είκοσι ένα

927 181 10
                                    

Ketujuh pemuda tersebut menyudahi aksi berpelukannya ketika mendengar bunyi pintu lab terbuka

"BANG JUNKYU?" Teriak Sunoo antusias.

Junkyu berjalan mendekati ketujuh pemuda tersebut diikuti oleh Asahi di belakangnya

"Thanks guys, kalian udah nge bebasin gue" ucap junkyu. Ia memandang sunoo, memberikan dua jempol ke adiknya sembari tersenyum bangga.

"ohya, besok kalian berangkat? Jadi gimana petunjuknya? Berhasil ketemu?" tanya junkyu

"Seung, bukunya hilang udah gue cari di bawah sofa kata lo tapi nggak ada, sialan banget yang ngambil" ucap Asahi.

"Udah gue duga pasti ada aja yang mau ambil" jawabnya, ia lalu mengeluarkan selembar kertas dari saku jaketnya, "sebelum gue pingsan udah gue robek duluan halamannya" lanjutnya. Ia menunjukkan ke mereka sebuah kertas hasil robekkan yang tidak rapi dan terdapat noda darah di sampingnya.

Junkyu bertepuk tangan sambil tertawa, "Hahahha wahhhhh yeoksi.. Athenaaa" katanya. Ia menggeleng-gelenggkan kepalanya dan tersenyum bangga untuk kedua kalinya.

"Ohya bang Asahi sama bang junkyu sebenernya tau kalau ini bakalan terjadi?" tanya Sunoo. Ia menatap junkyu dan Asahi bergantian

"Gue anak apollo" jawab Asahi

"Berarti lo tau kalau kita bakalan menang atau mati?" tanya Sunghoon

"Gue emang bisa ngelihat masa depan, tapi nggak semuanya muncul trus tertata rapi, gue bukan Tuhan" jawabnya.

Junkyu tersenyum, "udah-udah gue yakin kalian pasti berhasill yakinn dehhh" ucapnya. Asahi menatap junkyu remeh, "Sok tau lo" sarkas Asahi.

Ia membalikkan badannya, berjalan kearah pintu Lab, sebelum tangannya meraih knop lab tersebut ia berbalik menatap ketujuh pemuda, "Heeseung, lo punya yang lain jangan bebanin diri lo sendiri, salah tetep salah" ucapnya sebelum menghilang di balik pintu tersebut

Ia membalikkan badannya, berjalan kearah pintu Lab, sebelum tangannya meraih knop lab tersebut ia berbalik menatap ketujuh pemuda, "Heeseung, lo punya yang lain jangan bebanin diri lo sendiri, salah tetep salah" ucapnya sebelum menghilang di balik...

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


Kabin Ares

Ni-Ki sedang duduk di kasur miliknya sambil memandang sebuah kotak yang ada di hadapannya.

"Apa ni?" tanyanya pada kedua kakak laki-lakinya, Yeonjun dan Yoshi.

"Ini pedang dari Dewa Ares untuk anak-anaknya. Di antara kita kayaknya lo yang paling butuh ini," jelas yeonjun, ia menghembuskan nafasnya pelan, "gue minta maaf karena lo yang harus ngelewatin ini dek" lanjutnya.

Yoshi berlutut di depan adiknya, ia melepaskan Pelindung kaki punyanya lalu di pasangkan di kaki adiknya. Setelah terpasang di kedua kaki adiknya ia mendongakan kepalanya menatap Ni-Ki, "Lo harus kembaliin ini nanti, ini pelindung kaki kesayangan gue, kalau sampe ini hilang atau nggak balik gue tunggu lo di lapangan" ucapnya sewot.

Ni-Ki tersenyum haru, ia menundukkan kepalanya dan menghapus jejak airmata yang tanpa aba-aba keluar dari matanya. Ia tidak mau terlihat cengeng di depan kakak-kakaknya. Ia mengambil kotak di depannya dan menaruh di pangkuannya.

DIFICIL • ENHYPENDonde viven las historias. Descúbrelo ahora