Chapter 15 - Greed

2.4K 324 27
                                    

"Jeno, pulanglah ke Apartemen. Dari sini aku akan langsung pergi ke Mansion" ujar Jaemin kala mereka telah sampai di Korea. Hyunjin sudah stand by di lobi bandara, Jaemin memerintahkannya untuk membawa serta satu mobil tambahan, dan Hyunjin di tugaskan untuk menjadi supir untuk mengantar Jeno ke Apartemen. Jaemin memakai mobil dan supir yang berbeda untuk langsung pergi ke Mansion.

Jeno masuk kedalam mobil setelah berpamitan dengan Jaemin. Omega itu menatap keluar jendela, kearah Jaemin yang entah tengah berbicara apa dengan Hyunjin, punggung lelaki blonde itu memblokir presensi Jaemin.

"Apa yang kalian bicarakan?" Tanya Jeno pelan kala Hyunjin sudah memasuki mobil, siap untuk mengantar sang omega ke apartemen. Mata runcing lelaki itu menyipit, namun tak menolehkn kepala sama sekali. Ia menyalakan mobil dan lanjut menyetir, membiarkan pertanyaan Jeno mengambang di udara tanpa mendapat jawaban pasti.

Benar, apapun yang mereka bicarakan bukan ranah Jeno untuk ikut campur, bukan?

Mengingat ia bukan sosok istimewa dan hanya sosok partner saja membuat hatinya berdenyut nyeri.

"Jangan pulang ke apartemen, aku ingin pulang ke rumahku" bisik Jeno pelan di tengah sunyi nya suasana mobil. Hyunjin jelas mendengar hal itu lantas mengangguk tanpa menjawab, membiarkan Jeno berlaku sesuka hatinya. Setidaknya itu yang bisa ia lakukan daripada terus melaksanakan perintah tanpa memperhatikan perasaan sang omega.

Hyunjin tahu betul dimana rumah Lee Taeyong dan Lee Jeno. Ia sudah membaca keseluruhan data orang yang akan menjadi majikan barunya. Benar, Jaemin memberikannya perintah untuk mengantar Jeno pergi kemanapun. Kasarnya, supir pribadi. Padahal ia dulu melamar kerja untuk menjadi sekretaris bos nya, bukan sebagai supir. Tapi yah, apa yang bisa ia lakukan? Ia hanya sekretaris cadangan. Bukan sekretaris utama. Setidaknya ia tidak makan gaji buta saja.

Restoran Rosemearie hari ini buka lebih awal. Tidak biasanya. Jeno memasuki resto, sementara Hyunjin hanya menunggu di depan mobil, mengawasi dari kejauhan. Sesaat ketika Jeno memasuki tempat itu, aroma musk yang kuat menyapa hidung. Ini aroma feromon Taeyong. Ah, ia rindu kakaknya tersebut. Sudah satu minggu tak bersua membuatnya tiba-tiba emosional.

"Hyung?" Panggil Jeno seraya melangkahkan kaki menuju dapur yang notabene na hanya dimasuki oleh para pekerja.

Taeyong disana, tengah saling bertukar tatap tajam dengan Doyoung. Entah apa yang sudah terjadi diantara mereka.. Jeno sedikit merinding, pasalnya feromon mereka berdua benar-benar pahit. Ia mengetuk pintu dapur itu pelan, walau begitu Jeno berhasil mendapatkan perhatian kedua alpha tersebut.

"Oh, Jeno!", Taeyong memekik lalu menghampiri adik kesayangannya tersebut dan memeluknya.

Sampai saat akan memeluk, Taeyong berhenti di tempat lalu dengn agresif menarik kerah kemeja garis Jeno hingga sobek dan memperlihatkan beberapa bekas gigitan yang sudah agak memudar di pundak, tulang selangka, dan dada. Mata Taeyong membelak, ia mencengkram pundak Jeno lebih kuat, membuat si omega mendesis. Ia ketakutan sekaligus panik karena kini kedoknya perlahan mulai terekspos.

"Jeno, apa ini?" Tanya Taeyong, suaranya bergetar. Tersirat jelas amarah yang mulai tumbuh, menjalar dan mempengaruhi seluruh pikiran sang alpha. Feromon nya pahit sekali, musk yang terbakar amarah.

Alpha itu terlanjur tenggelam dalm amarah, ia menarik collar yang dipakai Jeno dengan paksa hingga sang omega tertarik kedepan, kesakitan karena kulitnya yang tertandai oleh gigitan Jaemin hari itu tergesek keras oleh bahan kulit collar tersebut.

"JENO, JELASKAN PADAKU APA SEMUA TANDA INI?!"

Jeno mencoba menghindar, mencoba untuk menyingkirkan tangan Taeyong yang mencengkramnya begitu kuat, namun Taeyong malah semakin mengeratkn cengkramannya. Doyoung yang berada disana mencoba menahan tangan Taeyong dan menjauhkannya.

TRAPPED || JAEMJENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang