SEBELAS

2K 187 15
                                    

"Aku yang memperkosa Livina dan dia mencoba bunuh diri. Itu sudah menjadi tanda jika dia tidak pernah ingin berniat jahat terhadapku. Hanya karena statusnya yang yatim piatu dan bukan dari keluarga kaya raya, Mami menolaknya mentah-mentah begitu?" sambung Jack frustasi. Ellani diam tak ingin menjawab. "Aku ingin menikahi Livina sesegera mungkin."

"HAH?" Ellani menoleh dengan mata membulat syok. "YOU!"

"Livina mengandung buah hati kami, Mi. Jika Mami masih seperti ini, aku akan memberitahu Papi. Aku yakin Papi akan mengerti dan merestui kami."

PLAAAAAK!

Tamparan pedas mendarat di pipi Jack tanpa ampun. "Kamu ingin kita jatuh dengan aib ini? Anak bodoh. Mami masih bisa merestui artis-artis yang kamu tiduri silih berganti itu, tetapi wanita dengan penyakit gangguan mental? Jangan harap Mami merestuinya."

Jack menatap Ibunya dengan napas naik turun, hatinya perih ibunya menghina Livina tanpa ingin bersikap objektif. Jack tak bisa membenci ibunya, wanita ini sudah menjadi bagian lain dari jiwanya. Jack berlutut kemudian. "Please, Mi..."

"BERDIRI!" Kali ini suara Ellani semakin menggelegar. "Tidak ada satupun keturunan keluarga kita yang harus berlutut di hadapan manusia lain! Kamu lupa itu, Jack? Berdiri!" Ellani bahkan menarik-narik lengan Jack yang bersimpuh kukuh. Jack menunduk tanpa ingin menjawab. "JACK!" Ellani terus memaksa putera satu-satunya itu untuk bangkit tetapi gagal.

Ellani akhirnya terduduk di lantai, dadanya nyeri. Selama ini dia berusaha keras untuk membanggakan keluarganya dengan menikahi pria mapan dan sukses meskipun menjadi istri kedua. Semua keberhasilannya dan kejayaannya didapatkan dengan air mata.

Ketika Jack tumbuh dewasa dan mampu membiayai dirinya sendiri, perlahan semua orang semakin hormat kepadanya. Terlebih Jack merupakan salah satu entrepreneur sukses di negeri ini. Tetapi semuanya jatuh sia-sia. Jack berubah tanpa dia sadari, puteranya ini mulai mementingkan kebahagiaannya sendiri. Ellani berpikir selamanya dia bisa mengontrol kehidupan Jack. Tetapi Livina datang tanpa diduga dan menghancurkan semuanya.

Ellani akhirnya menangis meraung-raung. "Bunuh saja Mami sebagai gantinya."

"Mi..." Jack memeluk ibunya erat.

"Mami malu. Semaunya akan menertawakan keluarga kita. Lebih baik Mami mati." Jerit Ellani pilu.

"Aku tidak akan pernah meninggalkan, Mami. Aku hanya ingin Mami merestui Livina."

"Livina yang akan membuat keluarga kita hancur!"

"Jika aku menikahi Livina, Papi akan mempercayakan harta gono gini itu ke tanganku."

"Alin tidak akan pernah membiarkan itu. Wanita angkuh itu selama ini hanya diam menunggu kejatuhan kita." Ellani takut istri pertama suaminya akan melakukan pergerakan yang sulit ditebaknya.

"Aku akan bekerja keras untuk melindungi Mami dan Livina serta buah hati kami. Aku janji, Mi. Jadi, aku mohon terima Livina dengan tangan terbuka." Ellani tidak ingin menjawab dan tetap memalingkan wajahnya. Egonya belum ingin menerima. Jack terus memeluk tubuhnya memenangkan.

Sepeninggal ibunya, Jack memasuki kamar Livina. Wanita ringkih itu sedang berbaring beristirahat. Sejak pagi mual membuatnya lemas. Jack terduduk di kursi yang terletak tepat di sebelah tempat tidur Livina. Wajah Livina yang terluka sudah diberikan perawatan. Jack menghela napas dan meraih tangan Livina lalu mengecupnya. Livina terkejut dan membuka matanya. "Maaf membangunkanmu." Bisik Jack.

"Tidak apa. Ibumu sudah pulang?"

"Ya, baru saja."

"Kamu terluka?" cemas Livina dan bangkit duduk.

His Innocent Widow (21+)Where stories live. Discover now