#2

3.9K 210 7
                                    

Jungkook sudah menginjakkan kaki di gedung kuliahnya, untung saja masih ada 10 menit untuk memulai kelas, Ia melirik ke segala arah untuk mencari orang yang selalu berada di sisinya,

"Ee.... Jinyoung-Hyung belum datang yah?" Monolog nya dengan mata bulat nya yang terus mencari sosok itu sambil sesekali mengontrol napasnya,

"Yo!! Mencari pria tampan ini huh?" Ucap orang yang dimaksud Jungkook didepannya,

"Eoh? Hyunggg!!" Pekik Jungkook langsung melompat ke pelukan Jinyoung dengan tidak tahu dirinya,

"Yakk! Kau ini berat kelinci bulat!" Jawab Jinyoung kesal, namun tetap saja tangannya menopang tubuh Jungkook agar tidak jatuh,

"Hehehe aku tidak peduli~~" Jawabnya sambil menyamankan pelukannya,

Jinyoung hanya menggelengkan kepalanya saja, "yasudah ayo kita ke kelas, kau mau kita dipandang aneh huh?"

"Hehehe iya iya, habisnya Kookie kangen~" Melepaskan pelukan diiringi dengan senyum lebarnya yang menampilkan semua giginya,

"Dasar Kelinci bulat, ayo masuk ke kelas" -Jinyoung, menarik tengkuk Jungkook kemudian merangkulnya, mereka jalan bersama ke kelas dan melangsungkan pelajarannya.
.
.
.

Aku perkenalkan dulu Jinyoung ya,

Aku perkenalkan dulu Jinyoung ya,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Jinyoung (26 Tahun)

Dia adalah seorang sahabat sekaligus kakak Jungkook, Bagaimana ia bisa sekelas dengan Jungkook? Tentu saja karena ia kebanyakan menunda kuliahnya dan berakhir sekelas dengan Jungkook yang berumur 19 tahun, Awalnya ia sahabat Jungkook, Namun Jungkook sendiri yang memintanya untuk menjadi kakak... Karena aura Jinyoung sebagai kakak sangat terasa, Belum lagi ia selalu lembut kepada wanita yang menambah kesan gentle serta penyayang,

Itulah kenapa Jungkook memintanya sebagai kakak saja, apalagi usia mereka berbeda 7 tahun, dan tentu saja Jinyoung mengetahui seluk beluk keluarganya yang sangat buruk dimata Jinyoung sendiri, karena tidak mau mendengar penjelasan lengkap dari anak yang sungguh tidak berdosa sama sekali, melainkan keluarga Jeon lah yang sangat berdosa,

Jinyoung merupakan seorang anak dari keluarga Park yang mana ayahnya merupakan seorang dokter terkenal yang kini sudah pensiun, Posisi nya sebagai dokter diteruskan oleh sang kakak yakni Park Jaebum, Sedangkan status Jinyoung? Tentu masih sama seperti Jungkook yakni tidak atau belum diketahui, Namun ia memiliki cita-cita sebagai CEO dari perusahaan mobil sport yang akan ia ciptakan sendiri nanti, Berbagai desain keren juga sudah ia simpan di kamarnya dalam bentuk file di komputer, Bahkan namanya sudah ia siapkan yakni CarYoung.
.
.
.
Oke kembali ke cerita,

Bel istirahat sudah berbunyi yang artinya proses belajar mengajar akan dihentikan sementara serta pergantian jadwal kelas, Mereka berdua tentu saja langsung menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong akibat pelajaran yang diterima nya langsung memberatkan otak, yah begitulah sistem pendidikan di Korea yaitu Berat,

"Jungkook, kamu sampai sekarang menginjak semester 2... Masih belum ada sambutan salah satu dari mereka? " -Jinyoung dengan mulut yang sedikit penuh,

"Belum, sepertinya tidak ada yang peduli kalau pun aku sudah lulus menjadi sarjana" Jawab Jungkook dengan tak kalah bulat pipinya,

Jinyoung yang sedari tadi terfokus pada makanannya, Begitu melihat Jungkook ia hampir memuncratkan makanan yang ada didalam mulut karena ekspresi Jungkook sangat menggemaskan, tentu dengan terburu-buru ia segera mengabadikan wajah Jungkook ke handphone nya, "ppfftt, hey tolong kontrol wajahmu, Itu lucu sekali haha" Ucapnya sambil menjaga tawanya agar tidak tersedak,

"Wajahku memang begini mau bagaimana lagi? Kenapa? Imut ya...yyak hyung memfoto ku hah?" Jawabnya percaya diri dan kesal di akhir kalimat begitu menyadarinya,

"Ya kau memang lucu dan menggemaskan, Sayang kau pria, jika wanita sudah ku terkam kau diranjang haha, Tentu saja sebagai kenangan jika kita tidak bisa bertemu" -Jinyoung,

