Chapter 8 : Why?

2.4K 390 28
                                    


"Bagaimana partnermu?" tanya Donghyuck seraya mengunyah kentang gorengnya serampangan. Renjun hanya diam menikmati smoothies  nya tanpa memperdulikan kedua sahabatnya, walau ia juga diam-diam mendengarkan.

Tetapi yang ditanya hanya diam, sibuk melanglang buana dalam lamunan. Tangannya sibuk mengaduk-aduk latte nya tanpa minat lagi. Donghyuck menyenggol lengan Renjun lalu menggerakan kepalanya menunjuk Jeno dengan dagu nya. Renjun menokeh, menatap sahabat omega nya yang tak menggubris Hyuck. Bahkan menolehpun tidak.

"Jeno?"

"Hm" gumamnya merespon. Tapi Renjun yakin pikiran Jeno tmsedang tak bersama raga nya.

"Bagaimana partnermu?" tanya Rejun sekali lagi. Kini ia mencomot beberapa kentang goreng milik Hyuck. Tapi tentu saja Hyuck tidak protes.

"Siapa?" Jeno malah balik bertanya, membuat Renjun dan Donghyuck bingung harus membalas apa.

"Kau bodoh atau bagaimana? Tentu saja kami tidak tahu, sudah satu minggu sejak kau masuk ke gedung program itu dan keluar tanpa memberitahu kami informasi apapun selain kau pindah sementara ke tempat lain" tampaknya Donghyuck sudah jengah. Rasa-rasanya Jeno banyak menyembunyikan hal-hal dari Renjun dan dirinya. Bukannya bersikap overprotektif, tapi ia hanya tak ingin Jeno menderita akan pilihannya. Akan keputusannya, penyesalan selalu datang ketika keputusan yang diambil sudah terjadi, ia dan Renjun tentu tak ingin Jeno terpuruk akan pilihannya.

Telat. Jeno kemungkinan besar akan mengalaminya.

"Partner-ku? Tentu saja fated mate -ku" jawabnya sedikit menggumam, tapi telinga Donghyuck cukup tajam untuk menangkap apa yang dikatakan oleh Jeno.

"fated mate?" beo Renjun dan Donghyuck bersamaan. Mereka berdua tak pernah mendengar apapun tentang fated mate Jeno ini. Benar firasat Donghyuck banyak sekali hal yang belum Jeno ceritakan pada mereka berdua.

"Ya. Na Jaemin. Fated mate -ku"

Renjun diam sementara pundak Donghyuck bergetar sebelum akhirnya tertawa keras. Tawa mengejek itu membuat Jeno akhirnya menaruh atensi dengan menoleh dan menatap kesal. Ia merasa terhina.

"Na Jaemin? Na Jaemin pemimpin perusahaan Euora itu?? Berhentilah bermimpi, Jen! Oh astaga perutku 一hahaaha"

Renjun memukul kepala belakang pria tan tersebut, "Berisik, bodoh!"

"Aku serius!" pekik Jeno jengkel.

"Bukankah dia sudah menikah?" tanya Renjun memastikan. Ia pernah mendengar berita tentang pernikahan Na Jaemin yang disayangkan banyak pihak.

"Ya一"

"Beta." Donghyuck berujar tetiba, "dia menikah dengan seorang beta, kan?"

Jeno hanya diam. Ia tak ingin membahas tentang hal itu. Tidak ingin membahas sosok Yeowon Kim yang sudah mengikat janji di altar dengan mate nya.

Mengikat...

Bagaimana rasanya? Rasa di klaim, diikat dalam hubungan sehidup semati oleh Na Jaemin?

Tidak tahu. Jeno tidak bisa menanyakan hal itu pada siapapun termasuk Yeowon Kim. Seorang alpha tidak bisa meng-klaim beta secara mutlak. Mereka hanya bisa menandai beta sebagai milik mereka dengan scenting, setidaknya melingkupi pasangannya dengan feromon mereka walau tidak bertahan lama.

Begitupula Na Jaemin pada Yeowon Kim. Sejak pertama bertemu, Jeno sudah menyadari ada feromon alpha yang samar melingkupi tubuh Yeowon.

Jeno harus bersyukur akan fakta ini, tentu saja. Mereka hanya mengikat janji di altar untuk bersama seumur hidup. Tapi apakah itu akan bertahan selamanya?

TRAPPED || JAEMJENWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu