matanya lebih lama. Sebut ia cengeng, tapi inner omega nya sakit hati menerima penolakkan tersirat tersebut. Rasanya sangat sesak, bukan ini yang ia inginkan.

Jeno memang tak pernah berharap apapun tentang mate, tentang pasangan hidupnya. Tapi kenapa? Kenapa Moon Goddess begitu tega? Apa ini hukuman?

Sepertinya ini memang hukuman untuknya. Jeno menggigit bibirnya, berusaha menahan isak walau pada akhirnya gagal. Isak itu keluar dari bibirnya dan tubuhnya gemetar. Limbung hingga terduduk di tanah seraya mencengkram bagian dimana jantungnya berdetak dengan kuat.

TRAPPED || JAEMJENWhere stories live. Discover now