Kau membaca aku berupa lambang-lambang
Kutulis engkau seumpama sejarah perang yang pernah menghancurkan hati satu sama lain; yang kini menjelma sebagai matahari paling murka yang membakar dada dan kepalaKulihat diri 'ku laksana jalanan; yang sepi, yang mencekam, yang pernah tercatat ada badai memusnahkan seluruh isi hati dan kepercayaannya
Kubuatkan sejarah untukmu, sayang
;bahwa ada manusia yang tinggal di seberang pulau sana yang penuh darah kematian demi menunggu pujaannya
Dan itu aku yang merindukanmu, sayang
YOU ARE READING
Tulisan Hujan
PoetrySekumpulan kata dari rasa, luka, kecewa kenangan, masa romansa, imajinasi dari pria penikmat hujan. Selamat menikmati cinta Selamat menunaikan luka Semoga kita sama.