Chapter 11 - Sweet Poison

3.8K 355 22
                                    

WARNING!

Di pertengahan menuju ending chapter, ada 18+ scene.

YANG MINOR TOLONG JAUH JAUH!


Jeno terduduk dalam kondisi seluruh tubuhnya berkeringat. Seolah ia baru saja lari 15 putaran tanpa istirahat. Kening, pelipis dan lehernya dibanjiri peluh sebesar jagung. Tatapannya yang satu dan berat itu beralih pada seonggok bantal yang agak lembab terkena keringatnya yang mengucur deras.

Ia melirik kearah remot AC yang tergeletak di sebelah bantal tempat dimana ia tidur. Meraihnya dengan lemas dan menatap jelas angka 16 derajat disana. Sudah jelas AC nya berjalan dan menghantarkan hawa dingin. Tetapi seluruh tubuh Jeno tetap panas.

Omega tersebut bisa merasakan lembutnya karpet bulu dibawah ranjang. Tersenyum kecil lalu berjalan susah payah menuju kamar mandi. Telinganya samar mendengar suara percakapan yang ia tahu pasti datang dari luar kamar. Tapi ia tidak peduli. Yang dipikirannya saat ini hanyalah membuka pakaian lalu mandi dengan air dingin.

Matanya sekilas menatap nakas samping tempat tidur, dan menemukan satu botol putih yang familiar. Supressant.

Jeno terkekeh tidak jelas, lantas memasuki kamar mandi.

...

Jaemin menyesap kopinya dengan khidmat. Mengabaikan presensi di depannya yang bermain ponsel dengan tampang tidak minat.

"Jadi, bagaimana?"

Jaemin menatap ke sembarang arah, tetapi ia tetap fokus pada apa yang tengah di pikirkannya.

"Aku akan menemani heat Jeno sampai selesai. Satu minggu cukup dan jalankan rencana yang sudah di buat untuk mengalihkan perhatian Yeowon dariku, Liu"

Liu Yangyang. Sekretaris utama Jaemin di perusahaan itu menghela nafasnya. Ia sudah menyiapkan rencana itu dengan baik, tinggal melaksanakan saja.

Tetapi, di sisi lain ia meragu. Apa benar ia harus melakukan hal ini?

Jaemin beranjak dari duduknya, berniat mendial nomor suaminya. Membicarakan rencana yang sudah ia siapkan matang-matang. Melirik kearah Yangyang, pemuda itu kini sibuk sekali dengan laptopnya.

"Maafkan aku. Aku harus pergi ke Jepang untuk pertemuan penting dengan para investor"

"Begitu, ya? Baiklah. Apa aku perlu menyiapkan pakaianmu dan mengirimnya ke perusahaan?"

Jaemin melirik sebuah koper berwarna abu-abu yang berdiri rapi, siap untuk dibawa kapan saja. Lalu beralih pada sosok yang masih terbaring dengan wajahnya yang memerah dan tubuh berkeringat. Siapa lagi jika bukan Jeno?

"Tidak perlu. Yangyang memesankan tiket pesawat yang take off besok pagi buta. Tidak akan sempat".

"... Baiklah. Kalau begitu, apa aku boleh mampir ke kantor?"

Jaemin terkekeh singkat, "tentu saja, sayang"

"See u, darl"

Jaemin tersenyum kecil, "see u"

Helaan nafas terdengar berat, Jaemin menatap Jeno yang kini sudah berpindah posisi menjadi menyamping kearahnya, menatap tepat ke kedua mata hazel Jaemin yang berkilat setengah frustasi. Omega itu hanya diam, tak berbicara sepatah katapun.

Semoga ini berhasil.

...

Keadaan apartemen siang itu sepi. Tidak ada tanda-tanda keberadaan Jaemin atau bawahannya. Jeno meraba-raba seprai tempat tidur dan mencengkeramnya kuat. Berusaha untuk mendudukkan dirinya. Wajahnya tidak memerah, gelombang heat nya hari ini belumlah datang.

TRAPPED || JAEMJENWhere stories live. Discover now