Ep 02: If I Were Brave Enough

40 7 0
                                    

Hello! and welcome to the room of The Neo Broken Heart Club, a space where you can hear a letter of a broken heart from the side of a man. We'll bring you a lot of stories to hear and let's jump to today's letter.

Today's mail we've got from Resha Galleo, he thinks if he can be brave enough he would have been with her right now. So let's hear what he got.

Halo, gua Resha Galleo. Gak asing ya? Hahaha everyone knows Galleo is so influential everywhere but it's not about my last name. It's about me and my heart. Sounds so cliche but, here we go.

Gua akan berusaha untuk gak terlalu menulis dengan bahasa inggris, tapi kalau misalkan gua masih pake bahasa inggris well I'm sorry, it's the hardest habit to not do it.

Gua biasa di panggil Resha, gua mau menulis untuk seseorang yang mungkin aja akan mendengar surat gua ini di bacakan. Gua menyimpan setumpuk penyesalan yang gua bahkan gak bisa ungkapin gimana hehehe, karena rasanya untuk menyapa dia aja gua tuh udah gak punya muka kayaknya?

You are totally welcome to call me a coward after reading my letter whoever is gonna reread this.

Gua pertama kali kenal dia saat ospek jurusan, gua ngeliat dia dari ujung barisan dimana yang ternyata gua sama dia satu kelompok. Siapapun yang pernah merasakan jadi maba pasti kalian tahu bagaimana rasanya melewati ospek-ospek tiada henti dan puncaknya adalah ospek jurusan yang bisa bikin kalian merasa nyesel jadi maba.

She looks hella fine, gua sampe bingung kenapa ada ya cewek yang terlihat sangat cantik bahkan disaat dia kelihatan pucat.

Gua masih inget banget gimana kulit dia benar-benar bersinar di bawah jilatan matahari, ok it sounds like pervert but I'm being honest. She is just too adorable to be true.

Kala itu gua gak berani untuk bisa mengajak dia ngobrol apa lagi buat bilang kalau gua suka sama dia, siapa gua berani bilang gitu sama orang cantik?

Ditambah saat gua tau ternyata dia itu udah punya pacar dan pacarnya itu adalah kakak tingkat yang sedang meng-ospek kita, no wonder kakak dengan tubuh tinggi dan wajah bak pahatan tuhan itu selalu memperhatikan dia yang ternyata dia adalah kekasihnya.

Ok stop about the past, karena gua beruntung bisa dekat sama dia gak lama setelah gua putus dari pacar gua dan beruntungnya gua adalah dia juga baru aja mengakhiri hubungannya dengan si kakak tingkat.

Saat gua mendekati dia, jujur aja dia itu sangat susah untuk bisa di dekati dan gosh she's too grey to be seen. All about her making me want to have her as mine so much.

Sampe-sampe gua sama sekali gak menyerah untuk bisa dapetin dia, bulan keempat atau ketiga ya disaat gua berhasil untuk bisa masuk ke dalam kehidupannya dimana dia mulai sangat terbuka sama gua malah harus menjadi akhir dari segalanya.

Gua gak menyalahkan pacar gua saat ini, tapi she's one of the reasons why I wasn't brave enough to choose her over my current girlfriend. I am still in doubt whether I really love her or just pity her?

Dia selalu mengancam akan mengakhiri hidupnya kalau-kalau gua tidak kembali bersama dia. Setelah gua merasa tertekan dengan semua ancaman dia akhirnya gua dengan bodohnya memilih untuk kembali bersama dia daripada memperjuangkan orang yang sudah susah payah gua dekati.

I could totally see in her eyes when she knew I chose my ex over her, it was full of disappointment.

Gua tau dia pasti mikir kalau gua brengsek, bejat dan silahkan masukkan seluruh kata-kata yang buruk untuk menyumpahi gua karena gua merasa pantas.

Dan kalau kalian bertanya apa gua menyesal? Iya, banget.

Karena nyatanya bahkan sampai hari ini gua masih sangat menyukai dia, ah ralat. Gua sayang sama dia tapi gua terlalu pengecut untuk memilih dia.

Teruntuk Karen, gua gak tahu lo akan denger ini atau enggak. Tapi gua mau bilang kalau gua deketin lo bukan hanya sekedar gua penasaran sama lo, gua lebih dari penasaran. Gua mau jadiin lo pasangan gua dan bahkan kalau aja gua lebih berani dan memilih lo.... Gua mau bawa lo ke hubungan yang lebih serius. I really mean it, Karen.

Yang gua pelajari dari apapun yang terjadi saat ini di hidup gua adalah, jangan pernah memilih untuk membaca suatu buku untuk kedua kalinya. Karena di luar sana itu ada banyak lembaran yang bisa lo temukan bukan karena lo kasian tapi karena lo benar-benar sayang dengan orang yang tepat.

Thank you for listening to whoever you are.

Thank you Resha for trusting us reading your letter of broken heart, Resha let me tell you something about choosing. Life is full of choices, because at the end of the day what you choose is the reason why you continue life. Either it is what you want or life makes you choose it. Semoga kamu benar-benar bisa berada di dalam pilihan hidup yang tepat ya Resha, I really mean it too.

Thank you for tuning in The Neo Broken Heart Club and see ya next week!

The Neo Broken Heart ClubOnde histórias criam vida. Descubra agora