ANDROMEDA : Part 46

9K 784 59
                                        

______

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

______

"Operasi berjalan dengan lancar. Beruntung, peluru berhasil dikeluarkan. Akan tetapi butuh waktu yang lama untuk menunggu pasien sadar. Kondisi pasien juga sudah stabil, dukungan berupa doa dan juga semangat dari orang terdekatnya mungkin akan mempercepat pasien cepat sadar."

Ares tidak bisa berkata-kata. Andai saja Meda tidak menggantikannya, yang terbaring disana bukanlah adiknya itu. Melainkan ia.

"Sudahlah, nak. Tidak perlu menyesal, apa yang dilakukan Meda itu atas kemauannya sendiri. Jangan menyia-nyiakan pengorbanannya dengan larut dalam penyesalan. Atau kau akan membuatnya kecewa."

Bulu mata lentik itu sama sekali tidak menunjukkan pergerakan. Terlarut dalam pejaman sama sekali tak bergerak, atau mungkin sudah terlanjur malas keluar dari zona nyaman.

Effendi menempatkan beberapa orang untuk menjaga ruangan putrinya. Pria itu takut, apa yang menimpa kakak kembarnya akan terulang.

Ya, dulu Affandi masih bisa diselamatkan. Selama beberapa minggu Affandi masih berjuang antara hidup dan mati. Tapi karena lengah, seseorang mencabut selang oksigen penunjang hidupnya dan membuatnya meregang nyawa.

Effendi menyesali itu semua. Jika saja waktu itu ia memperketat penjagaan, pasti mereka masih bisa hidup bersama. Meskipun Affandi harus kehilangan Cassandra, belahan jiwanya.

___

Di alam bawah sadar, Meda berdiri menatap langit. Langit yang berwarna biru tanpa awan, Entahlah.

Gadis itu tidak tau mengapa ia berada disini. Tempat yang tidak berpenghuni, hanya dirinya.

Cukup lama ia disana, hingga sebuah cahaya datang menghampirinya. Cahaya tanpa rupa itu menuntunnya menuju cermin bulat besar.

 Cahaya tanpa rupa itu menuntunnya menuju cermin bulat besar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia mengernyitkan keningnya bingung.

Tapi, tak lama kemudian cermin itu memutar sebuah kejadian. Kejadian setelah kematiannya.

Flashback

Kematian Andromeda terdengar ke telinga Raja dunia bawah. Kristoff Policarpova.

ANDROMEDA (END)Where stories live. Discover now