"MAKLI NOIE HUWAAAAA~"

4.5K 677 65
                                    

"Ughhh~!"

Kesal!

Jeno sendirian di ruang rawat inapnya. Sejak ia bangun, sekitar 25 menit yang lalu, bundanya pergi entah kemana bersama sang ayah.

Si kecil itu menangis. Dirinya ditinggal di tempat yang asing baginya.

"Hiks! Undaaa~!"

"Unda mana~"

Cklek

Itu pasti bundanya.

Jeno sontak membalikkan tubuhnya. Membelakangi arah pintu agar sang bunda tau bahwa ia sedang merajuk.

"Jeno?"

Bocah yang masih berada di masa pemulihan membeku. Itu bukan bundanya!

Jeno berbalik.

"MAKLI!" Teman yang sudah lama tak terlihat kini berdiri di depannya.

"Hehe~"

"Sini sini Makli~" Jeno geser tubuhnya agar Mark baik ke bed.

Namun Mark memilih duduk di kursi. Ia tak paham dengan maksud Jeno sebenarnya.

"Makli main xixi~" Senyum Jeno pun merekah, matanya hilang digantikan bulan sabit yang manis.

Mark tersenyum sambil mengangguk pelan. "Main yuk Jen~"

"Mau mana~? Pi Noie ini~" Jeno mengangkat tangannya yang masih terpasang infus.

Mark menarik tangan Jeno lalu ia tarik infus itu agar terlepas dari tangan gempal Jeno. "Sudah~ Ayo main~"

"Wah~ Makli pintal!" Ternyata cara agar terlepas dari selang infus adalah dengan menariknya. Jika begini akan mudah bergerak karena selang itu tak lagi tertancap di tangannya.

"Turun yuk!" Kemudian Mark tuntun Jeno untuk turun dari bed.

Jeno sangat senang. Akhirnya setelah beberapa hari disini ada teman yang mengajaknya bermain.

"Mau mana Makli~?"

"Beli pentol mau?"

"Mau! Mau!" Sudah lama Jeno tak memakan pentol, tentu saja ia tak menolak jika ditawari makanan kesukaannya, terlebih saat bundanya melarang sang ayah membeli jajan sembarangan.

"Yuk!"

Kedua bocah itu pun meninggalkan area rumah sakit tanpa ada satupun yang tau.

.
.
.

"Xixi~"

Di bangku dekat penjual pentol terlihat kaki gempal Jeno berayun-ayun saking senangnya. Jeno terus tertawa sambil mengamati Mark yang membeli pentol pesanannya.

"Makli Noie ndak pidas!" Ucap Jeno sekali lagi agar Mark tak lupa.

"Iya Jenoo~ Aku tau~"

Lalu tak lama kemudian Mark datang dengan dua bungkus pentol. Pentol kecap untuk Jeno dan pentol sedikit saus pedas untuknya.

"Makasi Makli~"

"Sama sama~"

Mereka pun menikmati pentol di bangku pinggir jalan raya, tepat di depan rumah sakit tempat Jeno dirawat.

.

Sementara itu Doyoung dan Jaehyun yang baru selesai dengan urusannya mendapati kamar Jeno kosong. Mereka kalang kabut saat menyadari selang infus Jeno tergeletak di bed.

Tanpa membuang waktu Jaehyun langsung menarik Doyoung menuju nurse station.

.

Jeno SafariWhere stories live. Discover now