18

2.1K 188 5
                                    

Apartmen Jungsan.

Jungkook melirik jam dinding yang sudah menunjukkan 20:00 KST, Ia bingung adiknya ini pergi kemana setelah ditinggal dari jam 4 sore di apatemennya.

"Anak ini kemana ya? Lama amat pulangnya." Menyandarkan punggungnya di sofa sambil melipat tangannya di depan dada.

"Aku pulang~~" suara riang itu langsung menyapa indera pendengaran Jungkook, ia langsung berdiri dan hendak mengomelinya.

"Iya-iya aku tau Hyung, aku mandi dulu. Baru aku kasih tau." Berjalan ke kamarnya untuk mandi dan mengganti baju. Jungkook menggelengkan kepalanya, ia memilih ke dapur dan melirik apa yang bisa dibuat minuman.

"Gak ada apapun, anak ini gak pernah masak ya? Ckckck." Menggelengkan kepalanya, ia membuka kulkas dan hanya berisi minuman praktis atau tidak sehat. Ia menepuk dahinya pelan.

"Hidupnya beneran gak sehat." Ia mengambil 2 minuman dan membawanya ke Ruang tengah dan meletakkannya sambil duduk menunggu adiknya selesai.

Jungsan selesai mandi dan memakai baju piyama panjang, ia menyisir rambutnya dengan tangannya setelah dikeringkan dengan handuk, kemudian ia menyusul Jungkook, ia langsung menebarkan senyum karena Kakaknya sudah siap mengomeli.

"Dari mana?"

"Memberi bom waktu."

"Hah??? Yyak, ngomong yang jelas."

"Heheh, habis dari Rumahmu dan menyamar menjadi kamu, Hyung."

"K-kau gila?!" Jungkook langsung berdiri dan menatap tidak percaya pada adiknya.

"Sssttt, jangan khawatir. Gak terjadi apa-apa kok." Menarik Hyungnya kembali duduk.

"Terus apa maksudmu Bom waktu?" Duduk.

"Semuanya sudah terbongkar Hyung, aku sudah memberi dokumen asli dari Dokter Forensik ke Jeon Seokjin, dan dia sendiri yang menanyai kebenarannya ke Ibunya di hadapan adik-adiknya serta para pembantunya juga meyaksikan secara langsung."

"Mereka semua tertipu dengan aktingku yang sempurna. Wanita itu benar-benar iblis dan masih tidak mau mengakui kesalahannya, sempat-sempatnya ia berkata bahwa Seokjin jangan menyentuhmu karena takut kotor seperti Taehyung."

"Hyung, bagaimana kau bisa bertahan dengan penderitaan 12 tahun itu tanpa perlawanan? Kenapa kau membiarkan tubuhmu disiksa oleh iblis itu? Orang tua kita saja tak pernah sekalipun memukul." Menatap Jungkook yang sekarang menghindari tatapannya.

"L-lalu kau mengungkap siapa dirimu dihadapan mereka semua?"

"Tentu saja, mereka sudah mendapat pengancamanku... Dan jangan coba-coba Hyung menghalangiku, aku takkan menarik ucapanku. Aku sudah menandai wajah mereka." Ucapnya memperingati Jungkook.

"T-tapi-"

"Kecuali Seokjin dan Taehyung, aku takkan menyentuhnya." Jungsan tau apa yang ada dipikiran Jungkook, karena Kakaknya sudah sangat menyayangi mereka berdua, dan ia lihat sendiri tindakan Taehyung dan Seokjin saat ia menyamar.

"Karena itukah kau menanyakan sangat detail di kantor tadi?" Membayangkan tadi siang, karena Jungsan menanyakan sangat detail sampai ke akar-akarnya dan terkadang memarahi Jungkook kalau tertangkap Jungkook menyembunyikan, terpaksa ia memberitahu tanpa tertinggal apapun karena tak bisa berbohong. Saat ditanya alasannya, Jungsan tidak mengatakannya dan memilih diam. Kemudian ia disuruh ke Apartemen dengan alasan Jungsan mendapat meeting mendadak.

"Tentu saja. Aku takkan menyentuh Seokjin dan Taehyung, hanya mereka berlima yang sudah ku tandai... Mereka hanya kaget dan sepertinya mulai menyesal, tapi itu sudah terlambat karena mengetahui kebenaran disaat terbongkar. Seharusnya mereka tetap memperlakukanmu dengan baik meski belum tau kebenarannya." Meminum minumannya.

Mianhae Jungkookie [END ✔️]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt