Fin

7.9K 717 96
                                    

Suara kicauan burung yang saling bersahutan membangunkan (name) dari tidurnya, secara perlahan mata nya terbuka, dan hal pertama yang dia lihat adalah Mikey.

pria itu tertidur pulas di samping nya setelah semalam melakukan olahraga malam, nafas Mikey yang teratur membuat (name) tidak mau membangunkan nya.

(name) beranjak dari ranjang menuju ke toilet untuk mencuci muka, kejadian beberapa tahun yang lalu masih menjadi boomerang di kepala, tapi (name) berusaha sebaik mungkin untuk menerima Mikey ke dalam hidupnya.

sekarang tidak hanya Michiko yang dia punya, tapi dia juga punya Mikey, (name) berharap Mikey benar-benar menepati janji nya.

(name) keluar dari kamar, dia berjalan ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Michiko juga sedang tertidur pulas, sama seperti ayahnya.

(name) memotong beberapa bahan makanan, tangan nya bergerak ke sana kemari, bibirnya tidak bisa berhenti tersenyum.

tidak lama kemudian Mikey menghampiri nya dan memeluk dari belakang, pria itu meletakan dagu nya ke bahu (name).

"kau sudah bangun Jiro?"

Jiro adalah panggilan sayang dari (name) untuk Mikey, semalam setelah pergelutan di ranjang Mikey merengek meminta (name) untuk memberikan nya panggilan sayang.

dan dia menyukai nama Jiro, Man(Jiro).

"kenapa tidak membangunkan ku?"

(name) terkekeh, wanita itu membalikan badan nya lalu mencium bibir Mikey. Itu akan menjadi rutinitas pagi mereka.

"kau pasti kelelahan, aku tidak tega"

kedua nya saling memberi kecupan dan lumatan, Mikey sangat menyukai (name) yang bersikap seperti ini.

omong-omong tentang Ran, pria itu masih terbaring di rumah sakit semenjak Mikey menghajar nya.

ada beberapa tulang nya yang patah, membuat Ran hanya bisa terbaring di ranjang rumah sakit, menunggu keadaan nya membaik.

Mikey melarang (name) untuk menjenguk Ran, dia bilang jika (name) berani menemui Ran, maka Ran lah yang akan celaka.

semenjak menikah Mikey menjadi lebih posesif, dia selalu menggunakan Michiko untuk membujuk (name).

"good morning, papa"

(name) dan Mikey sama-sama terkejut mendapati Michiko yang berada di samping mereka, anak itu mengucek kedua mata nya, Michiko kebingungan saat melihat kedua orang tua nya gelagapan.

Michiko datang saat (name) dan Mikey masih melakukan ciuman, semoga saja Michiko tidak bertanya-tanya.

"good morning, my daughter"

Mikey segera menggendong Michiko lalu membawa nya pergi dari dapur, sedangkan (name) menutup wajah dengan tangan nya karena merasa malu.

。。。

jam menunjukan pukul 8 malam, (name) tidak bisa fokus menonton acara televisi kesukaan nya karena Mikey dan Michiko tidak bisa diam.

ayah dan anak itu berteriak dan tertawa keras, mengabaikan (name) yang sudah emosi karena kelakuan mereka.

rumah yang tadi nya bersih sekarang menjadi berantakan, bantal sofa yang berserakan di lantai dan beberapa plastik snack yang di buang sembarangan oleh Mikey.

(name) memijat kepala nya yang terasa sangat sakit, dia tidak habis pikir dengan Mikey yang masih kekanak-kanakan di umurnya yang menginjak kepala tiga.

siang tadi ada tetangga yang datang untuk menegur mereka karena suara berisik dari dalam rumah, (name) benar-benar malu dengan kelakuan suami nya.

"JIRO, MICHIKO, BERHENTI BERMAIN!"

(name) membanting remot televisi nya dan berjalan menuju ke kamar Michiko, dimana Mikey dan Michiko bermain.

pintu kamar di buka oleh (name), dan betapa terkejut nya dia saat melihat kasur Michiko berantakan dan bantal nya yang sudah robek.

"kalian . ."

(name) menjeda ucapan nya lalu menghela nafas panjang, Michiko tidak kalah berisik nya dengan Mikey, kedua nya tidak peduli dengan (name) yang berdiri di ambang pintu siap untuk meluapkan emosi nya.

tidak lama kemudian, Michiko terjatuh dari kasur karena Mikey melempari anak itu dengan bantal guling, Michiko yang tidak bisa menjaga keseimbangan nya pun terjatuh.

"sialan kalian"

Michiko yang tadi nya mau menangis tidak jadi setelah melihat ibu nya benar-benar marah, wajah (name) merah padam, dia tidak sabar untuk meninju Mikey sekarang juga.

Mikey juga tidak kalah takut nya, secara perlahan dia mendekati Michiko dan mengangkat anak itu.

"Michi, hitung sampai tiga"

anaknya mengangguk patuh, mereka bertatapan cukup lama sebelum Michiko menghitung angka 1 sampai 3.

"satu . . dua . . tig-"

sebelum Michiko menyelesaikan hitungan nya, Mikey sudah lebih dulu berlari membawa anak itu, dia menabrak (name) dan membuat wanita itu terjatuh.

Mikey berlari kencang keluar rumah, sebentar lagi (name) akan meledakan emosi nya dan Mikey tidak siap untuk itu.

Michiko berpegangan erat pada leher ayah nya, gadis mungil itu tidak bisa berhenti tertawa karena mereka berhasil kabur dari (name).

sedangkan di dalam rumah, (name) masih tidak percaya Mikey dan Michiko kabur begitu saja, anak dan ayah yang sangat cocok.

mereka berdua selalu membuat ulah sampai tetangga-tetangga berdatangan untuk menegur, (name) meregangkan tangan nya dan mulai membersihkan beberapa keributan yang di buat oleh suami dan anaknya.

sampah Snack dan mainan yang sudah rusak tergeletak di setiap tempat, pasti besok Mikey akan menghubungi Koko untuk membelikan mainan lagi.

"kau harus bersabar, (name)"

(name) bermonolog sendiri, dia sudah lelah seharian membersihkan rumah dan sekarang dia harus membersihkan rumah nya lagi.

END
。。。

akhirnya selesai juga, gimana cerita nya? maaf ya ending nya cepet banget.

aku lagi bikin book baru
tungguin yaa ૮₍ ˃ࡇ˂ ₎ა

BITCHES ― BONTENWhere stories live. Discover now