20

2.2K 190 9
                                    

"Tapi cukup kalian berdua saja yang tahu. Seperti kata Jungkook, dia memperbolehkan jika kalian memaksa nanya. Jadi... Ku harap kalian mau menjaga rahasia bersama... Biarkan yang lain mendapat karmanya." Ucap Jinyoung yang mampu membuat TaeJin tak berkutik sama sekali, jelas sekali wajah mereka sangat syok.

"Kalau kalian tidak percaya, kalian bisa melihat lengkap rekam medisnya di Rumah Sakit B. Disana... Kalian akan melihat kebusukan... Maaf..."

"Ya... Kami mengakuinya... Baiklah, kami akan kesana sekarang.. siapa nama Dokternya?"

"Kim Se Ho."

"Terima kasih atas waktunya, kami permisi dulu."

"Ya, hati-hati."

Mereka bertiga saling membungkuk dan TaeJin segera ke Rumah Sakit disebut Jinyoung, sejujurnya mereka masih tak percaya dengan ucapan Jinyoung.... Bukan... Bukan tidak percaya, tapi tidak mau percaya.
.
.
.

Rumah Jeon.

BRAAKK!!!

"Eo-Eomma?"

"Sini kau anak setan!!! Kau semakin menambah masalah!!!"

"Arghh Eomma!!"

Sung Kyung membuka pintu kamar Jungkook dengan kasar, ia langsung menarik rambut Jungkook hingga membuatnya terpaksa berdiri dari duduknya. Kemudian ia membenturkan kepala Jungkook ke tembok hingga membuat Jungkook langsung pusing dan pandangannya kabur serta terduduk dilantai.

"Waahh gila!!! Aku memang seharusnya membunuhmu juga setelah membunuh Jungki!! Aisshhh!! Matilah cepat!!!" Ia mengambil tongkat bisbol milik Jungkook. Kemudian memukulinya dengan brutal tanpa ampun.

Jungkook hanya bisa meringis sakit dan tak berani melawannya. Sung Kyung benar-benar sangat marah, secara tak sadar ia langsung memukul kepala samping saat Jungkook mencoba berdiri untuk kabur. Saat itulah Jungkook langsung pingsan dan kepalanya berdarah. Ia terjatuh di depan kamarnya. Sung Kyung baru menyadari yang ia perbuat, ia langsung menjatuhkan tongkat bisbol itu dan ketakutan.

Matanya melirik darah yang menempel di tongkat itu, ia langsung lari ke kamarnya begitu saja.

Tanpa ia tahu.... Jungsan meletakkan kamera di liontin milik Jungkook dengan ukuran sangat kecil, ia ingin mengawasi pergerakan Keluarga Sung Kyung dan ia mendapati Jungkook pingsan di rumahnya. Betapa marahnya dia dan hampir membalikkan meja kerjanya. Ia langsung jalan ke parkiran mobil dengan langkah cepat dan diikuti oleh Sekretarisnya atas perintah Jungsan, mereka berada di mobil yang terpisah.
.
.
.
Rumah Sakit.

"Ohh... Jadi kalian ya Kakak Jungkook. Aku sudah diberitahu oleh Sahabatnya Park Jinyoung, orang itu selalu menemani Jungkook kesini setiap kali pemeriksaan."

"J-jadi... Jungkook benar-benar mengalami Tumor Otak...." Jawab Taehyung.

"Ya... Ini rekam medisnya. Kalian juga bisa lihat secara keseluruhan karena sepertinya, pembantu disana diam-diam membawa Jungkook ke Rumah Sakit supaya dapat bukti rekam medis jika suatu saat akan ada penuntutan... Dan yang ini adalah yang terbaru, diagnosis Tumor otak ganas." Jawab dokter itu sambil menunjukkannya.

Taehyung dan Seokjin tak bisa menahan air matanya, mereka langsung menangis dan Dokter memahami mereka berdua.

"Tak apa, mulai sekarang kalian harus menghabiskan waktu yang banyak bersamanya... Sisa hidupnya tinggal 2 Minggu lagi, jadi pastikan dia pergi dalam keadaan bahagia. Anak itu sangat ceria dan baik hati. Saya yakin kalian takkan menyesal di kemudian hari."

Taehyung dan Seokjin mengangguk paham, mereka berpamitan dengan hati yang hancur.
.
.
.
Rumah Jeon.

"Kau sudah paham apa yang ku katakan tadi kan?"

Mianhae Jungkookie [END ✔️]Kde žijí příběhy. Začni objevovat