Chapter 17 - Dessert Box

3K 341 9
                                    

It's 3000 words...

Enjoy babies!


Sejak tadi, suasana mobil hanya diisi oleh suara dari renyahnya snack Honey Butter Chips yang tengah Jaemin kunyah. Mereka tengah menuju apartemen Jaemin, seperti tujuan sebelumnya walaupun Yangyang harus menjadwal ulang  kembali aktifitas atasannya tersebut dengan susah payah. Pria beta itu kesal, tapi tak mampu berbuat apapun.

Kesal.

Jaemin masih betah menatap jendela dengan tangannya yang tak henti mengambil satu keping keripik kentang nikmat itu dari dalam bungkusnya. Menikmati pemandangan jalan kota Seoul yang semi-padat.

"Liu, mampir dulu ke toko bunga dan toko dessert"

"Baik" yangyang lalu membelokkan mobil ke salah satu jajaran toko yabg baru saja terlihat. Kebetulan ada satu toko bunga dan dessert yang bersandingan. Jaemin memindahkan snack yang belum habis itu ke samping, ia bersiap membuka pintu mobil kala Yangyang sudah memarkirkan mobilnya.






— T R A P P E D —




Matahari sudah mencapai puncak singgasana nya. Jeno menatap sekitar dan menemukan bahwa Hyunjin masih setia menunggu di dekat mobil sambil menelepon seseorang.

Jeno memutuskan untuk menunggu, nanti malam ia harus menghadiri pesta perpisahan atau bisa di sebut prom night. Sebenarnya ia malas karena harus mencari baju yang pas untuk dipakai nanti. Baju nya tidak ia bawa semua dari apartemen miliknya, apa mungkin meminjam milik Jaemin saja, ya?

Lama Jeno memikirkan hal tersebut hingga keputusan yang didapat hanyalah meminjam pakaian milik sang alpha. Tanpa sadar, Hyunjin sudah selesai dengan teleponnya, kini menatap Jeno dalam diam. Mereka mematung seperti orang bodoh di samping mobil.

"Tuan?"

Tersadar, Jeno menoleh pada Hyunjin. "Sudah selesai?" Tanya nya dan dijawab anggukan singkat. Hyunjin lantas berjalan memutar untuk membuka pintu penumpang. Jeno yang masih mematung merasa tidak enak dan langsung masuk ke mobil.

Perjalanan mereka terasa hening. Hyunjin mengintip Jeno dari pergerakan kaca rear view. Namun, yang ia temukan hanyalah sosok Jeno yang tertidur pulas dengan tangan memeluk perutnya sendiri. Hyunjin menghela nafas diam-diam, ia memikirkan apa yang baru saja di dengar dari atasannya.

"Maafkan aku, Lee Jeno."

Mobilnya berbelok menuju apartemen dengan Jeno yang masih terlelap.


— : —



"Ugh, lapar" keluh Jeno samar, ia menatap jam dinding yang sudah kenunjukan waktu makan malam. Ia menatap dapur dari ruang santai, rasanya malas sekali hanya untuk kesana dn menggeledah kulkas.

Suara mesin elevator mengalihkan atensi Jeno pada pintu. Lampu sensornya menyala dan suara lift yang terkunci membuat ia waswas. Ia berjalan mengendap-endap kearah dapur lalu menggenggam sebuah gunting yang tergeletak di dekat kompor.

"Akh!"

"AAAAAA"

"AAAAAAAAA"

TRAPPED || JAEMJENWo Geschichten leben. Entdecke jetzt