Trapped 1 : Teman Baru

6.5K 579 37
                                    




Pagi menuju siang yang cerah. Bagus.

Sinar matahari masuk melalui celah gorden, menusuk retina dibalik kelopak mata yang masih tertutup. Terusik. Kehadiran sang penguasa siang hari sepertinya tidak terlalu berharga bagi sosok yang masih betah meringkuk dalam selimutnya.

Walau harus berusaha mati-matian melawan rasa kantuk yang seolah melekat bagai di lapisi lem perekat yang sangat kuat. Balutan selimut itu terbuka dan menampakkan sosok yang sudah setengah duduk diatas ranjang.

Lee Jeno.

Dengan beberapa anak rambut yang mencuat keatas, ia berjalan sempotongan menuju kamar mandi, menuntaskan rutinan paginya dengan malas. Walau sebenarnya, hari sudah tak cocok disebut pagi.

.

Selesai dengan kegiatan rutinnya, Jeno meraih ponselnya dan menatap beberapa chat yang masuk.

Bitchyuck
Jenjen
Jenooooo
Jeno kau harus tepati janjimu untuk menonton denganku hari ini.
Ku tunggu jam 1 di Apart-ku
Kebetulan Renjun datang dan ingin menghabiskan waktu disini.

Jeno melirik sekilas pada jam digital yang ada diatas nakas. Jam 11 siang, dan apartemen Donghyuck cukup jauh dari tempat tinggalnya. Mebghabiskan waktu 1 jam sepertinya bisa membuat ia sampai tepat waktu.

Setelah membalas chat Hyuck dengan dua huruf tanda mengiyakan, Jeno kembali mengusak rambutnya yang masih agak lembab karena baru saja keramas tadi. Kedua netra pekat, berbentuk bagai bulan dengan sudut 180° itu menatap pantulan diri didepan cermin, mematut diri dan baru menyadari bahwa ia sangat tampan.

Sangat percaya diri, walau hanya di depan cermin.

Tidak, bukan itu.

Jeno baru menyadari, kedua pipinya lebih menampakkan warna, semu merah muda. Padahal ia tak memoleskan apapun, dan bibirnya sedikit membengkak.

"Sepertinya aku terlalu banyak memakan makanan berlemak kemarin malam" gumamnya. Salah paham.

Lalu menyingkap kaos putih yang melekat di tubuhnya hingga menampakkan perut putih pucat berbentuk yang terlihat sangat halus dan mengundang untuk di sentuh.

Memang. Lee Jeno memiliki perawakan yang berbeda dari mayoritas omega. Tubuhnya begitu berisi, dengan otot yang bisa terbentuk sempurna, ia juga menguasai beberapa cabang olahraga, tubuhnya bisa dengan cepat beradaptasi dalam situasi apapun.

Sempat ia berpikir bahwa dirinya adalah Alpha.

Jemari lentik yang nampak kurus itu menyentuh perutnya, sedikit turun kebawah. Tepat diatas alat kelaminnya. Mengusapnya pelan, tak lernah menyangka bahwa disana ada sesuatu yang bisa menampung bayi manusia suatu hari nanti.

Ya, hingga tes secondary gender yang kedua kali saat ia SMA mengungkap bahwa ia bukan salah satu bagian dari kaum sang puncak strata sosial.

Omega.

Mengguncang batin, dan sempat membuat ia stress hingga nilai akademiknya turun drastis. Tidak, ia tak masalah pada gender keduanya, hanya saja, pikirannya yang selalu bertindak terlalu jauh memikirkan akan nasib masa depannya kelak.

Menjadi Omega bukanlah perkara mudah.

Tapi disinilah ia.

Sibuk tenggelam dalam rinci peperangan batin, membuat Jeno tersentak kala menyadari bahwa waktu terus berjalan. Ia akan terlambat!






⚛️











一 Yeowon's POV

TRAPPED || JAEMJENOù les histoires vivent. Découvrez maintenant