04

42 7 0
                                    

Karen sudah ingin bersiap-siap untuk pulang sebelum tasnya ditarik oleh Haris, membuat tubuhnya langsung terjungkal ke belakang.

Haris terkadang tidak pernah bisa mengetahui kalau tubuh Karen dan tubuhnya sangat berbeda jauh dan aksi tadi bisa saja membuat Karen benar-benar terjatuh kalau saja Haris tidak tahu diri dan tidak menempatkan tubuhnya di belakang Karen.

"Apasih?" semprot Karen sambil membenarkan posisi tasnya.

"Gak ke cafe sebrang?"
"Ngapain?"
"The Zone kan tampil, biasanya lo paling semangat untuk nonton tiap The Zone tampil" jawab Haris.

Karen jadi teringat permintaan Hanif kemarin yang memintanya untuk menonton penampilan live The Zone di cafe sebrang kampus yang sudah menjadi tongkrongan yang selalu di tuju oleh anak-anak kampus atau muda-mudi lainnya.

"Gak kayaknya, gua mau langsung balik" jawab Karen dengan melambaikan tangannya berniat untuk benar-benar pamit, tapi kembali terhalang karena Dinda yang menarik Karen kali ini.

"Duh apa sih Din?"
"Nonton sih ayo, temenin gua"
"Gak ah, lo mau nonton si ka Darel kan? Gua gak mau jadi kambing congek" tolak Karen.

"Gak bakalan, kan ada Haris sama Ardi juga yang jomblo Kay. Ayo lah yayaya?" Dinda meminta kepada Karen dengan wajah memohonnya di ikuti dengan mata yang berbinar membuat Karen hanya menghela napasnya.

"Oke, oke" putus Karen akhirnya yang langsung membuat cengiran di wajah Dinda semakin lebar.

"Tapi The Zone selesai tampil gua juga langsung pulang ya, gak ada gua lama-lama disitu"
"Siap" jawab Dinda dan Haris bersamaan.

Ardi yang nampaknya sudah menunggu mereka bertiga cukup lama langsung menyambut ketiganya dengan senyum yang menyentuh matanya, mengisyaratkan untuk mereka masuk ke dalam mobilnya.

"Gua kira lo gak nonton" ujar Karen saat mendudukkan diri di bangku penumpang bersama dengan Dinda.
"Kan gua bilang Kay, lo gak bakalan sendiri karena ada Haris dan Ardi yang juga jomblo"

"Sorry to say nih ya, gua juga mau ketemu gebetan gua kali disana" sombong Haris, kedua tangannya sibuk merapihkan rambutnya dengan bantuan kaca yang ia pinjam dari Dinda.

"Siapa lagi korban kali ini?" tanggap Ardi seadanya.

Karen menertawakan bagaimana muka Haris langsung berubah menjadi menjengkelkan mendengar pertanyaan Ardi, ya sebenarnya Ardi tidak salah sih karena Haris terkenal sebagai laki-laki yang kerap berganti pasangan.

Bukan berarti Haris tidak memiliki satu wanita yang benar-benar ia cintai, berdasarkan cerita Ardi sih Haris punya satu wanita yang ia jaga dan juga sayangi tapi sayangnya wanita itu tidak menyadari hal tersebut.

Karen dan Dinda sudah mendesak Ardi untuk menceritakan siapa wanita yang berhasil menaklukkan hati Haris, tapi sayang Ardi memilih untuk bungkam.

"Gak usah begitu deh lo Di, gua tau lo juga mau ketemu gebetan lo kan disana?" balas Haris tidak mau kalah.

Karen dan Dinda langsung memajukan kepala mereka ke celah diantara tempat duduk supir dan penumpang di depan, berbarengan bertanya siapa yang di maksud Haris.

"Siapa? Lo punya gebetan Ardi?" heboh Dinda.
"Serius punya? Siapa ihhh" kali ini Karen yang juga bersuara.

Ardi menatap Haris dengan tatapan malasnya dan menggelengkan kepala sebagai jawaban yang ia mau berikan kepada Dinda dan Karen.

"Gak usah percaya omongan Haris, gak bener"

"Lah? Kalo gak bener, ngapain lo iyain ajakan si Sekar buat ikut nonton The Zone? Gak mungkin dia mau gebet personil The Zone dan malah ngajak lo nonton" jelas Haris dengan nada penuh dengan meyakinkan Ardi.

The Neo Broken Heart ClubTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang