δεκατέσσερα

980 177 10
                                    

"Sesosok yang besar dan menakutkan akan datang. Menghancurkan segala isinya dan berkuasa disana, tidak ada lagi kedamaian yang akan datang"

"kelahiran mereka membawa kutukan atau takdir. Kehancuran atau kedamaian. Kematian atau hidup"

"Dia yang telah terkubur dalam takdir akan di angkat oleh takdirnya sendiri. Disi-"

Brakkkk

Heeseung yang sedang membaca buku tersebut tersentak menoleh kearah seseorang lelaki yang membuka pintu kabin dengan kasar

Mata lelaki itu menatap buku yang di pegang Heeseung. Heeseung tak mengenalinya, Ia menggunakan jubah hitam menutupi seluruh badannya

"B-bang junkyu?" tanyanya

"Hahaha, bodoh"

Heeseung berdiri seraya ingin berlari sambil memeluk buku tersebut

Lelaki itu mengejar heeseung yang berlari kearah belakang kursi

"Lebih baik lo siniin buku itu, sebelum gue celakain lo"

"Apa tujuan lo sebenernya?"

Lelaki tersebut tidak menjawab melainkan ia bergerak cepat ke arah heeseung.
Heeseung yang tidak menyangka pergerakan itu pun terpojok

"BENTAR-BENTAR, gue napas dulu!"

Lelaki itu menurut ia berdiam menunggu Heeseung.

Mendapat kesempatan Heeseung menerjang kaki lelaki itu yang membuat lelaki itu terjatuh, tidak buang waktu heeseung pun berlari tetapi naas baru melangkah kakinya di pegang yang membuat dirinya terjatuh kedepan, bukunya pun lepas dari tangannya.

Lelaki itupun langsung berdiri dan berlari ke arah buku itu

Brakkk

Lelaki itu terdorong, perutnya tertumbur sudut meja yang membuat dia kesakitan, heeseung langsung mendekati lelaki tersebut untuk membuka topeng yang lelaki itu gunakan

Srekk

"ARGGHHHH.."

Lelaki tersebut menancapkan pisau kecil ke perut heeseung dan menariknya kasar lalu ia berlari meninggalkan kabin Apollo tersebut

"Toloonggg"

Heeseung memegangi perutnya yang sudah mengeluarkan banyak darah, ia melemah pandangannya kabur

Perlahan ia mendekati buku yang tergeletak di lantai, ia mendorong buku tersebut ke bawah sofa sebelum kesadarannya hilang sepenuhnya.

Dua lelaki masuk terburu-buru kedalam kabin Apollo

"KAK HEESEUNG!!"

Lelaki itu mengecek nadi leher Heeseung

"Masih hidup" ucapnya.

"Cepet sembuhin"

"Tapi sa, lo tau darimana kak Heeseung bakalan terluka?"

"Nggak usah banyak tanya, sembuhin dia dulu sekarang"

Tiga orang lagi masuk tergesa-gesa kedalam kabin Apollo

"Ada apa? Tadi gue deng- HEESEUNG? Ini ada apaan sa, young?" tanya lelaki yang baru datang

"biarin doyoung sembuhin Heeseung dulu."
Asahi meninggalkan doyoung dan ketiga Grover yang baru datang tersebut ia berjalan ke arah kamarnya

Doyoung pun langsung menaruh tangannya di atas luka milik heeseung, ia menutup matanya seraya memfokuskan pikirannya

DIFICIL • ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang