Celoso

8.7K 978 140
                                    

Ran berdiri di anak tangga menatap jengkel ke arah dua orang yang baru saja masuk ke dalam mansion.

kedua orang itu adalah Koko dan (name), sedari tadi Ran mencari (name) kemana-mana dan ternyata wanita itu pergi bersama Kokonoi.

amarah nya ingin sekali meledak.

"kalian dari mana?"

(name) tersenyum sumringah melihat Ran menghampiri mereka.

"kami dari-"

"kencan"

Koko menyela ucapan (name), dan kata 'kencan' berhasil membuat Ran benar-benar emosi, kedua tangan nya mengepal dan mata tajam nya menatap Koko.

"masuk kedalam kamarmu (name), ini sudah larut malam"

"kalau begitu aku duluan"

(name) pergi meninggalkan kedua pria itu, mereka saling berhadapan dan terdiam menunggu (name) benar-benar pergi dari sana.

"kau tau jam berapa sekarang? kenapa kau membawa (name) pulang selarut ini?"

"kenapa? kau cemburu? sadari posisi mu Haitani"

Koko berjalan melewati Ran begitu saja, mengabaikan Ran yang mengumpati nya dengan nama hewan.

Ran sudah tidak tahan, hari ini Koko yang mengajak (name) pergi lalu besok siapa lagi?.

Ran memilih untuk pergi ke kamar (name), dan didalam kamar itu (name) sedang menata pakaian yang Koko belikan, wanita itu sudah memakai dress tidurnya.

"aku akan tidur denganmu malam ini"

(name) menengok ke arah Ran, mengangguk setuju lalu kembali fokus pada lemari nya.

Ran melepas kemeja nya dan melempar kemeja itu di lantai, menjatuhkan tubuhnya ke ranjang, matanya tidak lepas dari (name).

"pakaian dari Koko?"

"iya, aku tidak bisa menolaknya"

pria itu mendengus, dadanya sangat panas ketika mengingat Koko menggandeng tangan (name).

"(name) kemarilah"

merasa nama nya terpanggil, (name) berjalan mendekat ke arah Ran dan duduk di tepi ranjang.

Ran menarik tubuh (name) agar wanita itu duduk di atas nya.

"apa saja yang kau lakukan bersama Koko?"

"hanya menemui klien lalu berbelanja dan makan es krim"

(name) tidak mengatakan jika tadi Koko mencium nya, itu akan membuat Ran emosi tentu nya.

"lain kali kabari aku jika kau pergi bersama Koko atau siapapun, kau membuatku khawatir honey, aku pikir kau kabur dariku"

(name) memeluk Ran erat, dia tidak mungkin meninggalkan Ran, walaupun Ran adalah anggota kriminal, tapi pria itu adalah penyelamat (name).

"(name)? apa suatu hari nanti kau akan meninggalkan ku?"

(name) terdiam, dia tidak bisa menjawabnya, Ran selalu saja bertanya sesuatu yang tidak bisa (name) jawab secara lantang.

dia juga tidak tau seperti apa kedepan nya, apa dia masih terus bersama Ran atau pergi meninggalkan Ran.

Ran merengkuh (name), mengeratkan pelukan mereka agar tidak terlepas.

dapat (name) akui, pelukan Ran adalah tempat ternyaman.

"kau tidak menjawab?"

"karena aku tidak punya jawaban nya"

Ran tertawa, seharus nya dia tidak perlu bertanya seperti itu, Ran sendiri juga mengerti jika (name) pasti tidak mempunyai jawaban atas pertanyaan itu.

"Ran, kenapa kau selalu membuatku seperti ini?"

"hmm? seperti apa?"

"ntahlah, aku ingin tidur"

(name) turun dari atas tubuh Ran dan berpindah berada di samping pria itu, kembali memeluk Ran.

Ran mengelus rambut (name) memberi kenyamanan untuk (name), membayangkan bagaimana jika suatu hari (name) menjadi istrinya membuat Ran tersenyum sendiri.

"semoga tidur mu nyenyak, sweety"

。。。

"(name), bekas apa ini?"

(name) terbangun dari tidurnya, dan Ran yang berada di atas tubuh nya menatap nya kesal.

(name) lupa semalam Koko mencium lehernya ketika berada di dalam mobil, dan pagi-pagi Ran sudah menemukan tanda itu.

"bangun dan jelaskan padaku"

(name) duduk dan bersandar di ranjang, was-was jika Ran akan melukai nya.

"Koko? Koko yang melakukan ini?"

(name) mengangguk, astaga bibirnya tidak bisa dia gerakan, terasa sangat berat hanya untuk mengucapkan satu kata.

Ran sangat mengerikan saat dia marah.

Ran mengijinkan anggota Bonten memakai (name) tapi tidak untuk mencium leher ataupun bibir (name), Mikey pengecualian.

lagipula siapa yang berani menentang dan memerintah Mikey?.

"sialan, aku cemburu jika kau melakukan itu sayang"

Ran menarik rambut (name) agar wanita itu mendekat.

"Ran . . ini sangat sakit"

(name) meringis, rambut nya terasa akan rontok semua karena Ran menarik nya sangat kuat.

beginilah jadinya jika Ran tidak bisa lagi menahan rasa cemburu nya, dia akan melukai (name), (name) sendiri baru tau sifat asli Ran beberapa hari yang lalu ketika dia menghabiskan waktu dengan Rindou, Ran yang merasa cemburu langsung menyakiti (name).

"katakan padaku jika kau tidak akan melakukan nya lagi"

Ran semakin kuat menarik rambut (name), wanita itu mendongak dan mulutnya kesusahan untuk berbicara.

"a-aku"

"katakan yang jelas sayang"

"maaf- aku tidak akan mengulangi nya lagi"

Ran melepaskan jambakan nya dan langsung mencium bibir (name), mengabsen setiap gigi (name) dan memainkan lidah nya di dalam mulut (name).

ciuman nya berpindah ke leher, berusaha untuk menghapus tanda merah itu dengan ciuman nya, menghapus jejak Koko yang tertinggal di leher (name).

"Ran hentikan . . ini sakit"

Ran berhenti, menatap mata (name) dengan tajam lalu membenturkan kepala (name) ke tembok.

"aku akan berhenti jika kau mengatakan sekali lagi bahwa kau tidak akan mengulangi nya"

"aku berjanji Ran, aku mohon"

Ran menghela nafas, memeluk (name) erat, merasa bersalah juga, ini bukan sepenuhnya salah (name) kan? lagipula Koko lah yang tiba-tiba mencium dan memberikan tanda di leher (name).

"maafkan aku sayang, tolong jangan membenciku"

。。。

BITCHES ― BONTENWhere stories live. Discover now