Chapter 10 - Affection

3K 360 30
                                    

WARNING!

DI CHAPTER INI BERISI ADEGAN 18+

TOLONG YANG DIBAWAH UMUR SADAR BATAS! DILARANG MENEROBOS!

Tungguin aja sampe 18 tahun, nanti boleh baca chapter ini.

Terimakasih yang sudah mau menurut dan tidak menerobos.

Buat yang menerobos, hadehhh aku gak tanggung dosa kalian-kalian ya

• Baca author's note di akhir ya •


Dalam kamar yang gulita Lee Jeno meringkuk dalam balutan selimut, membuat bulatan penuh baju-baju di sekeliling tubuh, membentuk sebuah sarang.

Hari ini ia heat, dan tak ada seorang pun yang menemaninya. Tak di sengaja. Sudah berkali-kali menekan dial nomor seseorang di ponselnya, seseorang yang sangat dibutuhkan. Tapi entah dimanakah presensinya berada, sedang apakah gerangan hingga mampu mengabaikan ratusan panggilan darurat dari Jeno.

"Engh..  Hh...  Alpha.." gumamnya dengan nafas tersenggal, pipinya merah padam dan kepalanya sudah dipenuhi peluh, seluruh badannya terasa terbakar dari dalam.

"Engh一"

Alpha. Alpha. Alpha.

Jemarinya meraba dada, mencoba memuaskan diri sendiri walau tahu bahwa itu sama sekali tak meredakan heat nya yang meledak-ledak, mencoba memanggil sang Alpha yang bahkan tak berada dalam jangkauannya. Miris.

Jeno menangis, merengek dalam kesendiriannya didalam kamar yang dipenuhi aroma manis karamel dan madu. Sangat manis dan membuat siapapun menjadi candu dan mabuk akan aroma yang semerbak menyerang penciuman. Jeno bingung harus bersyukur atau kesal karena apartemen Jaemin tidak punya tetangga.

Suara pintu terbuka, membuat Jeno tercekat. Tapi banyak ia berharap bahwa siapapun alpha bisa menemaninya menghabiskan heat. Jeno merangkak, mencoba menuruni tempat tidur dimana baju-baju berserakan. Tangannya dengan tergesa melepas pakaian yang melekat satu persatu.

Merasa panas dan terangsang secara berlebih. Hingga pakaian atas dan bawahnya telah tanggal, menyisakan celana dalamnya yang mungkin telah basah oleh slick nya yang mengalir deras.

Semerbak aroma kopi dan saldalwood menyapa penciuman Jeno, membuatnya menjadi-jadi dan cairan yang keluar dari anal nya semakin mengalir deras. Tangan dan kakinya semakin gencar merangkak menuju semerbak aroma di balik pintu.

Terbuka pelan, mencoba mengungkap presensi di baliknya. Ketika pintu terbuka sepenuhnya, di sana berdiri sosok yang ia tunggu, yang sedari tadi ia dial nomornya tanpa henti hingga kesadaran terambil alih oleh instingnya yang meminta keras untuk segera dibuahi.

"Alpha. Alpha. Help me."

Na Jaemin hanya berdiri di sana, melepas dasi yang mencekik lehernya selama hampir 12 jam di kantor. Tetapi netra makhluk hidup tak bisa menyembunyikan perasaan seseorang, sama halnya dengan seorang Na Jaemin yang kini menatap dingin omega yang tengah memohon tepat di depan kakinya yang terdiam.

Pupilnya telah berubah, keemasan sebagaimana layaknya sang pemegang kuasa diatas segalanya, yang patut di hormati dan di agungkan selayaknya seorang dewa dari surga.

Netra itu bergetar, kemungkinan besar menahan gejolak hasrat yang menggebu dalam dada. Mencoba untuk mengendalikan diri dan tak berbuat diluar kendali yang menyebabkan penyesalan seumur hidup nantinya.

TRAPPED || JAEMJENWhere stories live. Discover now