Bagaimana bisa??
Dia seharusnya sudah mati
Tapi Tuhan tidak memberinya kesempatan untuk tau mengapa ia mati, dan apa alasan ia bisa mati.
Lalu kenapa ia kembali?
Lagi- lagi, ia terkejut dengan fakta bahwa Tuhan memberinya berkah dengan kesempatan k...
Hai selamat datang, Selamat menikmati sajian hangat untuk memuaskan hasrat baca para pecandu cerita. 😉
Hai semua, pembaca ANDROMEDA sekalian.. Cerita ini sempat aku publish di tahun 2022 dan Mulai hari ini 24 Desember 2024 akan Aku republish, jadii kalo udah ada yang baca harap maklumin semisal ada revisi yang sedikit merubah alur. Revisi ini gak akan merubah banyak cerita, intinya have fun semuanyaaa 😉
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
________
"Eungh.."
Gadis itu menggeliat, mulai membuka mata dan menyesuaikan pandangannya dari cahaya yang masuk. Tapi alangkah terkejutnya ia begitu ia sadar dan melihat ornamen kamarnya yang suram. Seingatnya ia sudah membuang semua barang dikamarnya termasuk yang mudah pecah dan menggantinya dengan yang lebih aman termasuk mengganti warna cat kamarnya menjadi lebih fresh, tapi ini.. Di sekeliling ranjangnya pun ia bisa lihat banyak barang berserakan.
Gak, gak mungkin!!
Ia segera terbangun dan menuju cermin fullbodydikamarnya.
Sumpah, demi apa? Gue jadi remaja lagi?
Masa iya, gue kembali ke masa lalu?
Teringat akan sesuatu ia, segera mencari keberadaan benda pipih kesayangan sejuta umat untuk melihat tahun berapa sekarang. Lihatlah, bahkan benda itu masih belum sebesar ponsel masa kini. Matanya membesar kala tau ia benar-benar kembali ke masa lalu, tepatnya saat usia 16 Tahun.
Ia seharusnya sudah 29 tahun, berarti dia kembali mengulang 13 tahun kehidupan?
Njir, gue harus ngulang masa depresi gue? Batinnya sendu. Tubuhnya merosot, jujur kakinya sudah seperti jelly sekarang. Lemas.
Dulu diumur 9 tahun dia pernah dilecehkan beberapa kali oleh orang yang sama, dan membuatnya trauma.
Saat itu dipikiran gadis itu hanyalah dirinya yang kotor.
Karena ketakutannya yang tidak ingin diolok-olok kotor dan segala macam hinaan ia memutuskan untuk menyembunyikannya dari siapapun, bahkan orangtuanya sendiri. Sekuat mungkin ia menutupi hal yang menurutnya aib itu.
Seiring waktu berjalan karena terlalu takut dengan segala ketakutannya ia sering menyendiri. Melampiaskan kekesalannya pada diri sendiri yang dulu pasrah saja dilecehkan. Dia yang tiba-tiba marah terhadap diri sendiri, dia yang sering merasa ketakutan bertemu orang, dia yang sering merasa sedih, dia yang khawatir masa depannya buruk dan tidak ada yang menerimanya, serta dia yang depresi akibat semua pemikiran-pemikirannya yang berkembang biak.
Ia takut, sangat takut. Takut kehilangan harapan. Tapi semua hal yang menjadi gejala traumatik itu hanya timbul saat dia sendiri. Karena, dia sama sekali tidak mau ada satupun orang yang tau akan kondisinya dan memaksanya untuk bercerita penyebab traumanya.
Dan sekarang, seingatnya diumurnya yang ke 16 ini adalah puncak-puncaknya ia mengatasi traumanya. Di usia sekarang yang ia ingat, ia kan dituduh menyelingkuhi sahabatnya sendiri, padahal si cowok cuma bertanya bagaimana kondisi sahabatnya dan sebagainya. Kemudian ia dijauhi satu sekolah, dihina, dan dimaki, padahal dia hanya berniat membantu, sama sekali tidak memiliki niat apapun selain itu. Tapi malah.. sial.
"Oke, pertama, sekarang cari alasan kenapa gue bisa balik kemasa lalu. Gue udah mau nikah lo ini, kok tiba-tiba bisa balik kesini? Arghh.. gimana sama Gentala, dia gak jadi nikah dong?"
"Ckk, dari sekian orang didunia ini kenapa harus gue yang kembali ke masa lalu?" gerutunya.
Ia kesal, sungguh kesal. Ia kembali ke masa dimana titik terendahnya terjadi. Ia harus apa? Dan sepertinya ia sudah mulai dijauhi satu sekolah, maka dari itu ia mengamuk depresi dan menghancurkan kamarnya.
Tunggu, kalo ia kembali ke masa sekarang, itu artinya ada suatu kebenaran yang belum terungkap, kan? Tapi, apa itu? Masa ini banyak sekali penderitaan dan petaka yang harus ia hadapi, jadi ia harus apa?
Melakukan apa yang dulu ia lakukan?
Gak, gak boleh. Dia gak boleh mengulang kejadian masa lalu dengan melampiaskan emosinya pada sesuatu yang tidak seharusnya. Dulu ia ingat betul, setelah menghancurkan kamarnya yang sudah menyerupai kapal pecah, ia pergi clubbing dan berakhir menjadi gelandangan karena kehilangan barang-barangnya setelah mabuk.
Dia gak boleh kalap
Rileks
Kuasai keadaan
Dan
Yang terpenting, ia harus tenang.
___
Segini dulu buat prolog-nya, gimana sesuai dengan ekspektasi kalian gak?
Ingat yaa, cerita ini hasil dari re-publish dan sudah pernah di upload pada tahun 2022 jadi, jangaan heran kalau semisal kalian ketemu cerita ini lagi.