"Noie mau cama Jiji xixi~"

5.3K 779 128
                                    

Di hari Minggu pagi,

"Jen sunat ya."

Jeno yang sedang asyik-asyiknya menonton tv melotot. "Ayah!"

"Burungnya Jeno udah siap di sunat itu."

"Ndak mau ayah! Cakit!"

"Sakit? Ayah dulu disunat nggak ngerasa sakit."

"Ndak tipu~?"

"Nggak lah, dulu itu pas ayah disunat ayah malah nonton bola, terus sambil makan es krim, pokoknya nggak ngerasain apa-apa."

Jeno semakin mengerucutkan bibirnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jeno semakin mengerucutkan bibirnya. Ayah bundanya selalu menceritakan jika sunat itu tak menyakitkan. Mengapa tak ada cerita jika sunat itu menyakitkan sehingga ia punya alasan untuk tidak sunat.

"Percaya sama ayah~ Ayah mana pernah bohong sama Jeno~"

Padahal yang sebenarnya terjadi adalah, Jaehyun kecil menangis keras ketika di sunat. Bahkan si dukun sunat sempat Jaehyun tendang sebelum akhirnya papa dan kakeknya datang untuk menjegalnya.

"Besok ya pas libur sekolah."

"Ughhh~ Ayah no~!"

"Kenapa nggak mau?"

"Takut~"

"Ada ayah, ada bunda juga yang nemenin."

"No ayah no~! Noie ndak mau!"

Ayo dong mau, sapa tau Jeno sunat duluan Mark jadi nggak bakal deketin lagi. Eh tapi ngaruh nggak sih?

"Ayah ntar kabulin deh permintaannya Jeno~"

"Noie mau ilon man~"

"Beli robot lagi?"

"Lobot becal~"

"Iya deh ntar ayah beliin."

"Uuu~ Ukai~"

"Bener mau sunat?"

"Lobot~ Ndak cunat cunat~"

"Mau robot ya berarti mau sunat. Oke deh ayah bilang ke bunda." Jaehyun langsung beranjak dari duduknya dan berlari menemui Doyoung. "Buunn~ Jeno mau sunat bun~"

"Ayah!"

Jeno panik. Ia sama sekali tak menyetujui untuk disunat. Tapi sang ayah sudah berlari mencari bundanya untuk menyunatkannya.

"Ayah hiks! Ndak ayah ndak~!" Jeno langsung berlari menyusul ayahnya.

"Bunda Jeno sunat bunda~"

"AYAH NO~!"

.

Akhirnya, akibat ulah Jaehyun tadi, sekarang Jeno menolak untuk mandi. Ia bahkan mengacuhkan bundanya, dan bersembunyi di balik sofa ruang tamu.

Jeno SafariWhere stories live. Discover now