12

2.2K 196 15
                                    

Kantor Seokjin.

Seokjin terlihat memijat kepalanya yang pusing, ia menyandarkan tubuhnya setelah melepas kacamatanya.

"Kepalaku berat sekali." sesekali mengernyitkan dahinya.

Seokjin memilih mengambil jasnya, ia memanggil supirnya untuk mengantarnya pulang karena tidak memungkinkan kondisinya untuk menyetir sendiri.
.
.
Rumah Jeon.

Taehyung merengut di ruang makan, ia hanya memutar bola matanya ketika Jungkook memilih membatalkan rencananya karena anak itu menunggu Kakak tertua pulang. Saat ini mereka sedang makan bersama tanpa menunggu Seokjin. Karena biasanya, Seokjin selalu pulang larut malam belakangan ini dan meminta untuk tak menunggunya pulang.

Jimin melirik Taehyung yang merengut dan Jungkook yang memakan makanannya dengan wajah yang senang, ia mengernyitkan dahinya.

"Ada apa denganmu Tae? Kenapa mukamu begitu?"

"Gapapa, makan saja makananmu, Hyung."

"Ayolah Taehyung sayang, makan makananmu... Oh, atau makanannya kurang enak ya? Jungkook, Kau bagaimana masaknya sih? Sampai Hyungmu gak berselera makan."

Sang Ibu langsung menyalahkan masakan Jungkook karena melihat anak kesayangannya kehilangan selera makan.

"Em.... Aku—"

"Bukan berarti Eomma ambil kesempatan dalam kesempitan menyalahkan Jungkook, aku gak bilang kalau makanannya gak enak, jangan menyalahkannya yang nggak-nggak." Membuang napasnya kasar.

"Dan aku hanya kesal karena anak ini membatalkan rencana kita berdua, udah gitu aja. Jangan bicara yang aneh-aneh." Meminum air minumnya.

"Jeon Taehyung-ssi, apa kau sadar kau sudah keterlaluan melawan Eomma terus-menerus sejak kau bersama pembunuh itu?" Yoongi berdiri dan menatap Taehyung dengan geram, ia sangat tak suka Taehyung berubah begitu jauh hingga mereka... Kubu jahat itu sulit berinteraksi dengannya.

Taehyung tertawa kesal sebentar, ia juga berdiri dan tentu Taehyung lebih tinggi, ia menampilkan seringai kesalnya kepada Hyung tertua kedua.

"Apa urusanmu Hyung? Kau bahkan menerima berita mentah-mentah tanpa menyelidikinya kan? Jangan kau kira kau bisa menjadi pahlawan didepan Eomma."

"Apa katamu? Kenapa kau jadi kurang ajar berengsek?!" Yoongi langsung menarik kerah kaos Taehyung dengan kasar, situasi memanas secara langsung. Terlihat Hoseok, Namjoon dan Jimin menatap Jungkook semakin benci, karena anak inilah yang membuat Taehyung menjadi kurang ajar pada Ibu dan para Hyungnya.

Jungkook langsung mencoba melerai keduanya, ia mendorong Yoongi dan Taehyung agar berpisah.

"H-Hyung, jangan bertengkar—"

"Ini semua gara-gara kau Jeon Jungkook, kalau kau tak ada disini, kami pasti baik-baik saja." Yoongi mendorong Jungkook dengan kasar hingga Jungkook terhuyung kebelakang.

Taehyung merasa tidak terima Jungkook didorong seperti itu, ia mendorong Yoongi sebagai gantinya.

"Jangan mendorong adikku seperti itu!"

"Kau!—"

"Apa?!"

"Ehem!!"

Yoongi dan Taehyung hampir saja saling memukul jika saja bukan karena suara Seokjin yang berdehem keras untuk menghentikan perkelahian konyol ini.

"Hyung, lihat mereka! Mereka berdua berkelahi karena pembunuh itu!" Jimin mengadu langsung pada Seokjin.

Jungkook menatap Seokjin dengan tatapan ketakutan sekaligus panik, apalagi tatapan Seokjin yang sekarang datar tak berekspresi.

Mianhae Jungkookie [END ✔️]Where stories live. Discover now