Bagaimana bisa??
Dia seharusnya sudah mati
Tapi Tuhan tidak memberinya kesempatan untuk tau mengapa ia mati, dan apa alasan ia bisa mati.
Lalu kenapa ia kembali?
Lagi- lagi, ia terkejut dengan fakta bahwa Tuhan memberinya berkah dengan kesempatan k...
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
_______
"DA, MEDA!!!"
Merasa namanya dipanggil, gadis itupun menoleh kearah datangnya suara.
"Cakra, Bastian, kalian ngapain disini?"
Kalau Cakra dan Bastian membolos demi menemuinya tanpa Irgi dengan wajah sepanik itu artinya.. Irgi tidak baik-baik saja!! Cakra menarik nafas dan berusaha menetralkan nafasnya yang ngos-ngosan akibat berlarian untuk bisa menemui Meda segera.
"Itu, hah, hah, hah.."
"Mau air?" Gadis itu pun menyodorkan air mineralnya yang belum sempat ia minum di kantin tadi.
Cakra berbinar melihat harta karun di tengah kedahagaannya.
"Bagi dong, Cak!!"
Glek
Glek
Glek
"Abis." Sahut cowok itu.
"Sialan emang!!"
Cakra mengabaikan umpatan Bastian, dan kembali mengalihkan perhatiannya pada Meda.
"Thanks!"
Meda mengangguk sebagai balasan, kemudian melipat kedua tangannya didepan dada. Menunggu kabar yang dibawa oleh kedua cowok itu, tidak mungkin mereka tidak membawa kabar penting dengan penampilan mereka yang sudah sangat kacau.
"Jadi?"
Seketika tatapan Cakra dan Bastian menyendu. Entah mengapa melihat itu, perasaan Meda menjadi tidak tenang.
"Kok jadi sedih? Ada apa? Kalian gak bawa kabar buruk, kan?" Gadis itu sudah mulai merasakan firasat buruk.
"Irgi masuk Rumah Sakit, Da." Sahut Bastian.
Bola mata Meda membesar.
"Rumah sakit?"
"Dia kenapa?"
"Kita gak tau, gue sama Cakra tadi lagi gak bareng dia"
Meda mengangguk.
"Anter gue ke dia, sekarang!"
Irgi memiliki penyakit jantung bawaan dan cowok itu pernah bilang bahwa penyakit itu sempat sembuh sewaktu kecil. Kemungkinan penyakit itu datang lagi sangat besar, apalagi Irgi pernah bilang kalau dia butuh donor jantung, kan? Berarti bisa jadi kondisi jantungnya semakin memburuk. Atau jangan-jangan dia masuk Rumah sakit memang karena itu?
"Meda!! Kelas kita belum selesai!!" Teriak Elletra melihat Meda yang berlari tergesa-gesa bersama 2 pemuda yang ia kenal sebagai teman Irgi.
Padahal ia cuma pergi ngambil novel yang tertinggal di kantin, eh, balik-balik Medanya pergi.
Au ah, kesel.
"Ini gue sama siapa?" Tanyanya sendiri pada diri sendiri.