Fixing This Broken (D)ream Epilogue

10 3 0
                                    

___________________________________________

Epilogue: Next Lifetime
___________________________________________

Iris hitamnya melihat layar televisinya yang menampilkan credit scene dari akhir alur cerita ke-3 dari game favoritnya, NieR: Automata.

Terlihat di wajahnya, sebuah senyuman saat dia melihat A2 yang tertidur dengan menyandarkan kepalanya di bahu seorang android laki-laki yang tidak lain adalah 5A.

“Akhirnya selesai.” Dia meregangkan tubuhnya karena sudah terlalu lama duduk. “Aku harap mereka memberikan scene yang lebih banyak untuk mereka berdua, tapi apa daya aku yang hanya bisa memainkan gamenya.”

Dia berjalan menuju kamar mandi dan mencuci mukanya. Pada cermin terlihat jelas wajahnya yang mirip dengan 5A. “Mungkin itu salah satu alasan mengapa aku menyukai karakter itu.” Iris hitam gelap, dan rambut yang berwarna putih pun membuatnya semakin mirip dengannya.

Setelah keluar dari kamar mandi, dia melihat jam di HPnya. “Ya Tuhan.” Jam tersebut menunjukkan angka 14.12.”aku terlambat!” dengan cepat laki-laki tersebut mengenakan jaketnya, mengambil kunci motor miliknya dan pergi ke mal terdekat. ‘Ku mohon jangan sampai habis.’
***
‘Merchandise NieR Automata, untung belum habis,’ laki-laki berambut putih itu menghela napas lega. Saat dia membuka matanya, dia menangkap seseorang dengan rambut putih berjalan di depannya. Karena penasaran, akhirnya dia memutuskan untuk mengikutinya.

Di sana dia melihat orang yang dia ikuti sebelumnya ternyata sedang melakukan cosplay salah satu dari 3 karakter utama dari Nier: Automata, yaitu 9S. Disampingnya terdapat orang yang sedang mesngcosplay sebagai 2B, dan yang paling menarik perhatiannya adalah perempuan yang menjadi A2. ‘Dia benar-benar mirip dengan A2,’ Pikirnya.

Tiba-tiba seorang remaja datang ke sampingnya. “Permisi kak, Apakah kami boleh foto denganmu? Kau benar-benar mirip dengan 5A.” Salah seorang remaja di sana berkata.

“Maaf tapi aku tidak sedang cosplay-“

“Satu foto tidak masalah kan?” Perempuan yang sedang menjadi A2 itu datang ke sampingnya. “Bagaimana, 5A?” dia bertanya.

“... Tentu” Laki itu pasrah begitu saja. Siapa yang berani menolak permintaan gadis cantik?  Remaja-remaja itu akhirnya berfoto dengan mereka berdua.

“Jangan lupa sumbangannya! Kami akan memberikannya kepada panti asuhan terdekat.” Setiap remaja yang foto dengan mereka masing-masing memasukkan 100 yen. (Setara dengan Rp. 12.000,00) “Itu tidak buruk bukan?” Perempuan itu mengalihkan perhatiannya kepada laki-laki berambut putih itu. “Apakah kau ada rencana setelah ini?” perempuan itu bertanya.

“... Tidak”

“Itu bagus, bagaimana kalo kamu membantu kami dengan menjadi 5A?”

“... Kenapa dengan yang akan menjadi 5A sebelumnya?”

“Dia terkena demam parah dan akhirnya tidak bisa datang. Jadi... Apa kau mau?”

“... Tentu. Uangnya untuk panti asuhan kan? Tidak ada salahnya sekali-kali berbuat baik.”

“Terimakasih. Aku akan memberimu seragamnya, tunggu sebentar”

“Ambil waktumu, aku tidak akan kemana-mana.”

Dia yang awalnya datang hanya untuk membeli merchandise sekarang malah membantu orang asing untuk mencari sumbangan. Itu tidak masalah baginya, dia bersenang-senang.

Kurang lebih 3 jam setelah dia menjadi 5A, saat ini dia sedang duduk di salah satu kursi yang disediakan di mal tersebut. “Ini, coklat.” Perempuan A2 tersebut memberikan segelas coklat panas kepadanya.

“Terimakasih.” Dia mengambilnya dengan senang hati. “Kita hanya berfoto dan menirukan beberapa kalimat dari dalam cerita, siapa sangka itu akan sangat melelahkan?”

“... Itu benar”

“Ya... hitung-hitung sedekah gak...” Dia menguap, “...papa sih...” Dia akhirnya tidak mengeluarkan suara lagi.

Perempuan itu mengecek kenapa dia tiba-tiba terdiam. Ternyata, dia tertidur. Perempuan itu menyandarkan kepalanya di bahunya dan berkata, “Δκυ βεʀհαៜιℓ... ⟆εƞαƞϑ βεʀτεʍυ ℓαϑι δεƞϑαƞʍυ, 5Δ... ΔΚυ ʍεʀιƞδυΚαƞʍυ...” Perempuan itu mengatakannya dengan bahasa yang tidak pernah dia orang dengar sebelumnya, tapi jika dia memang 5A yang dia kenal, maka dia seharusnya paham apa yang dia bicarakan.

Setelah itu, banyak orang-orang yang melihat mereka berhenti sebentar dan memfoto mereka berdua. Foto itu viral di media sosial karena mereka berdua mirip dengan 5A dan A2, dan lagi posisi mereka benar-benar mengingatkan semua orang tentang credits scene terkahir dengan mereka berdua.

[ Γհε Ξƞδ ]

Hope & Dream Project Where stories live. Discover now