16 | Lokantara

1.6K 282 80
                                    

16 | Lokantara
Dunia Lainnya



***



Unknown, 7 Juni 2020

Sebuah keraton megah berdiri kokoh di lereng sebuah gunung yang sangat terkenal di Pulau Jawa bagian tengah. Luasnya tak terkira, nyaris sama seperti wilayah sebuah hutan lindung. Ada sebuah pendopo yang ditopang oleh pilar-pilar kokoh dengan ukiran sulur-sulur dan bebungaan di tengah-tengah kediaman keluarga kerajaan itu. Suasana terlihat begitu tenteram meskipun ada banyak sosok yang memadati pendopo agung tempat sang raja bertatap muka dengan para adipati dan senapati, tak lupa dengan para petinggi kerajaan yang lain. Terdengar suara-suara bisikan dan senyap sunyi ketika sang penguasa memasuki pendopo. Para bawahan duduk bersimpuh di lantai pendopo, beralaskan sebuah kain yang empuk. Sang raja sendiri duduk tegap di singgasananya yang agung.

"Sembah sungkem kula, ya Raja. Pertemuan agung tahunan kerajaan sudah siap dilaksanakan. Para tetua, mahapatih, adipati, senapati, hingga pejabat yang lain sudah hadir dan mengharap persetujuan Paduka untuk memulai acara ini," ucap sosok tak kasat mata berwujud seorang lelaki tua dengan jenggot yang sudah mulai memutih. Itulah sang mahapatih yang dulu pernah mengemban tugas untuk menjaga maharaja fenomenal yang berasal dari sisi timur pulau yang mereka kuasai. Pernah menjalin aliansi dengan beberapa kerajaan megah di Jawadwipa, beberapa petinggi kerajaan gaib tersebut merupakan sosok penjaga dari keluarga maharaja terdahulu. Menemukan beberapa dari mereka kembali bereinkarnasi, ada yang memutuskan untuk kembali mengemban tugas menjaga jiwa para keturunan kerajaan, ada pula yang abai dan mendapatkan manusia baru untuk dijaga.

Sang Raja menganggukkan kepalanya, memberikan persetujuan untuk membuka pertemuan agung yang rutin dilaksanakan satu tahun sekali itu. Putra, sang yuwaraja, duduk tak jauh dari ayahandanya. Ada kerabat-kerabatnya yang lain. Para paman dan bibinya yang menjadi tetua kerajaan, serta sepupu-sepupunya yang kebanyakan menjabat sebagai sesosok adipati saat ini. Semua yang berkumpul di tempat ini merupakan kasta-kasta tertinggi yang memiliki kekuasaan dan ditakuti oleh bangsa lainnya seperti sosok-sosok tak kasat mata yang sering menampakkan dirinya di depan manusia. Manusia biasa menyebutnya sebagai candy ghost, Miss K, Om Wowo, dan lain-lain. Sedangkan Putra dan yang lain, termasuk sebagai bangsa yang memiliki kedudukan tinggi.

Pertemuan ini ditujukan untuk merekap permasalahan-permasalahan yang terjadi selama satu tahun waktu manusia. Sang Raja bertanya kepada para adipati dan senapati yang telah bekerja keras menciptakan dan mempertahankan kedinamisan pemerintahan mereka. "Ya Putra, yuwaraja junjunganku, permasalahan apa saja yang kautemui selama satu tahun belakangan?"

"Tidak ada, Ayahanda. Semuanya aman terkendali, tak ada masalah yang berarti." Putra menunduk hormat, menjunjung tinggi-tinggi etika dan krama di depan semua mata yang menatap. Sikapnya jauh berbeda dengan yang ia tunjukkan kepada Putri. Hei, ia seorang putra mahkota. Setidaknya, Putra harus bersikap serius jika menyangkut kelangsungan kerajaannya.

"Bagaimana denganmu, Adimas Abhirama dan Adinda Maruta?" Sang Raja beralih menilik rupa adik lelaki dan iparnya. Abhirama adalah bekas adipati di bagian timur Pulau Jawa. Selama masa jabatannya, ia mendampingi pemerintahan beberapa raja di Singhasari dan raja-raja lain yang bermukim di Jawa bagian timur. Parameswarinya, Maruta adalah sosok yang melindungi salah satu selir dari raja tersohor bernama Hayam Wuruk.

Meskipun sebuah pertikaian pernah terjadi di antara dua kerajaan manusia di tanah Jawa, kerajaan gaib tersebut tak pernah memihak sama sekali. Dengan rata, para petinggi kerajaan menyebar dan menjaga orang-orang hebat dan tersohor dari kedua kerajaan tersebut. Abhirama dan Maruta adalah spesialis Singhasari dan Majapahit, mengingat letak kekuasaan mereka berada pada satu wilayah yang sama, walau berbeda dunia.

PratiwimbaOnde histórias criam vida. Descubra agora