prolog

30 30 0
                                    

Seorang gadis dengan pakaian serba hitam bertopi, matanya terfokus pada satu titik. Ia sedang menatap targetnya, dari gedung lantai 10.

Jari tangannya siap menarik pelatuk senapan DVL-10M3. Targetnya berada di gedung sebrang, nampak asyik berbincang dengan lawan bicaranya. Tanpa tahu dia sedang di targetkan.

Ketika gadis itu siap menarik pelatuk, gerakannya terhenti oleh dering ponsel di sakunya.

"Tch, Klyanus', yesli tot, kto bespokoit menya, govorit o nevazhnykh veshchakh, ya ub'yu yego posle etogo."

"(Tch, Aku bersumpah jika siapa pun yang menggangguku berbicara tentang hal-hal yang tidak penting, aku akan membunuhnya setelah itu.)"

Gadis itu membuka mulut, ingin mengumpat pada sang lawan bicara, namun kalimatnya harus tertahan kala mendengar penuturan orang di sebrang telfon.

'Tvoya sestra umerla.'

'(Kakakmu meninggal)'

Detak jantung gadis itu terhenti selama beberapa menit, dunianya seketika hancur berkeping-keping. Dia tersadar dari keterkejutannya, tak memperdulikan misi yang sedang ia jalankan, ia merapihkan peralatan. Dan pergi kembali ke markas.

Gadis dengan code name Valentina, berjalan dengan tergesa-gesa, tujuannya adalah ruangan ketua. Ia ingin mengonfirmasi berita yang tadi ia dapat.

Tanpa mengetuk pintu, Valentina, membukanya dengan kasar hingga pintu tersebut menghantam dinding.

"Boss, eta informatsiya verna?"

"(Bos, apakah informasi ini benar)"

"Da, eto pravda."

"(Ya, itu benar)"

Valentina menggertakkan giginya, tanpa bersuara langsung balik kanan, meninggalkan ruangan. Ia akan terbang kembali kenegaranya.

you know I see youWhere stories live. Discover now