She's back

20 29 0
                                    

Mala kini sedang bersama dengan teman-temannya, sejak kejadian pembunuhan Ola, mereka para gadis selalu bersama, minimal dua orang jika ingin berpencar. Kantin kampus sedikit sepi hari ini mungkin karna sudah sore.

Mereka hanya memesan minum tanpa makanan, dan sibuk melamun. Gwen yang sepertinya paling santai diantara keempatnya sedang mesem-mesem menatap ponselnya sambil sesekali terkikik menutup mulutnya. Riska melirik sinis Gwen "Masih bisa ketawa lo!?" Gwen menghentikan tawanya balas menatap Riska.

"Apa sih, heran gue sama lo sinis mulu, sirik?" Gwen memutar bola matanya malas sambil tetap mengetik di ponselnya.

"Elo tuh terlalu santai taugak"

"Ya terus, lo mau gue gimana? kayang?" Gwen kembali tersenyum menatap ponselnya. "ck"

"Udah deh gak usah pada berantem, gak ada untungnya sama sekali." lerai Mala.

Indira sebenarnya masih ngantuk karna belum sempat tidur, sedangkan tadi kuliahnya tidak ada jamkos, jadi kini ia hanya menangkupkan wajahnya di meja berbantalkan lengan "Gausa brisik deh. Lo pada, ga ngantuk apa?" ucap Indira tanpa merubah posisi nya.

"Nggak tuh" ucap Gwen cuek.

Riska berdecih sinis "yaiya elo enak tidur, ada yang kelonin, gua damprat juga lu" Riska menggerakkan tangannya seolah-olah hendak menampar.

Gwen cuek bebek menanggapinya "nyenyenye"

Ponsel Indira berbunyi, pertanda ada pesan yang masuk, Indira membacanya kemudian menyampaikannya pada mereka. "Adit sama Bima ga gabung dulu katanya, lo berdua mau nginep lagi gak?" tanyanya sambil mengaduk jus alpukat di gelasnya.

Gwen nyengir "gue mau jalan sama Adit hehe"

"Cih bucin"

"Jangan iri jangan iri, jangan iri dengki" balasnya melantunkan lirik yang sedang viral belakangan ini.

"Kaya lo udah dikasih kepastian aja, jiahkk kasian digantung." Mala memutar bola matanya malas melihat perdebatan dua insan kurang obat itu. "Ada abang dirumah, jadi aman , lo sama Riska aja"

Indira mengangguk paham "balik yok Ris!" Riska hanya berdeham menjawabnya, keduanya melenggang pergi dari kantin,

*

Indira melamun di depan laptop nya kini sudah pukul 23.00 Riska sudah tidur, sedangkan ia otaknya masih melayang pada mahasiswa pertukaran pelajar itu. "Dhara ya."

Sial Indira jadi kefikiran. Ia menjambak rambutnya frustasi. "Kenapa jadi kayak gini sih! Arghhhhh!"

Indira membuka laci di mejanya melihat sebuah frame yang terdapat foto dua orang sedang tersenyum sambil berpose mengangkat dua jarinya menghadap kamera. sedangkan satu laginya menangkup wajahnya sendiri bergaya bak cherrybelle.

Ia kini beralih ke kotak beludru yang berisi dua kalung inisial huruf I dan huruf D, mirip seperti kalung persahabatan. ia mengamit kalung dengan inisial I kemudian memakainya.

"I miss you, im sorry" Indira mengelus frame berisi foto dua orang itu, air matanya jatuh membasahi kaca dari frame tersebut.

"Gue butuh alkohol"

*

Indira benar-benar nekat keluar dari rumah saat itu juga meninggalkan riska sendirian yang tengah tertidur pulas, ia sangat butuh alcohol saat ini.

Kini dia sudah berada di sebuah club sambil mengenakan pakaian yang sangat minim juga. Ia duduk di kursi depan bartender sambil bertopang dagu hanya melamun. " lagi stress ya?" tanya bartender itu padanya.

you know I see youWhere stories live. Discover now