"Yyakk!! Menggelikan aishh!, Baiklah simpan saja asal kau saja yang mengetahuinya huh!" Jawabnya kesal sambil mengunyah makanannya, tak lupa merotasi bola matanya sinis,

"Hahah Hyung bercanda sayang, Tentu saja, Aku berjanji kok hehehe" Mencolek dagunya dan kembali melanjutkan makannya,

"Ya ya" Jawabnya sebal.
.
.
.
Waktu sudah menunjukkan 6 sore, Yang mana mahasiswa dipulangkan ke rumah masing-masing untuk beristirahat, tapi tidak juga karena sebuah tugas rumah yang memuakkan untuk kita yang kaum rebahan 😁,

Jungkook dan Jinyoung menunggu di halte bus sambil berbincang ringan, "setelah ini kau mau ngapain Kook?" -Jinyoung,

"Sepertinya aku harus kerja part-time, supaya aku bisa menyiapkan ruangan kerjaku untuk membuat perhiasan buatanku... Untuk hyungdeul ku... Dan Hyung jugaa~" Jawabnya mengecil ketika menyebut 'hyungdeul' kemudian kembali bersemangat ketika menyebut 'hyung juga' diiringi suara manja,

"Kamu kan bisa minta ke ibumu?? Ah pasti tidak bisa ya.... Aigoo aku sungguh penasaran seperti apa sih desainnya? Boleh tunjukkan padaku?" -Jinyoung,

"Tidak segampang itu Hyungie, tidak ada satupun yang menyayangiku selain hyung, maid, dan para supir serta bodyguard, ah itu rahasia dong~ Hyung gak boleh tau sekarang... Nanti gak seru" -Jungkook,

"Begitu yah, sulit sekali hidupmu... Aku tau meski banyak yang menyayangimu... Tapi jika keluarga tidak maka sama saja kamu merasa kesepian.... Huh! Main rahasiaan denganku? Menyebalkan sekali.. Kau pikir game ada seru dan nggak nya hah?" Jawabnya sebal sekaligus gemas,

"Betul sekali, tapi Kookie gak kesepian kok, karena ada Hyungie~~, Hehehehe iya dong nanti Hyung juga tunjukkin ke Kookie kalau sudah jadi fisiknya yaaa" -Kookie,

"Baiklah baiklah Kelinci bulat, oke akan hyung tunjukkan nanti, dan kamu gak boleh mati kalo belum memakai mobil buatanku" -Jinyoung,

"Ugh.. Berhenti memanggilku kelinci bulat!!... Ahh tenang saja hyung, umurku panjang kok haha, Kookie kan juga mau punya istri dan anak" -Jungkook,

"Panggilan itu cocok denganmu, Seorang bayi punya istri dan anak? Tidak mungkin" Jawabnya sambil mendramatis seperti orang yang terkejut akan sesuatu, kalau di sinetron anggap saja seperti orang yang mergokin suami selingkuh,

"Argh! Terserah deh!" Jawabnya kesal sambil melipat tangan didepan dada, dan membuang mukanya,

"Haha iya iya, Aduh jangan ngambek, kau terlalu menggemaskan Kook!" Jawabnya tidak tahan dengan ekspresi Jungkook,

"Ish! Kesal salah, bingung salah, diam salah, lalu aku harus bagaimana!?"

"Ya mau gimana, napas aja kamu gemesin, ya begitu aja Terima nasib haha, Jadi adik dikeluarga ku saja yuk Kook, aku ingin sekali punya adik menggemaskan sepertimu" -Jinyoung,

"Eomma juga takkan mengizinkannya, aku juga ingin memiliki kakak yang sesayang Hyung padaku... Setidaknya sekali saja kalau mereka menyayangiku... Aku akan Terima meski hanya sehari saja" Jawab Jungkook sambil menundukkan wajahnya, mata berkaca-kaca,

Jinyoung yang awalnya senyum tentu memudar karena Jungkook sangat menginginkan kasih sayang dari keluarganya, Namun hal itu sangat sulit didapatkan karena kesalahpahaman yang sampai detik ini tak kunjung diungkapkan,

"Maafkan aku menyinggung hal itu" Jawabnya sambil memeluk Jungkook agar tidak menangis,

"Aniya itu tidak menyinggung hyungie, ah itu bus nya sudah datang, ayo kita berangkat hyung" Jawabnya sambil berdiri bersamaan dengan Jinyoung yang mengangguk paham, mereka masuk ke bus dan duduk bersamaan, Karena setelah pemberhentian Jungkook, maka selanjutnya menuju ke tempat Jinyoung, karena itulah mereka satu bus.
.
.
.
.
TBC 😘
🖐
👇
🌟

Mianhae Jungkookie [END ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang