δεκαπέντε

978 171 3
                                    

Seluruh pasang mata menatap seorang lelaki yang baru saja memasuki Camp demigod dengan setelan formal yang ia pakai

Grover Taehyung mendekati lelaki itu,
"HAH? Bukannya kau pak Namjoon kepala sekolah itu?" tanyanya. Taehyung membelalakan matanya tak percaya bahwa pak kepala sekolah itu ternyata bisa memasuki Camp ini

"Kau taehyung benar? Bisa antarkan aku ke tempat Mr.B?" tanya Namjoon.

"Oh mari-mari"

Di tengah perjalanan mereka bertemu dengan Jungkook yang juga sedikit terkejut dengan kedatangan pak kepala sekolah itu

"Halo jungkook, kita bertemu lagi"

"Halo pak," jawabnya, jungkook menyenggol tangan taehyung "Bagaimana bisa?" lanjutnya.

taehyung pun mengidikkan bahunya, "gue nggak tau"

Sesampainya mereka di kediaman Mr.B, mereka melihat Jimin sedang mengobrol dengan Mr.B di halaman depan rumahnya

Mr.B melihat kedatangan teman lamanya itu
"OH, Namjoon kenapa kau bisa kesini?" tanyanya.

Jimin menolehkan kepalanya, ia juga terkejut dengan kedatangan lelaki itu, "Pak namjoon? Kau seorang demigod?" tanyanya.

"Tidak, dia adalah seorang Chiron dulunya," jelas Mr.B

"Wah kau seorang Pelatih demigod, Kenapa sekarang tidak lagi?" tanya Jungkook. Matanya menatap Namjoon penasaran

"Hahaha kakiku," jedanya, ia mengangkat sedikit celana dasar yang ia kenakan menunjukkan bahwa kaki kiri yang ia pakai adalah kaki palsu, "ini alasannya" lanjutnya. Ia tersenyum manis menunjukkan lesung pipinya

"Aaa.. Maaf kami tidak tahu" jawab Taehyung.

Di tepuknya pundak lelaki itu, "tak apa-apa" katanya.

"Ohya ada apa kau kesini joon?" tanya Mr.B

Namjoon mengerjapkan matanya,
"Ohya! Aku kesini mau beri tau berita buruk, seluruh berita sudah meminta penduduk waspada, hewan-hewan di gunung itu pun turun ke pemukiman, ini gawat.. apa mereka sudah siap?" Namjoon memberikan raut wajah khawatir kepada Mr.B

"Grover, tolong panggilkan mereka bertujuh untukku," ucap Mr.B, yang di angukki oleh ketiga grover tersebut dan mereka pun pergi.

"Ayo Namjoon kita berbicara didalam." Mr.B lalu melangkahkan kakinya ke dalam rumah diikuti oleh Namjoon yang berjalan di belakangnya

"Apa kau yakin mereka bisa di lepas? Apa tidak bisa anak yang lain yang lebih terlatih?" tanya Namjoon sesaat mereka sudah duduk di sofa ruang tengah milik Mr.B

Mr.B menghela nafas kasar, "tidak bisa, masa depan mereka telah di ukir, aku yakin mereka bisa membawa kedamaian, mereka anak-anak terpilih" ucapnya.

"Tapi kau tau, mereka baru berlatih disini kurang lebih 1bulanan, bagaimana bisa mereka melawan monster jahat dan besar itu?"

"Aku percaya mereka"

Jimin datang dan berdiri di ambang pintu yang terbuka, "permisi Mr.B, mereka disini" ucap Jimin.

Jungwon menyembulkan kepalanya dari samping tembok dan melihat kedalam rumah tersebut, saat matanya menatap Namjoon ia terkejut dan langsung menarik kembali kepalanya

"Woii woiii!! Ada kepala sekolah woii! Kita di cariin sampe kesini kah gara-gara nggak masuk sebulan?" tanyanya. Ia menepuk-nepuk lengan Sunoo yang berdiri di sampingnya

"Apasihh sakit tau!" kesal Sunoo.

Penasaran dan terkejut, keenam lainnya pun ikut mengintip dari balik pintu

"Ayo suruh mereka masuk" ucap Mr.B dari dalam rumahnya.

Jimin pun mengintrupsi ketujuh pemuda itu buat masuk, "masuk semua lo pada, jangan pecicilan ya" ucapnya.

Ketujuh pemuda itu masuk dan langsung duduk sejajar di sofa, berhadapan dengan Mr.B dan juga pak Namjoon. Mereka semua terlihat tegang dan saling menyikut satu sama lain

"Hahaha santai saja dia bukan mau mencari kalian, sebenarnya dia seorang pelatih Demigod disini, tapi sudah pensiun" jelas Mr.B

Lagi-lagi penjelasan itu membuat ketujuh pemuda itu terkejut

"Jadi sebenarnya bapak tau kalau kita Demigod dari waktu kita sekolah?" tanya Jake.

"Ya begitulah," jawabnya, ia menunjuk Mr.B, "Beliau memintaku untuk mengawasi kalian di sekolah" lanjut Namjoon.

"Hehehe, Ohya Heeseung bagaimana kabarmu?"

"Saya sudah sangat membaik pak, berkat doyoung" jawabnya. Ia menekan-nekan perutnya memberi bukti

"Apa ada yang terjadi?" tanya Namjoon.

"Ahh tidak apa-apa pak, dia hanya sedikit terluka kemarin" jawab Sunoo cepat.

"Ohh..gitu"

"Ngomong-ngomong ada apa ya pak kita di panggil kesini?" tanya Sunghoon, ia menautkan jari-jari tanganny firasatnya mengatakan sesuatu yang buruk

"Ini waktunya"

Degg

Hanya itu kata yang keluar dari mulut Mr.B, tapi mereka bertujuh mengerti apa maksud yang di katakan Mr.B tersebut seperti memiliki ikatan batin antar otak, g

"Kurasa kalian semua mengerti maksud dari perkataanku, apa kalian siap?"

Mereka semua terdiam sejenak, mencoba mencari tau perasaan masing-masing apa mereka siap untuk ini atau tidak

"Ya, apa yang harus kami lakukan?" Ucap Heeseung dengan mantap.

~

Para pemuda itu berdiri dari duduknya, berjalan keluar menuju pintu rumah Mr.B

Pak Namjoon menepuk pundak heeseung yang kebetulan berjalan paling belakang

Heeseung menoleh, "ya pak? Ada apa?" tanyanya.

"Apa kau sudah menemukan pedang itu?" tanyanya.

Heeseung terdiam sejenak, "apa maksud bapak?" jawabnya lalu mengangkat kedua alisnya
"aku tidak mengerti"

Namjoon mengerutkan alisnya, lalu seperkian detik raut wajahnya kembali normal,
"tidak apa-apa, baiklah selamat berjuang kalau begitu"

Lelaki itu tersenyum lalu berbalik kembali menyusul teman-temannya yang sudah menunggunya di luar.

Di tengah perjalanan, "Guys gue mau ke kabin Grover dulu ya ada yang mau gue omongin sm bang Jimin" ucap Heeseung.

"Nggak mau di temenin kita aja bang?" tanya Ni-Ki

"Iya bang, kita temenin aja ya takutnya kejadian kayak kemarin" lanjut Jungwon

"kalau sampe tuh orang muncul lagi gue pesekkin tu hidungnya" misuh Ni-Ki. Kata-katanya memecahkan suasana mereka semua tertawa mendengarnya.

"Nggak ngerepotin kalian?"

"Ah..elah looo kayak sama siapa aja, udah ayok kita kesana bareng" jawab Jay. Ia merangkul Heeseung di sebelah kirinya dan adik nakalnya di sebelah kanan, mereka berjalan beriringan sedikit-sedikit tertawa karena saling bercanda

Tertawa la selagi kalian masih bisa tertawa.

--------------------------------------------

DIFICIL • ENHYPENWhere stories live. Discover now