Chapter 18 - Malais

3.3K 396 35
                                    

Pagi itu, Jeno terbangun dari tidurnya didalam pelukan hangat sosok Na Jaemin. Rengkuhan tangan kekar itu melingkar pas di pinggangnya yang ramping, begitu erat. Rasanya Jeno seperti mimpi. Ia harap untuk tidak bangun jika memiliki Na Jaemin seutuhnya hanyalah sebuah mimpi.

Baru saja ingin menutup mata kembali, gerak gelisah dari sang alpha membuat Jeno ikut terusik. Jaemin tiba-tiba mengerang pelan dan buru-buru bangkit dari tidurnya, berlari kearah kamar mandi. Selanjutnya, seperti rutinitasnya selama beberapa minggu ini, ia muntah-muntah. Walau pada akhirnya hanya ada semacam lendir ludah biasa yang keluar, rasanya tetap menjengkelkan karena Jaemin tak dapat kenyamanan dan pagi yang tenang.

"Jaem, apa kau flu? Kenapa muntah-muntah sejak pagi?" Jeno jelas bingung, ia tidak tahu menahu tentang Jaemin yang muntah-muntah sudah seperti rutinitas.

"A-aku.. HUEK! Aku tidak flu, sayang. Ini hanya- HOK!"

Tetap saja, itu membuat khawatir. Apalagi dengan Jeno yang sedang serba sensitif seperti ini.

Setelah Jaemin selesai dengan urusannya, Jeno terdiam di sisi ranjang. Ia masih penasaran dan berniat kembali bertanya pada mate nya tersebut. Namun, melihat wajah Jaemin yang luar biasa pucat membuat Jeno mau tidak mau segera menelpon Hyunjin, memintanya untuk memanggil dokter pribadi keluarga Na. Semata-mata untuk memeriksa Jaemin, karena Jeno sama sekali tak terpikirkan apapun.

Dokter datang beberapa saat setelahnya, Hyunjin juga datang guna mengantar sang dokter ke apart. Jeno langsung mempersilahkan masuk, Jaemin yang baru saja keluar kamar mandi itu menatap heran pada Jeno yang kini mendorongnya paksa keatas tempat tidur.

" Kau mau melakukan itu di pagi hari?" Tanya Jaemin menggoda, membuat Jeno memerah malu.

"ah, berisik. Lebih baik kau diam saja!" Pekiknya tegas sekaligus malu.

"Tuan Na, apa kau siap untuk pemeriksaan?"

"Pemeriksaan apa? Ada apa ini? Kenapa ada dokter segala?"

"Aku khawatir karena kau terus saja muntah-muntah, jadi aku memanggil Dokter..."

"Aduh, aku baik-baik saja!"

Setelah adu mulut untuk beberapa menit lamanya, akhirnya Jaemin selesai di periksa walau tetap saja mengoceh bahwa ia baik-baik saja. Dan memang faktanya begitu.

"Sekarang giliranmu, omega" ujar Jaemin sinis, ia sedikit kesal karena sedaritadi Jeno teru saja membalas ucapannya.

"Apa? Aku juga di periksa?" Beo Jeno heran. Ia kan tidak sakit, lalu mengapa?

Namun begitu, Dokter tetap memeriksanya dan tersenyum lembut setelahnya. Ia membereskan peralatannya lalu menatap Jeno lamat, membuat Jaemin mendengus dan mulai berdeham. Sejujurnya ia tak suka ada seseorang yang menatap omega miliknya seperti itu.

"Ini sudah yang kedua bulan, apa anda masih mengalami morning sickness?" Tanya nya pelan, Jeno menatapnya bingung, ia tidak pernah sekalipun mengalami morning sickness. Jaemin yang mendengar itu lantas melotot.

Sang Dokter dengan nama Yoon Jeonghan itu berbalik menatap sang alpha, ia tersenyum. "Ikatan kalian kuat sekali, rupanya. Anda bilang bahwa suami anda itu selalu muntah di pagi hari dan ingin memakan banyak hal lalu berakhir dia hanya mencicipinya sedikit dan anda yang menghabiskannya, kan?"

Jeno lantas mengangguk. Yoon Jeonghan tak melepas senyumnya sedikitpun. Ia menatap Jeno lalu, "Ini adalah kejadian yang jarang sekali. Dengan anda yang hamil lalu suami anda yang menanggung efek morning sickness sudah cukup membuktikan bahwa kalian adalah pasangan yang sudah ditakdirkan, kalian soulmate."

Keduanya terdiam di tempat, mengabaikan bagaimana senyum Yoon Jeonghan masih setia terpatri tanpa mengerti apa yang sebenarnya terjadi.




TRAPPED || JAEMJENWhere stories live. Discover now