Chapter 12 - Liars

3K 329 44
                                    

Jaemin menatap keluar jendela, menyambut pagi di tengah padatnya distrik Shinjuku, Ibukota Tokyo. Netra kelam itu belumlah sudi menatap sosok omega yang kini tengah tertidur lelap. Masih memikirkan tentang apa yang telah ia lakukan pada Jeno beberapa jam yang lalu.

Ada sedikit penyesalan di relung hatinya. Melakukan mating bahkan dalam kondisi sepenuhnya di kendalikan insting. Rut nya belum selesai sepenuhnya walau sudah lebih terkendali di banding beberapa jam yang lalu.

Heat Jeno sudah mereda walau beberapa kali gelombang heat itu datang saat mereka masih di dalam pesawat. Membuat ia lumayan kewalahan.

Setelah ini, sejujurnya ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia maish terikat pernikahan dengan Kim Yeowon. Tetapi mating dengan Lee Jeno. Bodoh. Alpha bodoh! Jaemin sudah lelah menyematkan panggilan itu untuk dirinya sendiri.

Helaan nafas berhembus kasar, mengusak surainya kasar lalu berblik menghampiri tubuh Jeno yang kini masih berbaring menyamping ke kiri, tepat kearahnya. Kedua netra selayaknya setengah dari bulan itu menatap lekat kearahnya. Tidak ada kabut nafsu atau intimidasi tajam, netra itu hanya menatapnya biasa.

Tetapi, tentu saja aroma tubuh omega itu tidak dapat menyembunyikan apapun. Aroma nya mencoba membuat Jaemin mendekat, dan mengendusnya dalam-dalam.

Jaemin mengelus anak rambut Jeno yang jatuh lepek, mengurai lalu mengecupnya singkat. "Ada apa, hm? Kau membutuhkan sesuatu?"

Jeno mengerjap pelan, menikmati setiap usapan lembut Jaemin pada kepalanya. Ia ingin mereka terus seperti ini. Ingin terus bersama Jaemin di sisi nya. Keinginan yang ia anggap tidak tahu diri itu menginginkan lebih, menginginkan alpha nya untuk menemani.

Tapi, ia sadar betul bahwa Jaemin bukan milik seorang Lee Jeno saja. Di negara seberang, ada sosok lain yang tengah menunggu kedatangan Jaemin dalam harap cemas, menghantarkan doa agar sang alpha baik-baik saja di negeri sakura.

"Aku ingin makan ramen" cicit Jeno menatap Jaemin dengan sungguh-sungguh. Sangat tiba-tiba dan tidak terduga. Agaknya, Jaemin sedikit berharap.

Jaemin tersenyum tipis, omega nya ini ada-ada saja. Bangkit dari duduknya di samping ranjang, "baiklah. Kau ingin yang pedas?"

Jeno menenggelamkan wajahnya keatas bantal lalu menggumam seraya menggerakkan kepalanya; mengangguk. Jaemin yang melihat itu hanya tersenyum tipis lalu meraih gagang telepon untuk memesan apa yang di inginkan Jeno.

...

Asap mengepul dari mangkuk berisikan ramen pedas pesanan Jeno. Omega tersebut mengambil sumpitnya dan mulai makan di meja kecil yang menghadap jendela kamar hotel. Sementara Jaemin sibuk menerima telepon dari klien nya- setidaknya itu yang dikatakan sang alpha padanya.

Sementara Jaemin, pria itu menghela nafasnya berat mendengar penuturan Yangyang beberapa saat yang lalu.

Ada masalah pada bisnis yang dikelola Yeowon.

Memijit pelipisnya, Jaemin mendial nomor Yeowon. Menunggu dering yang berubah jadi suara klik tanda di terima. Tapi nihil. Tak ada jawaban. Entah kemana suaminya tersebut. Jujur saja, Jaemin tidak terlalu menaruh khawatir.

Entah. Kenapa?

"Lee"

Jeno yang masih memakan ramen nya dengan khidmat hanya menyahut dengan gumam, tidak terlalu peduli. Ia menatap keluar jendela, mengabaikan sepenuhnya presensi Jaemin yang kini menatapnya dengan harapan samar.

"Sebelum makan siang, aku ingin kau ikut denganku" ujar Jaemin setelah menghela nafasnya berkali-kali. Jeno menoleh tanpa minat, "kemana?" Tanya nya retoris.

TRAPPED || JAEMJENWhere stories live. Discover now