ANDROMEDA : Part 54

7.9K 653 225
                                        

Follow dulu yukk!! Biar tetep dapetin notif dari Andromeda

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Follow dulu yukk!! Biar tetep dapetin notif dari Andromeda. 😊
__________

"Selamat berjuang untuk sembuh, sepupu!!" Ucapnya sembari meninggalkan Rian yang mukanya memerah.

Arggghh!!

Pria itu memukul-mukul kepalanya.

"Gue gak gila!!"

See!!

Rian memang gila. Tapi tuntutan dari kedua orangtuanya selalu membuat dirinya harus terus berwibawa. Ia gila akan tuntutan orangtua yang terlalu keras. Sebenarnya pria itu cukup mengkhawatirkan, hidup tanpa curahan hati dan terpaksa membuat hatinya mati.

"Gue emang gak gila, karena cuma Meda yang gila." Lirihnya menenangkan dirinya sendiri.

Meda melihat itu semua dibalik jendela mobilnya. Rian sudah cukup gila, dan karena kegilaannya ia bisa lebih tidak waras menghadapinya. Jadi, ia harus lebih berhati-hati.

"Cahaya!"

"Ya, Meda?"

"Kita bicara nanti dirumah."

"Baik"

Ada hal yang harus Meda urus untuk kedepannya, karena untuk bisa membalaskan sakitnya dimasa lalu dan sekarang, perlu persiapan yang matang. Rian sudah menjadi anti sosial dan sering bertindak impulsif, begitupun Ricaella, adik Rian yang sudah kehilangan empati dan terus membuat dirinya merasa tersakiti agar korban yang terlihat bersalah.

Sebenarnya, ia tidak menargetkan Rian dan Ricaella, karena mereka adalah korban dari perbuatan orangtuanya. Tapi, semakin jauh mereka dibiarkan.. ternyata mereka semakin tidak terkendali. Jadi, ia butuh seseorang untuk membuat mereka mendapatkan kembali hatinya dan mengajarkan apa itu empati, apa itu kasih sayang. Agar mereka sadar, bahwa apa yang mereka perbuat adalah kesalahan.
_____

"VIVI!!!"

Meda berteriak menggetarkan apartemen miliknya yang ditempati oleh Vivi, asistennya di Butik dan Kafe.

"IYAAAA!! GAK USAH TEREAK GUE JUGA DENGER KOK, ANJ!!" Balas Vivi balik teriak.

"LO MAKI GUE?? GAK NGACA LO JUGA TEREAK??"

"YANG MULAI KAN ELO!!"

"ANJING, MAKIN NGELUNJAK DIA... HUWAAAAA!!"

Meda tidak bisa membiarkan kesompralan Vivian semakin menjadi. Bisa-bisa ia beneran gila.

"Vivian, sayang." Ujarnya lembut.

Vivian yang awalnya akan mengeluarkan semburan berapi miliknya pun terdiam, Meda menjadi kalem? Sepertinya ia dalam masalah.

"Ehehehe, maaf Bu bos!! Beneran deh, maap."

Gadis itu kemudian menuntun Meda untuk duduk di sofa, dan ia pun pergi mengambil minuman.

ANDROMEDA (END)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt