35 | Wekasan

1.5K 226 77
                                    

35 | Wekasan
Akhirnya



***



Jakarta, 1 November 2020


Sri Payudani
Halo, Princess Srinthil sudah kembali ke peradaban.
Baru sampai malam-malam, soalnya diajak cari makan dulu sama Mas Elang.
Kamu sudah makan? Seru tidak menginap bersama teman-temanmu?

Putri Yuwana
halo mbak, selamat datang.
udah mendingan setelah pulang dari pantai?
wah diajak makan apa tuh sama mas elang?
udah kok tadi di mall. dan yah, begitulah wkwk. seenggaknya semua bebanku udah keangkat setelah bicara sama mereka.

Sri Payudani
Jujur, liburan ke pantai bukannya membuah pikiranku jernih, malah terjadi sebaliknya.
Diajak mampir ke warung tradisional favorit dia, terus makan tempe penyet. Ternyata anak konglomerat juga suka makan di emperan wkwk.
Pasti di mall, kamu makan mekdi hahaha. Terus, kenapa kok kamu bilang gitu? Ada sesuatu yang terjadi, ya?

Putri Yuwana
hahaha, emang kita enggak bisa menggeneralisasi orang berdasarkan statusnya.
nanti ya aku ceritanya, sekarang kamu kenapa? di pantai ada kejadian apa?

Sri Payudani
Tidak ada apa-apa, sih. Hanya saja aku kepikiran banyak hal.
Kemarin saat dapat sinyal di pantai, aku membuka Wattpad dan menemukan beberapa komentar kalau para pembacaku membenci karakter Sudewi. Padahal aku tidak ada niatan untuk membuatnya terlihat seperti itu. Jujur, aku ikut sakit hati waktu membaca komentar-komentar itu. Merasa bersalah juga.

Putri Yuwana
kita enggak bisa mengontrol isi hati pembaca, mbak. yang penting dari awal kamu sudah mewanti-wanti kalau semua tokoh di ceritamu itu fiksi meskipun memang pernah hidup di dunia nyata.

Sri Payudani
Tetap saja.
Aku menulis tentang Pitaloka dan Hayam Wuruk di FMFLY, meskipun tidak rinci dan di dunia nyata aku mengenalmu yang merupakan reinkarnasi Pitaloka, juga Dipuy yang malah membenci Hayam Wuruk karena aku selalu membicarakan sang maharaja di hadapannya. Setelah mempelajari kalau orang-orang yang namanya kupinjam untuk ceritaku (walaupun sudah sebisa mungkin kusesuaikan dengan sejarah aslinya yang kupahami) bereinkarnasi dan masih membawa beban tersebut di kehidupan ini, mau tidak mau aku merasa bersalah. Bagaimana jika Sudewi bereinkarnasi menjadi sosok yang kukenal dan masih membawa karma yang harus diselesaikan? Ia akan semakin bersedih jika menyadari hal itu, seperti kita yang terjebak dalam siklus yang sama.
Semua kesedihan kita tidak akan terjadi seandainya aku tidak menulis FMFLY.

Putri Yuwana
mbak, putra sama dewa udah sering bilang kalau enggak papa menulis fiksi sejarah asalkan mendapat izin dari mereka dulu, 'kan? kalau kamu ngerasa izin dari mereka masih enggak cukup, coba kapan-kapan pergi ke petilasannya hayam wuruk untuk meminta izin dan mengeluarkan segala unek-unekmu di sana. lagipula, pasti putra dan dewa udah memintakan izin untuk kita kepada mereka.
heiiii, kalau kamu enggak nulis fmfly, mana mungkin aku sama putra bisa ketemu, 'kan? mana mungkin kita bisa kenal sampai sedeket ini kalau kamu enggak mempublikasikan fmfly, aku enggak akan nulis atm juga kalau begitu. inget kataku, mbak, fmfly itu bermanfaat banget buat dibaca kaum muda yang mau mempelajari sejarah, tetapi masih ada bumbu romansanya.

Sri Payudani
Menurutmu cukup atau tidak meminta izin kepada Dipuy yang bahkan tidak mengingat siapa dia di kehidupan yang lalu? Aku ragu-ragu mendatangi Petilasan Hayam Wuruk, takut menumpahkan tangis di sana dan malah menemukan hal-hal lain yang disembunyikan kebenarannya.
Aku tahu. Tapi, rasanya sesak. Banyak juga yang berusaha menjatuhkan kepercayadirianku dengan mengatakan jika FMFLY adalah roman picisan. Padahal aku menuangkan hatiku di sana, juga mengalami hal-hal aneh seperti ini. Aku hanya ingin membuat sejarah menjadi menarik jika disajikan dengan cara seperti ini. Memangnya salah jika membuat cerita dengan tokoh utama yang merupakan sosok sejarah yang terkenal? Padahal, aku merasa FMFLY adalah ruang bagiku untuk memulihkan diri meskipun saat itu aku belum menyadari semuanya. Bisa dibilang, FMFLY adalah shadow work-ku untuk menemukan cahaya. Namun, sepertinya banyak yang salah memahamiku. Kenapa orang-orang selalu salah menilaiku?

PratiwimbaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang